Bab 56 - Ayamku gosong!

3.6K 114 0
                                    

"Ketika suami melakukan sesuatu yang gila> istri marah> suami meminta maaf. Ketika istri melakukan sesuatu yang gila> suami marah> istri makin marah> suami meminta maaf."

~Happy Reading~


"Mama," pekik Alex ketika memasuki rumah. Ia baru saja pulang dari sekolah. Bocah itu menerawang ke segala penjuru rumah dan mendapati keberadaan ibunya yang sedang berada di ruang keluarga.

Gretha tersenyum menyambut kedatangan anaknya. "Sini, Sayang."

Alex menghampiri Gretha, kemudian memeluk tubuh ibunya dengan erat. "Alex kangen banget sama Mama," tuturnya, membuat Gretha terkekeh kecil.

"Baru tadi pagi ketemu, masa udah kangen aja, sih?"

"Nggak tau tuh, Ma. Alex bawaannya kangen sama Mama mulu," tuturnya.

Gretha tersenyum haru, kemudian memeluk tubuh anaknya erat. "Mama juga kangen sama kamu. Mama sayang sama Alex."

Gretha mencium pipi Alex dengan sayang, begitu pun sebaliknya, Alex juga mencium pipi Gretha dengan senyuman di bibir mungilnya.

"Yaudah, Alex ganti baju dulu ya. Nanti kalau sudah, turun lagi ke sini, biar makan siang bareng. Mama udah masakin ayam goreng dan sop kesukaan kamu," ucap Gretha mencolek pelan hidung anaknya.

Mata Alex berbinar mendengarnya. "Ih, Alex udah kangen banget sama masakan Mama," pekiknya senang. Ia langsung berlari menuju kamarnya.

Gretha yang melihat Alex berlari menaiki tangga, menatap khawatir anak itu. "Jangan lari, Nak!" peringatnya dengan sedikit berteriak.

"Oke, Ma." Alex menuruti perkataan Gretha, kemudian melanjutkan langkahnya dengan berjalan pelan.

❤️❤️❤️

"Assalamu'alaikum," ucap Veno seraya masuk ke dalam rumahnya. Ia mengedarkan pandangannya ke sekeliling ruangan.

Sepi, satu kata yang dapat diucapkannya ketika melihat suasana rumahnya. Ia melangkahkan kakinya menuju ruang keluarga, namun tak mendapati keberadaan siapa pun. Kemudian ia melanjutkan langkahnya untuk mengecek ruang makan.

Kedua sudut bibir Veno terangkat lebar kala melihat istrinya sedang memasak. Ia berjalan dengan mengendap-endap bak seorang maling, kemudian memeluk Gretha erat, setelah sampai di belakang gadis itu.

Gretha yang terkejut refleks menyikut daerah sensitif Veno, kemudian dengan cepat membalikkan tubuhnya. Mulutnya menganga kala melihat suaminya mengerang kesakitan dengan tangan yang memegang daerah kepunyaan pria itu.

"Mas, kamu nggak pa-pa?" tanyanya panik. Ia memegang lengan kekar suaminya dengan pandangan ke arah bawah tubuh pria itu.

"Kamu kenapa nyikut ini aku?" tanya Veno setelah rasa sakitnya perlahan menghilang.

"Kamu, sih, ngagetin aku aja. Kenapa main peluk langsung, sih? Lagian suara langkah kaki kamu kenapa nggak kedengaran?" Bukannya merasa bersalah, Gretha malah balik mengomeli suaminya.

Veno menghela napasnya panjang. "Maaf, Sayang. Mas cuma pengen kayak orang-orang aja, bisa meluk istrinya dari belakang saat sedang masak."

Gretha menepuk dahinya pelan. "Astaghfirullah, Mas. Kalau kamu mau, silahkan. Tapi, jangan ngagetin juga, ih." Ia kembali melanjutkan kegiatan memasaknya.

Veno menghampiri Gretha yang kembali fokus menggoreng ayam, dan memeluk gadis itu dari belakang.

"Sayang, kamu lagi masak apa?" tanya Veno dengan meletakkan dagunya di bahu Gretha.

 Widower's Fat Wife [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang