Bab 21 - Mall

5.7K 196 0
                                    

"Mendengar dirimu pergi bersama yang lain saja, sudah membuatku merasa sangat kesal. Bagaimana jika dirimu meninggalkanku?"
-smileegirlss

~Happy Reading~




"Eh San, kawanin gue ke kafe yok. Gue mau makan kue."

"Mau makan kue, apa mau ngelihat bini?" Goda Sandi kepada Veno yang sedang membereskan meja.

"Ya sekalian jumpa bini lah. Gue mau ngobrol sama dia tentang yang tadi pagi." Veno merapikan jas hitam dan dasinya. Kemudian ia beranjak bangkit dari kursinya.

"Udah ayok. Gue traktir."

Sandi yang mendengar perkataan Veno, langsung bangkit dengan semangat. Siapa yang bisa menolak makanan gratis? Oh tentu bukan Sandi orangnya.

Mereka saat ini telah sampai di depan kafe. Veno masuk ke dalam kafe dan diikuti oleh Sandi di belakangnya.

Veno melihat ke segala penjuru kafe. Namun, dirinya tidak dapat menemukan Gretha sama sekali.

Dimana Gretha? Batinnya bertanya-tanya.

Ia mendudukkan dirinya di salah satu kursi yang masih kosong dengan Sandi yang duduk berhadapan dengannya. Kemudian Sekar menghampiri mereka berdua.

"Permisi, mau pesan apa ya?" Tanya Sekar sambil memberikan dua buah buku menu.

"Saya mau pesan tiramis—" ucapan Sandi terpotong oleh suara bariton Veno.

"Gretha," tuturnya sambil melamun.

"Haa?! Bapak mau bos saya?" Sekar menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

Veno pun tersadar dari lamunannya. Ia menoleh ke arah Sekar yang sedang kebingungan.

"Bukan, saya hanya ingin ketemu bos kamu. Saya ingin membicarakan bisnis. Bos kamu ada?"

"Oh. Maaf pak, Bu Gretha sedang keluar bersama temannya."

Veno yang mendengar kata 'teman', merasa marah. Ia berpikir bahwa orang yang dimaksud Sekar adalah Andre.

"Temannya itu laki-laki?" Tanyanya dengan muka yang sudah memerah menahan amarah. Serta kedua tangan yang mengepal di sisi samping tubuhnya.

Sekar menggelengkan kepalanya. "Bukan pak, perempuan. Katanya sih iparnya."

Raut wajah Veno kembali normal, ia merasa lega mendengarnya. Namun, ada rasa bersalah dalam dirinya, karena sempat berprasangka buruk kepada Gretha.

🥀🥀🥀

Gretha dan Mika sudah berkeliling mall selama setengah jam lamanya.

Mereka saat ini memasuki toko pakaian. Mika mengambil beberapa pakaian untuk dia pergi ke pesta dan kampusnya.

Tak sengaja Mika melihat beberapa deretan pakaian haram. Ia pun pergi mencari keberadaan Gretha, yang ternyata saat ini sedang melihat-lihat beberapa pakaian berukuran besar.

Mika menghampiri dan menarik tangan Gretha untuk mengikutinya.

"Kamu kenapa Mik, kok narik-narik?"

"Ayo ikutin aku Kak." Mika membawa Gretha ke tempat baju dinas itu berada.

"Kak, pilih tiga. Aku bayar."

Gretha melotot tak percaya dengan apa yang dilakukan Mika. Bisa-bisanya ia menyuruhnya untuk memilih baju kurang bahan yang ada di hadapannya ini.

 Widower's Fat Wife [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang