Bab 27 - Mika mengulah

3.7K 121 6
                                    

"Mungkin di matamu aku masih kecil. Tapi, coba tanyakan ke hatimu. Kau menganggap ku sebagai bocah atau sebagai wanita?"
-Smileegirlss

~Happy Reading~


"Mik. Lo dipanggil Pak Andre, disuruh datang ke ruangannya," ucap salah seorang mahasiswa yang sekelas dengan Mika.

"Oh, oke. Thanks ya."

Lelaki itu pun, pergi keluar dari kelas.

"Kira-kira Pak Andre manggil gue kenapa ya? Apa jangan-jangan mau marah karena masalah gue tidur tadi?" Tanyanya kepada kedua sahabatnya yang duduk di kursi depan dan samping kanan dirinya.

Keduanya pun serentak mengedikkan bahu.

"Gue juga nggak tau, tapi sih kayaknya emang karena yang tadi," cicit Rani.

Sandra yang mendengarnya menjadi merasa bersalah. "Maaf ya. Gara-gara gue, lo jadi kayak gini."

"Aelah udah lah. Bukan lo yang salah kok, yang salah itu gue. Lagian udah tau dosen bentar lagi masuk, malah tidur," ucapnya agar Sandra tidak merasa bersalah.

"Yaudah, kalau gitu gue ke sana dulu ya. Nanti yang ada makin marah tuh, dosen killer." Ia berjalan keluar dengan tote bag yang tersandang di bahu kanannya. Kemudian, ia melambaikan tangan ke arah kedua sahabatnya.

Saat ini, Mika sudah berada di depan ruangan Andre. Ia mengetuk pintu itu beberapa kali.

"Masuk!" Titah Andre yang berada di dalam ruangan.

Mika pun masuk ke dalam sana, setelah mengucapkan salam.

"Tutup pintunya!" Perintah Andre kepada Mika yang baru saja melangkah masuk.

"Ngapain Pak? Bapak nggak ada niatan untuk ngelecehi saya, kan?"

Andre yang mendengar pertanyaan dari Mika pun, mendengus sebal. Emangnya wajah tampannya ini, terlihat berotak mesum apa?

"Saya nggak tertarik sama badan bocah." Ia menegakkan tubuhnya.

Akhirnya, Mika menutup pintu itu. Ia berjalan pelan ke arah kursi yang tersedia di depan meja Andre.

"Gini-gini badan bocah saya bisa menghasilkan bocah juga, Pak," tuturnya ceplas ceplos.

Andre menghela napasnya kasar, melihat mahasiswi di depannya ini.

"Kamu bisa nggak, nggak usah ngejawab pertanyaan saya mulu?" Tanyanya dengan sedikit meninggi.

Mika pun hanya mengangguk.

"Saya mau nanya. Kenapa tugas yang tadi saya berikan, belum kamu kumpul juga sekarang?" Tanyanya sambil melihat gadis di depannya.

Mika diam membisu sambil menatap wajah Andre yang sepertinya sedang marah.

Kenapa dosen galak ini marah-marah mulu sih? Lihat aja gue kerjain lo, huh, batinnya kesal.

Andre mengernyitkan dahinya heran, kenapa gadis itu tidak menjawab pertanyaannya?

"Kamu tidak tuli kan? Saya tanya sekali lagi. Kenapa kamu belum mengumpulkan tugas?" Tanyanya, namun tidak ada balasan juga.

"Mika, kamu kenapa nggak jawab pertanyaan saya?!" Ia meninggikan suaranya.

Mika pun, akhirnya menjawab Andre. "Kan tadi Bapak sendiri yang bilang, 'bisa nggak, nggak jawab pertanyaan saya terus'," beonya, mengulangi perkataan Andre tadi.

Andre mengusap wajahnya kasar. Kenapa ia harus berurusan dengan mahasiswi seperti ini? Bagaimana satu semester ini akan ia jalanin dengan lancar dan damai? Yang ada belum sampai satu semester, ia sudah terkena serangan jantung duluan.

 Widower's Fat Wife [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang