"Hadirmu di sisiku layaknya senja yang datang sebentar namun sangat menenangkan. Terima kasih terlah hadir di dalam hidupku."
- Gretha Juwita Alvarendra
~Happy Reading ~
•
•
•Sore harinya, mereka telah berada di dalam pantai. Gretha menatap keindahan pantai itu dengan binar di matanya.
Walau ini bukan pertama kalinya ia ke pantai. Namun, entah mengapa pemandangan di depannya ini sangatlah menakjubkan. Apalagi, saat ini langit mulai menunjukkan semburat warna jingga dan juga burung-burung yang berterbangan bebas di langit.
Veno melirik sedikit ke arah Gretha yang tersenyum cerah. Tanpa sadar, kedua sudut bibirnya sedikit terangkat membuat sebuah senyuman tipis.
"Gimana kalau kita kesana?" Usul Veno sambil menunjuk pertengahan pantai.
Mereka pun mendudukkan diri di pasir putih yang sudah dialasi oleh kain dan tak lupa payung sebagai tempat teduh mereka.
Mereka pun mulai merebahkan diri disana. Ketiganya berjemur sambil memandang ke arah langit yang sangat indah.
"Kak kira-kira rumah tangga kita masih ada harapan nggak kak?" Tanyanya sambil menoleh ke arah Veno yang berbaring di ujung, dengan Alex sebagai penghalang diantara keduanya.
"Maksud kamu, Tha? Bukannya rumah tangga kita baik-baik aja ya?" Ia ikut menoleh ke arah Gretha. Mereka pun saling pandang dengan pandangan yang sulit diartikan.
Maksud aku, apakah masih ada peluang untuk cinta itu tumbuh diantara kita. Sementara kamu saja setiap harinya, selalu tertidur dengan memeluk foto Fany, ucapnya dalam hati.
Gretha pun mengalihkan pandangannya ke samping kiri. Ia tak tahan, rasanya dirinya ingin menangis sekencang-kencangnya.
Tapi, semua kesedihan yang melanda ditahannya. Ia pun menghapus sedikit air mata yang keluar dari pelupuk matanya. Kemudian dirinya melihat ke arah Veno lagi.
"Nggak ada kok kak. Aku cuma asal ngomong aja." Ia berucap sambil tersenyum teduh.
Veno hanya berdehem saja sebagai tanggapan dari ucapan Gretha tadi.
"Oh iya Alex. Kamu mau main di sekitar pantai, nggak? kebetulan Tante bawa baju ganti untuk kamu tadi."
"Aku boleh main disana sama Tante Gretha nggak Pa?" Izinnya kepada sang ayah yang sedang menikmati suasana berjemur.
"Boleh, tapi hati-hati. Ombaknya itu lumayan besar."
Gretha dan Alex berlari ke arah tepi pantai. Gretha mulai mencipratkan air ke arah Alex. Alex pun membalas perbuatan Gretha kepadanya.
Keduanya saling mencipratkan air ke arah satu sama lain. Kemudian tertawa bersama. Semua beban yang ada seolah hilang dari pikiran Gretha untuk saat ini.
Sedangkan Veno, sibuk menyaksikan kegiatan yang dilakukan oleh kedua orang yang disayanginya ini. Sesekali ia tersenyum melihat Gretha yang tertawa melihat Alex sudah basah.
Tak ingin melewatkan momen, ia mengambil kamera yang telah dipersiapkannya sejak di hotel. Ia mengambil banyak sekali gambar keduanya yang sedang bermain.
Gretha dan Alex pun memulai aksi kejar-kejaran.
"Tante, coba tangkap Alex kalau bisa, wlee." Ia lalu berlari.
Gretha yang melihat Alex menantangnya pun, tak segan-segan untuk mengejarnya. Namun karena badannya yang susah untuk diajak kerja sama, ia berhenti dengan napas yang terengah-engah sambil memegang kedua lututnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Widower's Fat Wife [End]
Romansa⚠️ZONA BAPER⚠️ Menikah dengan suami sahabatnya sendiri? Tidak pernah ada di dalam kamus seorang gadis bernama Gretha. Gretha, si gadis bertubuh overweight, mengalami hal yang tidak pernah sama sekali dibayangkannya akan terjadi. Ia berharap menikah...