"Terima kasih telah hadir di hidupku."
- Gretha Juwita alvarendra~Happy Reading~
•
•
•Mata Gretha melebar, kala melihat Felix bangkit dengan tangan yang menodongkan pistol. Ia melirik sekilas ke arah Veno yang masih senantiasa memeluknya. Kemudian, menoleh kembali ke arah Felix yang mulai menarik pelatuknya.
"Mas!" pekik Gretha.
Dor!
Dengan secepat kilat, Gretha membalikkan posisi tubuhnya dengan Veno, sehingga membuat peluru yang tadinya ditujukan ke arah sang suami kini bersarang di punggungnya.
Izinkan aku berkorban untukmu, Mas. Terima kasih telah hadir dihidupku.
Veno terkejut karena dengan tiba-tiba istrinya membalikkan tubuh mereka. Ia melihat Gretha yang melindunginya dari tembakkan. Tak terasa air mata Veno jatuh terurai.
Sa-sayang," lirihnya. Bibirnya terasa kelu, bahkan untuk mengucapkan satu kata pun, sangat sulit baginya.
Gretha yang tertembak di punggungnya meringis kesakitan. Kemudian dengan sekuat tenaganya dia menyentuh pipi suaminya yang kini sudah menangis.
Gretha menghapus air mata yang terus keluar dari mata Veno. "Ma-mash, jaga di-ri kamu baik-baik ya. Jaga Alex ju-ga Mas."
Veno menggeleng kuat. "Enggak Sayang, kamu harus bertahan. Jangan tutup mata kamu, aku mohon."
Veno menangis tak terbendung lagi. Ia memangku kepala Gretha, kemudian mengambil sapu tangannya yang berada di saku celana. Setelahnya, ia menutupi darah yang terus mengalir di punggung Gretha.
"Mas sa-kit," rintih Gretha kala merasakan nyeri di punggungnya.
Veno semakin panik mendengar rintihan istrinya. Ia menyentuh pipi Gretha, kemudian mengelusnya pelan.
"Iya Sayang, sebentar lagi ambulans datang. Kamu bertahan ya. Jangan tutup mata kamu!" mohonnya kepada Gretha yang sudah terlihat pucat.
Veno tidak banyak melakukan pergerakan, dikarenakan istrinya tertembak di bagian punggung. Pasalnya, gerakan dapat merusak saraf tulang belakang yang dapat meningkatkan resiko terjadinya kelumpuhan.
Veno berusaha menenangkan dirinya, agar tidak membuat Gretha semakin cemas. Namun, hal itu tidak bisa, kala melihat Gretha mulai memejamkan mata, bahkan pendarahan di punggung istrinya semakin banyak.
Veno menangis sejadi-jadinya. Kenapa semua ini terjadi kepadanya? Padahal baru saja dia ingin memulai lembaran baru bersama istrinya ini. Tetapi, mengapa semua kejadian buruk menimpa mereka?
Veno merutuki dirinya yang tak bisa menjaga Gretha dengan baik. Seharusnya peluru itu untuknya, namun mengapa Gretha mengorbankan diri untuk menyelamatkannya? Jika terjadi apa-apa dengan Gretha, dia tak akan bisa memaafkan dirinya.
Gretha mulai menutup matanya. Veno yang melihat itu, sedikit menepuk pipi Gretha.
"Enggak Sayang. Aku mohon sama kamu, jangan pernah tutup mata kamu! Sayang, mas belum pernah mengatakan cinta sama kamu. Mas belom pernah menyatakan perasaan mas yang sebenarnya sama kamu. Sayang!" Veno meraung di ruangan tertutup itu. Suaranya bergema ke seluruh ruangan.
"Mas di sini bersamamu, Sayang. Aku mohon bangun, tolong buka mata kamu!" Veno menepuk pelan pipi Gretha.
Dada Veno terasa sesak kala melihat mata istrinya sudah terpejam erat. Ia memeluk dan menangis di pelukan istri tercintanya itu.
"Mas mencintaimu, Sayang. Maaf mas belum pernah mengatakannya padamu," bisiknya di telinga Gretha yang sudah tidak sadarkan diri.
Sedangkan felix-sang pelaku penembakan, sudah terjatuh kembali. Tubuhnya semakin lemah dan tak mampu berdiri lagi. Namun, dirinya merasa sangat puas kala melihat Veno menangisi istrinya.
![](https://img.wattpad.com/cover/369092948-288-k61205.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Widower's Fat Wife [End]
Romance⚠️ZONA BAPER⚠️ Menikah dengan suami sahabatnya sendiri? Tidak pernah ada di dalam kamus seorang gadis bernama Gretha. Gretha, si gadis bertubuh overweight, mengalami hal yang tidak pernah sama sekali dibayangkannya akan terjadi. Ia berharap menikah...