Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Berhenti menggangguku ren,,"
"Xand sampai kapan kamu menggantungku seperti ini?? Aku butuh kepastian" Irene kembali meminta Xander untuk segera menikahinya.
"pergilah aku tidak pernah memintamu datang dan bertahan" jawab Xander tanpa memberikan ekspresi apapun.
Irene merasa kesal dan memutuskan pergi dari ruangan kerja Xander, dengan harapan Xander akan memintanya bertahan. Namun pria itu sama sekali tidak mempedulikannya.
"Sejak hari ini jangan mengganggu lagi, dan kita tidak ada hubungan apapun lagi. Jadi hentikan drama picisan yang sudah kau siapkan bersama manusia-manusia tidak berguna itu!!"
"Tapi Xand,,, kita harus tetap menikah Xand" ucap Irene menanggapi perkataan Xander
"Bukan kita tapi kau ren, aku tidak pernah menghendakinya. Jadi hentikan semua ini"
"Aku tidak mau Xand,, kau tetap kekasihku"
"Bagiku tidak, dan terserah denganmu. Pergilah!!!!" ucap Xander tanpa menatap wanita itu sama sekali.
"Aku berdiam diri dan menerimamu bukan tanpa tujuan ren. Camkan itu!!!"
Irene terus menolaknya namun Xander memberikan tatapan tajamnya dan membuat Irene segera keluar dari ruangan Xander.
Ceklek,,,
"Xand,,, kenapa Irene??" tanya sekretaris Min pada boss kulkasnya.
Xander tidak mungkin menjawabnya dia hanya mengangkat kedua bahunya dan hal itu sudah bisa dipahami oleh sang sekretaris yang tidak kalah dingin dibandingkan si boss.
Kim Danielle dan sekretaris Min tidak mempedulikan apa yang terjadi sebelum mereka datang, keduanya langsung duduk di sofa meskipun belum dipersilahkan oleh pemilik ruangan tersebut.
"Sudah dapat Hyung??" tanya Xander
"Mereka pindah ke Korea Xand, tapi sepertinya mereka tidak akan mencari masalah lagi denganmu" jawab Danielle
"Sekretaris Min,,, siapkan semuanya. Minggu depan kita ke Korea" perintah Xander
"Xand jangan seenaknya sendiri, memindah semua ini butuh waktu minimal satu bulan. Jangan seenaknya sendiri boss!!!" jawab sekretaris Min menolak permintaan Xander
"Aku tidak mau tau, percuma dapat gelar cumlaude kalau masalah seperti ini saja tidak bisa kamu selesaikan" lanjut Xander
"Dasar Alien kulkas!!!!" umpat sekretaris Min
Sepertinya hanya sekretaris Min yang berani mengumpat pada pemilik Victory Company tersebut.
Sekretaris Min dan Kim Danielle awalnya adalah sunbae di kampus dimana Xander menyelesaikan kuliahnya dulu. Karena Xander adalah mahasiswa cerdas sehingga dia lulus bersama sunbae dua tingkat diatasnya itu.
Setelah lulus kuliah Xander meminta Danielle dan Min untuk bergabung didalam team pribadinya.
Namun secara struktural perusahaan, Min adalah sekretaris pribadi Xander sementara Danielle adalah direktur Pelaksana Victory Company dibawah bendera Kim Corporation yang berpusat di Korea.
...
Malam ini setelah menyelesaikan pekerjaannya Xander pulang ke apartement pribadinya yang satu orangpun tidak mengetahuinya dimana letaknya.
"Badanku terasa sangat kaku,,, " ucapnya sambil memutar pinggangnya untuk membuat rileks otot-ototnya.
Xander membuka kancing kemeja kerjanya dan terlihat dada kencang yang terbentuk karena aktivitas olahraga yang rutin dia lakukan ditengah pekerjaannya yang sangat padat.
Pria tampan itu mengambil gelas kecil berleher dan memasukkan dua block ice kedalamnya sebelum menuangkan wine yang baru dia dapatkan dari sekretaris Min beberapa hari yang lalu.
🍷Glek,,,
"Selera wine mu tidak pernah mengecewakan Hyung" ucapnya sambil menikmati setiap teguk cairan bening itu.
Xander masih menikmati video yang selalu dia tonton setiap kali dia merasa kesepian seperti malam ini.
Senyumnya tersungging tipis melihat setiap adegan didalam video tersebut dan hal sederhana itulah yang selalu berhasil membuat mood baiknya pulih kembali.
Ponselnya terus berbunyi, panggilan dan pesan mengganggunya sejak tadi dia masih dijalan menuju apartemennya.
Xander hanya menengoknya dan tidak berniat untuk menjawab atau membalasnya, karena adegan di video yang dia tonton jauh lebih menarik dibandingkan seseorang yang menghubunginya.
Kurang lebih tiga puluh menit, akhirnya Xander menekan tombol silang di pojok kanan layar laptopnya.
Selesai dengan hiburannya Xander masuk ke kamar mandi, dia lepas pakaiannya satu persatu lalu dia bawa tubuhnya berdiri dibawah alat berbentuk bulat dan dia mulai menyalakan tombolnya untuk mengatur suhu air yang akan mengenai tubuhnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Malam akan tetap menjadi favoritnya karena disaat inilah semua terasa adil baginya.
"Bukankah keindahan ini hanya ada di saat seperti ini saja??"
ucapnya sambil menatap jendela kaca yang menampilkan pemandangan langit Paris di malam hari.
Tubuhnya dia biarkan basah oleh guyuran air hangat untuk merilekskan ototnya yang terasa lebih kaku dibandingkan hari sebelumnya.
Dia masih tersenyum mengingat semua hal yang baru saja dia saksikan. Tangannya mulai menjamah setiap anggota tubuhnya, ABS yang sempurna ditambah warna kulit tan yang membuatnya semakin sexy seakan menambah kesempurnaan yang ada di dirinya.
Aktivitasnya dibawah guyuran air berhasil membuat sedikit penat di kepalanya berkurang, dan malam ini dipastikan dia akan bisa tidur dengan nyenyak.
"Bahkan aku harus memakai cara ini untuk membuatku tenang dan bisa tidur dengan nyaman. Sungguh menyedihkan bukan"
gumamnya diatas ranjang besar yang akan menjadi tempat akhir merilekskan tubuhnya.