IDENTIK (TAEKOOK) (GS) (End)

IDT - 82.

... 🖊

Eomma Kim membuka pintu kamar sang putri secara perlahan, dilihatnya Alex sedang mendekap Kara yang tengah terlelap dengan wajah damai didada sang putra.

Wanita paruh baya itu tersenyum melihat pemandangan indah yang ada di hadapannya itu.

"Jika kalian bisa bahagia dengan cara seperti ini, eomma akan mewujudkannya sayang. Eomma sangat menyayangi kalian berdua"

Setelah mengatakannya eomma Kim kembali menutup pintu kamar secara perlahan agar dua anaknya itu tidak terbangun.

Gerimis kembali hadir dan membuat suhu kota siang ini kembali turun.
Eomma Kim berniat menyiapkan makan siang untuk sang putra dan putrinya agar ketika mereka bangun soup panas sudah siap untuk dinikmati.

"Euggghh,,,"

Kara melenguh dan meregangkan tubuhnya, saat kedua matanya terbuka dia baru menyadari bahwa dirinya sudah cukup lama tertidur dalam dekapan pria tampan putra sang mama.

"Oppa,,, " suara pelan Kara saat melihat Alex masih tertidur dengan kedua lengannya melingkar sempurna di pinggang rampingnya.

Dengan perlahan Kara melepaskan pelukan Alex ditubuhnya dan berniat untuk bangun, karena dia takut dengan sang mama jika saja melihat apa yang sudah dia lakukan pada putra bungsunya tersebut.

Namun tangan besar Alex menahan Kara saat gadis itu hendak turun dari ranjangnya.

"Temani aku disini ra, aku masih ngantuk"

Dada Kara semakin bergemuruh mendengar suara berat Alex yang masuk kedalam rungunya.

"Oppa,,, aku"

Alex menarik tubuh Kara dan membuatnya kembali ke pelukannya.

"Jangan pergi, disini saja" pinta Alex tanpa membuka kedua matanya.

"Oppa,,," tangan Kara menekan dada Alex

"Tetap disini atau aku cium ra??"

Bugh,,,

"Oppa,,, "

Kara memukul dada Alex karena ucapannya barusan.

"XiXi,,, maaf ra aku hanya bercanda. Tetaplah disini, jangan ke mana-mana"

"Tapi Kara takut mama marah oppa,,,"

"Eomma tidak akan marah ra,, percayalah"

Alex membuka kedua matanya dan menatap gadis cantik yang kini berada di hadapannya itu.

Mata bulat Kara berkedip lucu karena mata hazel Alex tidak melepaskan pandangannya sama sekali, dan tentu saja hal itu membuat Kara semakin salah tingkah.

"Jadilah kekasihku Karamina,, aku akan menjagamu dan tidak akan ada lagi yang mengganggumu"

Kara terdiam mendengar ucapan dari mulut Alex mengenai perasaannya, lidahnya terasa kelu dia hanya menarik nafas perlahan untuk menetralkan perasaannya.

"Jangan menangis lagi, aku tidak akan  memaksamu jika kamu tidak menghendakinya ra.
Tolong maafkan aku"

Alex menarik tubuh Kara dan membawanya masuk kedalam pelukannya, karena gadis itu kembali menitikan airmatanya tanpa suara.

"Maafkan aku ra. Aku lancang, tolong maafkan aku"

Namun gadis itu justru mengeratkan  pelukannya dan menekan kepalanya didada Alex.

"Aku akan menunggumu ra.
Tapi berjanjilah jangan menghindariku, aku janji akan sabar menunggu"

Kara menganggukkan kepalanya setelah mendengar ucapan Alex.