IDENTIK (TAEKOOK) (GS) (End)

IDT - 05.

... 🖊

Pukul 9 malam,

Shannon dan dokter Cha sudah tiba di klinik sejak satu jam yang lalu dan keduanya langsung masuk ke ruangan kerja mereka masing-masing.

From : My 💚 Alex

"Sayang,,, aku menunggumu di depan klinik.
Kita akan makan malam setelah ini"

Shannon tersenyum membaca pesan dari sang kekasih

To : My 💚 Alex

"Maaf sayang, tadi aku sudah makan bersama dokter Cha setelah mengunjungi pasien.
Tapi nanti aku akan temani kamu makan sayang"

From : My 💚 Alex

"😢😢"

To : My 💚 Alex

"Kenapa sayangku??
Wait ya dua puluh menit lagi kekasihmu yang cantik ini sudah selesai bekerja"

Tiga puluh menit kemudian,

"Sudah malam nona Shan, aku akan mengantarmu pulang" ucap dokter Cha

"Terimakasih dok, tapi saya sudah dijemput dok"

"Dijemput??" tanya dokter Cha

"Hihi,, iya dok.
Itu sudah didepan" jawab Shannon sambil menunjuk kearah luar klinik.

"Kekasihmu??"

Shannon mengangguk dan tersenyum dengan sangat manis

"Iya dok,, kekasihku sudah rewel minta bertemu. Jadi dia menungguku sejak tadi.
Baik dok saya permisi dulu, lain kali ajak saya lagi ya dok jika ada jadwal mengunjungi Paris" selesai mengatakannya Shannon langsung berjalan keluar untuk menemui kekasihnya dan pulang.

"Kenapa harus bertemu denganmu sekarang Shan??" bathin dokter Cha sambil terus menatap punggung Shannon yang mulai menjauh.

"Sayang,,, " Shannon memeluk kekasihnya yang sudah berdiri disamping pintu mobil

Mmmcchh,,, hmm, hmmm,,

Alex sudah tidak bisa menahan dirinya untuk tidak mencium sang kekasih

"Aku rindu sayang,,,, "

"Aku hanya kerja,, kenapa rewel?? Apakah ada masalah??" tanya Shannon sambil terus memeluk sang kekasih

"Sayang malam ini aku menginap diapartemen boleh?? Aku ingin memelukmu semalaman" pinta Alex

"Tapi janji ya,, tidak boleh kebablasan"

"Iya sayang,,, seperti biasanya saja cinta" jawab Alex sambil terus melumat bibir kekasihnya

Namun disudut matanya dia melihat seseorang tengah berdiri di jendela dan memandang kearahnya.

Alex mencoba menatap bayangan itu

"Aku tau kamu pasti menyukai kekasihku bukan??" gumam Alex saat mengetahui seseorang itu sepertinya dokter Cha pemilik klinik tempat dimana kekasihnya bekerja.

Bukannya menghentikan aktivitasnya namun Alex justru terus berciuman dengan Shannon di samping pintu mobilnya.

"Sayang sudah,, ayo pulang" Shannon menghentikan kegiatan bibir mereka dan mengajak Alex masuk kedalam mobil untuk segera pulang.

"Bahkan dalam mimpi pun kamu tidak akan bisa memiliki Shannon,,, " ucap Alex dalam hati sambil menatap keatas dan memberikan jari tengahnya untuk seseorang yang melihat semua aktivitasnya bersama Shannon.

Alex kembali mencium Shannon

"Aku mencintaimu Shannon sayang,,,"

"Aku juga mencintaimu sayang" Shannon membalas ciuman yang diberikan oleh Alex.

"Andai aku ada diposisi itu" ucap dokter Cha saat melihat Shannon tengah berciuman dengan kekasihnya di parkiran mobil yang terletak lurus dengan jendela ruangannya.

Dokter Cha tetap berada di posisinya meskipun kekasih Shannon menyadari bahwa dirinya tengah menyaksikan adegan hangat keduanya.

"Kau mengetahuinya??" ucapnya saat melihat Alex mengacungkan jari tengah kearahnya.

"Aku suka jika kamu mengetahuinya, karena aku akan mudah masuk dalam celah yang terbuka agar bisa memilikinya" dokter Cha masih berbicara sendiri sambil membayangkan senyuman Shannon sepanjang perjalanan menemui Paris tadi sore.

"Sayang kenapa tidak mencari klinik lain saja??" tanya Alex

"Kenapa sayang?? klinik Astro termasuk klinik anak yang bagus sayang.
Dia juga mempunyai Rumah Sakit khusus yang menangani pasien dengan gangguan kesehatan mental, dan itu salah satu rumah sakit rujukan pemerintah dan swasta"

"Sesuai dengan ilmuku makanya aku memilih klinik Astro untuk tempat magang dan bekerja sayang" Shannon berusaha menjelaskan pada Alex

"Kenapa???" Shannon memeluk lengan kekasihnya

"Aku cemburu sayang,, dokter itu sepertinya menyukaimu"

"Sayang,, dokter Cha sudah mempunyai kekasih dan sebentar lagi menikah. Kami hanya berhubungan secara profesional kerja saja sayang.
Jangan berfikir terlalu jauh" ucap Shannon menenangkan Alex.

"Kamu terlalu cantik sayang, semua orang pasti menyukaimu. Jadi aku khawatir jika kamu juga akan suka"

"Kamu pria tertampan sayang,,, mungkin aku akan bisa jatuh cinta jika ada manusia yang berwajah sama denganmu. Namun bukankah kekasihku ini adalah satu-satunya jadi aku tidak mungkin jatuh cinta pada yang lain sayang" ucap Shannon

"Sayang,, aku lapar.
Aku belum makan sejak siang tadi" ucap Alex

"Nanti sampai di apartement aku buatkan makanan sayang" jawa Shannon

Sepasang kekasih ini memang selalu membuat orang lain iri jika didekatnya. Alex yang tidak pernah melepaskan tangannya dari genggaman di tangan sang kekasih, sementara Shannon selalu memperlakukan lembut sang kekasih yang selalu memujanya dimanapun dan kapanpun.

Malam ini Alex akan menginap di apartemen Shannon.

Shannon menbuatkan makan malam untuk Alex dan menemaninya makan sebelum dia mandi untuk membersihkan diri.

"Sayang,, aku mau mandi dulu nee"

"Ikut sayang,,, " ucap Alex dengan mode manjanya

Shannon mencubit hidung mancung Alex sebelum meninggalkannya di kamar.

"Tunggu aku disana,, ok??!" jawab Shannon sambil menunjuk satu tempat yang akan mereka gunakan untuk menghabiskan malam ini bersama.

"Bahkan wajahmu tidak bisa pergi dari kepalaku Shan,,, "
Ucap dokter Cha sambil menikmati guyuran air shower yang dia pakai untuk menyegarkan kepalanya dari pikiran kotor yang terus melintas setiap kali mengingat senyum manis psikolog cantiknya itu.

"Aku akan menikmati semua ini Shan, mencintaimu dalam diam seperti ini rasanya membuatku semakin menyukaimu. Aku akan menikmati bercumbu dengan bayanganmu Shan,,, " dokter Cha tersenyum dengan memejamkan matanya

Malam ini semakin larut dan seperti biasa dokter Cha akan mematikan ponsel pribadinya karena dia tidak ingin diganggu oleh seseorang yang memang tidak pernah dia harapkan untuk menjadi pasangannya. Namun karena sebuah balas budi dia harus menerima semua permintaan yang justru membuatnya menderita.

Mengobati pasien adalah keahliannya, bahkan beberapa pasien dengan keluhan mental dan frustasi banyak dia hadapi dan sembuhkan.

Namun mengobati dirinya sendiri tidak akan pernah bisa dia lakukan.

"Dan hanya kamu obat dari segala kegelisahan ku ini Shan.
Teruslah ada didekatku, aku akan mengobati semua penderitaanku ini dengan terus melihat wajah cantikmu itu"

Next
━━━━━━༺༻ ━━━━━━