"Lang lo harus lihat apa yang terjadi di lapangan sekolah"Dedy mendatangi Pelangi yang membaringkan kepalanya di atas meja dikelasnya.
Gadis itu melihat Dedy tanpa menggerakkan kepalanya. Keadaan Pelangi memang belum terlalu sehat namun ia memaksakan untuk masuk sekolah. "Gue lagi malas urus apa-apa"
"PELANGIII KAK SEM MUKUL COWOK DARI SEKOLAH LAIN" Teriak Ify yang berlari memasuki kelas di ikuti oleh Midun di belakangnya.
"Lo harus ke lapangan sekarang" imbuh Midun yang datang tidak kalah ngos-ngosan.
Baru saja Pelangi berdiri, Dedy malah sudah menariknya berlari keluar kelas. Cowok hitam manis itu lupa kalau kaki Pelangi terkilir dan masih berjalan agak pincang.
"Woi jangan tarik-tarik kaki gue sakit" Sentak gadis itu melepaskan tarikan Dedy.
Akhirnya Dedy memelankan langkahnya, dan memilih menuntun Pelangi agar berjalan menuju lapangan sekolah yang terlihat sangat ramai.
Pelangi menerobos di sela-sela siswa lain yang berkerumun di lapangan sekolah. Mereka seperti tengah menonton pertandingan yang sangat seru.
"SEM AYO HAJAR"
"LO SALAH MASUK KANDANG"
"MAKANYA JANGAN COBA-COBA MASUK DI SMA ANGKASA KALAU NGGAK JAGO TINJU"
"AYO SEM HAJAR SEM"
Teriakan orang-orang membuat Pelangi semakin ingin cepat kedepan melihat langsung apa yang terjadi. Gadis itu tidak peduli lagi dengan kakinya yang terkilir. Sampai di dalam kerumunan betapa terkejutnya Pelangi melihat Semesta tengah memukuli seorang cowok yang memakai seragam berbeda dengan siswa dari sekolah Pelangi.
Melihat Semesta menghajar cowok itu dengan membabi buta membuat Pelangi mengingat bagaimana dulu Semesta juga pernah menghajar Bintang.
Dengan penuh amarah Pelangi mendekati Semesta yang masih memukul cowok berseragam beda itu.
"Sem"
Semesta tidak menghiraukan ucapan Pelangi
"Semesta" Panggilnya lagi.
"Pelangi jauh-jauh lo" Pelangi menoleh saat seseorang menariknya yang ternyata adalah Disya membuat Pelangi segera melepaskan tangan gadis itu.
"Lo gila. Kalau memang lo peduli sama dia harusnya lo hentikan bukannya malah suruh gue menjauh" Ucap Pelangi penuh amarah menatap tepat pada Disya yang terlihat ketakutan.
"Lo juga nggak bakal bisa hentikan Sem" Ucap Disya masih membujuk Pelangi agar tidak menghentikan Semesta.
"Gila ya lo" Ucap Pelangi lalu kembali mendekat pada Semesta
"Semesta Winata berhenti nggak"
Semesta belum juga peduli membuat Pelangi nekat mendekati cowok itu dan tanpa pikir panjang Pelangi malah langsung berdiri di tengah kedua cowok itu membuatnya tanpa sengaja terkena bogeman Semesta.
Menyadari itu Semesta langsung menghentikan pukulannya dan mendapati Pelangi terjatuh di depannya tepat disamping cowok yang Semesta pukuli tadi.
"PELANGI"
"NENG"
"LANG"
Suara Ify, Midun dan Dedy yang berlari menghampiri Pelangi dan membantu gadis itu berdiri sementara Semesta berdiri terpaku didepannya.
"Lo gila ya? Lo sadar nggak sih kalau dia manusia" Pelangi melepaskan pegangan Ify dan Midun dari tangannya. Ia maju mendekati Semesta dnegan sorot mata tajamnya. Pelangi saat ini benar-benar terlihat marah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pelangi
Подростковая литератураPertemuan pertama bisa mempengaruhi bagaimana penilaian seseorang. Sama halnya lo dan dia. Gue suka dia pokoknya gue maunya dia. Bukan lo karena bagi gue lo itu iblis dan dia adalah malaikat. Hanya satu yang belum bisa gue tentuin. Diantara keduany...