4-Bersama Bintang

53 27 17
                                    

"Ssssttt..Dun" Pelangi mendorong punggung Midun dengan polpen membuat cowok itu menoleh dan merasa terusik.

"Paan?"

"Gue mules" ucap Pelangi dengan wajah yang muram

"Lah ngapain ngomong sama gue lo pikir gue toilet?" Midun mencebik

"Ah lo nggak guna"

Gadis itu berdiri menghampiri guru bahasa inggris yang sedang menjelaskan didepan kelas.
"Bu saya mau izin ke toilet"

Bu Uci mengerutkan kening dan diam menatap Pelangi sejenak "Silahkan dek" ucapnya pada akhirnya membuat Pelangi tersenyum dan segera bergegas keluar kelas.

Ia merasa terusik saat keluar kelas dan melewati beberapa orang yang ia temui dikoridor. Beberapa orang menatapnya sinis. Pelangi tau apa sebabnya, semua itu karena kejadian diparkiran kemarin. Tentang Semesta.

Gadis itu mengepalkan tangannya mengingat satu nama brengsek batinnya. Dari sekian banyak cowok ganteng disekolah, dari sekian banyak kakak kelas popular. Kenapa ia harus bertemu dengan seorang Semesta. Pria kasar yang penuh pencitraan.
Pelangi berbelok di ujung koridor tempat toilet kelas X. ada beberapa orang disana sedang berkaca dan spontan menoleh padanya saat Pelangi datang.

"Pelangi"Sapa seorang cewek dengan riang. Beberapa teman yang lainnya juga berbalik dan tersenyum pada Pelangi

"Hai kalian" Pelangi tersenyum membalas sapaan orang-orang yang ternyata temannya di eskul dance

Saat Pelangi ingin masuk kesalah satu bilik, salah satu dari mereka mencegahnya "Lang, setelah ini kita ngomong ya" katanya dengan menatap Pelangi ragu

"Sejak kapan lo manggil gue Lang juga?" tidak menghiraukan pertanyaan gadis itu dan malah memprotes ucapannya

"Sejak teman lo yang manis itu manggil lo Lang. Si Della jadi ikut-ikutan" timpal cewek disebelahnya

"Apaan sih Gae" Della menyikut perut Gae pelan.

Pelangi menggeleng dan segera masuk kedalam bilik. Setelah membuang semua hal yang mengganggunya Pelangi keluar dari toilet dan mendapati teman-temannya masih disana. Gadis itu menghela napas jengah ia sudah tau apa yang Della dan yang lainnya akan bicarakan.

"Kenapa semua orang ngomongin lo hari ini?"

Mendengar pertanyaan Gae membuatnya semakin jengah. Kenapa orang-orang senang sekali menceritakan masalah orang lain. Seberapa pentingnya kah masalah di dunia ini hingga harus dibicarakan meski tidak penting.

Itulah kenapa Pelangi lebih menyukai boneka. Bahkan gadis itu bercita-cita ingin menjadii boneka. Agar ia tidak perlu berpikir banyak dan tidak memikirkan bagaimana sebuah masalah membuat masalah dan menjadi masalah.
"Nggak usah dipikirin. Gua aja nggak mikirin itu" elaknya

"Itu karena lo nggak punya pikiran" Della menoyor kepala Pelangi. Membuat gadis itu tertawa

"Gue bahkan nggak pernah mikir kalau ternyata gue ngak punya pikiran"

"GIMANA CARANYA MIKIR KALAU NGGAK PUNYA PIKIRAN" teriak Della frustasi

"oh iya" Pelangi kembali tertawa diikuti yang lainnya

"Tapi gue khawatir sama lo Lang"

"Kenapa?"

"Nanti lo frustasi denga kejadian ini" Ujar Della terlihat sedih dan itu membuat Pelangi mencebik

"Lo mau apa dari gue?"

Tanya Pelangi to the point ia sudah lama kenal dengan Della. Mereka satu sanggar dari kelas 4 SD dan selalu masuk diekskul yang sama. Della akan bertingkah sangat manis ketika ia mengingikan sesuatu

PelangiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang