"Ngapain juga sih harus ketemu kak Bintang?""Kenapa ha kenap....a?"
Ucapannya menghilang perlahan saat melihat seseorang bersandar dipagar depan rumahnya. Seorang cowok yang memakai hoodie berwarna maroon yang dipadukan dengan celana jeans warna hitam. Pelangi tidak tau siapa orang itu, wajahnya tidak kelihatan karena topi hoodienya menutupi kepalanya yang menunduk, dan kedua tangannya dimasukkan kesaku celana dengan kaki kanan yang bertumpu dipagar.
"Orang mabok kali yah" gumam Pelangi Pelan.
Mau tidak mau Pelangi mendekat karena orang itu berdiri tepat didepan pagar rumahnya. Namun ketika jarak mereka sangat dekat, tiba-tiba orang itu mendongak dan membuka tudung hoodienya membuat Pelangi menjerit.
"Lo"
Pelangi melompat menjauh dari orang itu. Mengelus-elus dadanya dan mengatur nafasnya yang terengah. Setelah merasa sedikit mendingan, ia kembali berbalik dan memasang wajah kesal setengah mati. Emosinya mendadak meningkat saat mendapati Semesta tersenyum lebar dihadapannya.
"Takut banget kayak lagi lihat setan"
"LO SETANNYA" Teriak Pelangi di hadapan Semesta.
"Setan ganteng"
"Lo ngapain depan rumah gue? Mau maling? Mau bakar rumah gue buat balas dendam? Ha? Ngapain lo?"
"Nungguin lo"
"Gue udah datang. Jadi lo pulang aja sana!"
Tanpa menghiraukan teriakan Pelangi padanya, Semesta berjalan mendekat dan merampas kantong plastik di tangan Pelangi.
"Ngapain lo" ketika Pelangi hendak merampas kembali kantung plastiknya tiba-tiba Semesta menjauhkan kantung plastik itu dari jangkauan Pelangi membuat cewek itu hampir tersungkur ke depan.
"Nyebelin banget sih lo"
Sekali lagi Semesta tidak menghiraukannya, malah memeriksa isi kantung plastik ditangannya. Ia mengeluarkan minuman bersoda dan seketika Pelangi ingin merampas botoh soda itu namun Semesta kembali menjauhkannya.
"Punya gue” Gertak Pelangi
"Lo yang apa-apaan minum soda malam-malam"
"Bukan urusan lo"
"Urusan gue lah" Semesta membuka tutup botol itu dan sedikit isinya menguap keluar.
"ITU PUNYA GUE SETAN." Pelangi benar-benar murka ia mencakar Semesta, memberi pukulan bertubi-tubi hingga minuman ditangannya tumpah begitu saja. Semesta hanya bisa menghindar dan tidak melawan.
"Lo kenapa nyebelin banget sih. Gue udah bilang gue nggak mau berurusan sama lo. Lo itu hina dimata gue, lo itu nggak lebih dari pengemis perhatian. Kalau ini cara lo buat balas dendam sama gue. Lo udah berhasil buat gue menderita. Gue benci setengah mati sama lo."
Semesta membeku ditempatnya. Botol yang tadi dipegangnya jatuh begitu saja ke tanah. Wajah Pelangi dihadapannya benar-benar merah, walaupun cahaya remang-remang namun Semesta masih bisa melihatnya wajah gadis itu yang berubah dan bagaimana Pelangi menatapnya nyalang.
“Lo udah berhasil buat gue menderita. Lo udah berhasil buat gue masuk kedalam drama lo. Berhasil buat gue kesulitan hadapain kak Bintang dan kak Ayuna. Dan lo berhasil patahin hati gue yang sebelumnya nggak pernah ngerasain Sakit. Sekarang lo udah berhasil" Pelangi menatap manik mata Semesta dengan penuh amarah. "Jadi sekarang apa lo bisa pergi dari kehidupan gue. Dan jangan dilanjutin lagi drama ini. Jangan keterlaluan lo BRENGSEK" Lirih Pelangi namun terdengar penuh ancaman.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pelangi
Teen FictionPertemuan pertama bisa mempengaruhi bagaimana penilaian seseorang. Sama halnya lo dan dia. Gue suka dia pokoknya gue maunya dia. Bukan lo karena bagi gue lo itu iblis dan dia adalah malaikat. Hanya satu yang belum bisa gue tentuin. Diantara keduany...