Seorang cewek berambut panjang dengan pita berwarna hijau di sisi kepala bagian kirinya terlihat melambai pada dua orang anak kembar yang berada di dalam mobil yang baru saja mengantarnya ke sekolah.
"Pelangiiiii" teriakan dari gerbang sekolah membuat Pelangi menoleh.
Disana berdiri Ify teman Pelangi selama sekolah di SMA Angkasa. Cewek berpipi tembem itu berlari menghampiri Pelangi yang berjalan cukup lambat.
"Lo udah isi formulir untuk jadi anggota OSIS belum?"
Pelangi menggeleng sambil berjalan memasuki koridor sekolah. "Nggak minat ikut begituan" ucapnya sambil senyum-senyum ke murid yang menyapanya.
Pelangi Al-Rasyid. Dia baru masuk SMA selama dua bulan. Tapi namanya sudah cukup di kenal di seantero sekolah karena penampilannya yang lihai menari saat MOS. Banyak yang mengaguminya terlebih dari kalangan cowok kelas XI dan XII. Tubuhnya mungil, matanya bulat dan bulu mata yang lentik. Bibir tipis, dan kulit yang putih. Sempurna untuk seorang gadis remaja.
Karena kecantikan dan bakatnya, banyak kakak kelas cewek yang tidak menyukainya. Bahkan Disya, cewek paling cantik di kelas dua belas pernah melabraknya beberapa minggu yang lalu. Mengejutkannya Pelangi tidak takut sama sekali. Ia malah melawan Disya dengan mematahkan hak sepatu dari cewek yang berbakat sebagai model itu. Disya dipermalukan habis-habisan.
"Eh eneng udah datang?" Midun senyam - senyum di depan kelas X. Bahasa saat Pelangi masuk kelas.
"Nggak usah basa basi Dun. Muka lo udah basi" celetuk Pelangi dan berlalu ke kursinya yang ada di belakang kursi Midun.
Ify ikut duduk di sebelah Pelangi. Ify adalah cewek yang pintar dan dia sangat bangga bisa berteman dengan Pelangi yang notabene cewek perfect di sekolah. Kecuali otaknya yang kurang perfect.
"Fy. Pulang sekolah lo pulang sendiri aja. Gue nggak nebeng. Soalnya gue mau latihan menari dulu" Ify mengangguk mengiyakan.
"Perlu babang tungguin nggak neng?" Midun mengedip-ngedipkan sebelah matanya ke arah pelangi.
"Midun lo bisa diem nggak. Atau gue colok biji mata lo" bentak Pelangi.
"Widihhh lo cakep-cakep ganas Lang" Dedy si ketua kelas melewati kursi Pelangi bergidik ngeri.
"DEDI BUTUT STOP PANGGIL GUE LANG. GUE BUKAN ELANG GUE PELANGI" Suara Pelangi menggema di langit-langit kelas lantaran teriakannya cukup keras.
Dedy memang sering memanggilnya Lang. Karena cowok itu bingung harus menyingkat nama Pelangi bagaimana. Masa ia mau panggil cewek itu dengan panggilan PEL. Nanti dia malah ngamuk karena di kira kain pel. Kalau Angi, Dedi belum pernah mendengar nama seperti itu.
Setelah teriakan Pelangi. Dedy tak lagi membalasnya dengan berbagai alasan mengapa ia memanggil Pelangi dengan nama Lang. Karena guru lebih dulu masuk kedalam kelas mereka.
***
Pulang sekolah, Pelangi mengantar Ify ke parkiran mengambil motor. Setelah Ify meninggalkan area sekolah barulah Pelangi memutuskan untuk pergi ke tempat latihan. Ify memang anak yang cenderung manja dan bergantung pada Pelangi. Ibunya Ify juga menitipkan Ify ke Pelangi waktu cewek itu datang kerumah Ify saat mereka sedang membuat atribut MOS di awal masuk SMA. Karenanya Pelangi sebisa mungkin menjaga Ify, padahal mereka seumuran namun Pelangi lebih segalanya di banding Ify yang tidak bisa melawan jika ada yang mengganggu.
Saat berjalan menuju tempat latihan menarinya yang ada di samping aula sekolah. Langkah kaki Pelangi terhenti tepat di depan pintu aula. Suara orang tertawa terdengar jelas di telinganya membuat cewek itu penasaran dan segera membuka pintu aula.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pelangi
Teen FictionPertemuan pertama bisa mempengaruhi bagaimana penilaian seseorang. Sama halnya lo dan dia. Gue suka dia pokoknya gue maunya dia. Bukan lo karena bagi gue lo itu iblis dan dia adalah malaikat. Hanya satu yang belum bisa gue tentuin. Diantara keduany...