Siang ini Pelangi ada jadwal latihan menari yang membuatnya harus tinggal disekolah hingga sore. Seperti biasa gadis itu selalu mengantar Ify ke parkiran barulah ia ke ruang latihannya. Saat berjalan melewati ruang musik Pelangi tidak sengaja melihat hal yang seharusnya tidak ia lihat. Bintang ada disana bersama dengan Ayuna. Sepertinya cowok itu lagi-lagi menemani Ayuna untuk latihan.
Cih....apa ini yang Bintang bilang hanya teman kecil. Teman kecil mana yang sampai segitunya meluangkan waktu untuk menemani kesana kemari.
Berpura-pura untuk tidak melihat mereka. Berusaha berjalan cepat melewati keduanya. Sialnya Bintang malah memanggilnya, membuat Pelangi menghentikan langkah dan perlahan menoleh.
"Kenapa?" tanyanya berusaha biasa saja
Bintang berjalan kearahnya membuat Pelangi merasa tidak enak dengan Ayuna yang melihat itu dan berdiam didepan ruang musik. Tidak mengikuti Bintang yang mendekat.
"Mau kemana?"
"Ruang tari. Mau latihan"
Bintang berhenti tepat didepan Pelangi. Bahkan posisi mereka sangat dekat seperti saat dikoridor kelas XI IPA waktu itu, ketika Pelangi mendatangi Bintang dikelasnya.
"Pulang sama siapa?" Tanya Bintang
"Sendiri" jawabnya. Bintang mengangkat sebelah alisnya. Merasa ada yang beda, Kenapa seolah-olah orang yang ia temui malam itu berbeda dengan orang yang ada didepannya saat ini. Pelangi terlihat ciut, bahkan gadis itu menunduk tidak menatap mata coklatnya.
"Emmm gue ke sana dulu ya kak. Mau latihan soalnya" kata Pelangi dan beranjak ingin pergi
Saat cewek itu berbalik, tiba-tiba tangannya ditarik dengan kuat dari belakang sehingga tubuhnya kembali menghadap Bintang. Posisi mereka sangat dekat, Pelangi langsung menghentakkan tangan Bintang, melepaskan pegangan cowok itu dan menjauh.
"Apaan sih kak" katanya dengan sedikit histeris
Bintang tercengang dengan sikap kasar Pelangi. Cowok itu seperti tertampar dengan kejadian barusan. Sementara Pelangi berusaha meredam emosi dan rasa terkejutnya. Cewek itu marah pada dirinya, kenapa ia tiba-tiba seperti ini. Tidak bisa melakukan apa-apa didepan Bintang. Dadanya terasa sesak ketika menyadari Ayuna masih disana dan menyaksikan mereka. Pelangi sudah berjanji untuk tidak masuk ke kehidupan mereka. Tapi ini juga bukan kemauannya. Bukan dia yang menghampiri Bintang.
"Lo kenapa sih?" Tanya Bintang pada akhirnya.
"Nggak usah sok akrab sama gue. Lo nggak kenal sama gue"
Bintang benar-benar terkejut dengan ucapan Pelangi. Sesuatu dalam dirinya seperti dihantam tepat.
"Jangan berlagak seolah kita saling kenal kak" sarkas cewek itu lalu pergi meninggalkan Bintang.
Perasaan Pelangi hancur. Dadanya sesak tapi ia tidak menangis. Pelangi cewek biasa yang juga punya sisi lemah. Walau kejadian barusan belum berhasil membuatnya menangis tapi perasaan sesak itu adalah hal yang baru untuknya. Bintang adalah cowok pertama yang bisa mendebarkan jantungnya dan Bintang juga adalah cowok pertama yang membuat dadanya sesak.
Hebat...
Belum cukup satu minggu dan cowok itu sudah memberinya berbagai macam rasa.
Dimulai dari rasa khawatir saat melihat cowok itu babak belur dipertemuan pertama mereka, rasa senang saat Bintang mengiriminya pesan dan khawatir padanya bahkan Pelangi nekat menyimpan nama kontak cowok itu dengan nama Bintangku walau semalam ia sudah mengubahnya. Ralat Pelangi tidak mengubah dia langsung menghapus nomor Bintang dari daftar dikontaknya. Pelangi juga pernah merasa berdebar ketika mata coklat itu bertemu dengan matanya. Rasa bahagia saat Bintang membawanya bertemu Abahnya dan mendapatkan ornament perahu darisana. Dan hari ini cowok itu memberinya rasa sesak membuat tulang-tulangnya melemas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pelangi
Teen FictionPertemuan pertama bisa mempengaruhi bagaimana penilaian seseorang. Sama halnya lo dan dia. Gue suka dia pokoknya gue maunya dia. Bukan lo karena bagi gue lo itu iblis dan dia adalah malaikat. Hanya satu yang belum bisa gue tentuin. Diantara keduany...