Pelangi menarik nafas jengah. Menatap cowok jangkung yang kulitnya setengah gosong. Cowok yang beberapa bulan terakhir membuat kerongkongannya kering. Cowok yang mendadak datang dan mengganggu hampir seluruh hidupnya .
Disinilah Pelangi di ruang kelas X Bahasa 1. Berdua dengan Semesta Winata yang tengah mengupas apel untuknya. Romantis sekali membuat Pelangi mendelik geli
"Ck ngapain di kupas sih. Langsung gigit aja" cewek mungil itu merampas apel dari tangan Semesta dan langsung menggiggitnya. Semesta hanya bisa melongo melihat itu
Emang cewek ajaib
"Kemana aja lo kak. Gosong gitu?" Tanya Pelangi mengalah karena sedari tadi mereka dalam keheningan. Iya mereka berdua dalam kelas karena Semesta mengusir semua penduduk kelas ini. Kecuali Pelangi.
"Habis main layangan" jawab Semesta membuat Pelangi mendesis sebal. "Lo nyariin gue?" Tanya Semesta menggoda membuat cewek itu melotot padanya.
Dengan gemas Semesta ingin sekali mengacak puncak kepala Pelangi namun ia urungkan mengingat Pelangi akan selalu mengamuk jika Semesta melakukan itu.
"Sorry yah gue nggak sempat jenguk lo"
"Dih ngapain jenguk. Cuma terkilir doang lebai lo kak" ucap gadis itu santai. Sambil menikmati apelnya. Perlahan Semesta memperhatikan gerak-gerik gadis dihadapannya itu.
"Maaf Yah Rambo soal waktu"
Pelangi bergeming "nggak usah diungkit"
"Tetap gue harus minta maaf, mungkin kata-kata gue wak...."
"Kak jangan pernah bahas kejadian sebulan yang lalu. Lupain. anggap aja tadi pertemuan pertama kita" ucap Pelangi memotong kalimat Semesta.
Semesta hanya mengangguk patuh. Mungkin ini alasan kenapa Pelangi memanggilnya kakak sejak tadi pagi. Gadis itu ingin mengubah kesan pertamanya dengan Semesta. Diam-diam Semesta menahan senyum karena hal itu.
"Balik sana. Udah mau bel"
Semesta mengangguk "Tapi lo pulang bareng gue yah. Soalnya gue udah-"
"Iya bawel" jawab Pelangi cepat lagi-lagi memotong kalimat Semesta.
Setelah Semesta meninggalkan kelasnya Pelangi baru menyadari sesuatu. "Bentar tadi dia manggil gue siapa? Rambo. Jelek banget nama gue ck dasar Semesta nyebelin" gumamnya sendirian.
***
"Turun nggak?" Tanya Semesta ketika menepikan mobilnya di depan kafe miliknya. Pelangi menggeleng sebagai jawaban.
"Nggak lama kan?" Tanya cewek itu.
Semesta menggeleng "Nggak kok cuma ambil beberapa barang habis itu langsung balik"
"Oke" Pelangi mengancungkan jempol lalu memberi isyarat agar Semesta segera pergi.
Cowok itu segera berlari kecil masuk kedalam kafetaria yang cukup ramai. Seperginya Semesta, Pelangi menoleh merasa bosan. Ia melihat-lihat seisi mobil Semesta yang cukup rapi. Dalam mobil hanya ada bantal leher dan satu goodibag. Pelangi mengernyitkan dahi dan tanpa pikir panjang gadis itu meraih goodiebag tersebut. Meski lancang tapi Pelangi penasaran dengan isinya.
Pelangi tersentak saat mendapati beberapa lipstik dengan warna yang berbeda-beda dan sebuah topi berwarna hitam yang modelnya Pelangi suka.
"Suka?" Pelangi sontak menutup goodibag tersebut ketika sadar Semesta sudah duduk di balik kemudi.
"Bikin kaget aja elah" serga cewek itu salah tingkah karena ketahuan memeriksa barang Semesta.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pelangi
Teen FictionPertemuan pertama bisa mempengaruhi bagaimana penilaian seseorang. Sama halnya lo dan dia. Gue suka dia pokoknya gue maunya dia. Bukan lo karena bagi gue lo itu iblis dan dia adalah malaikat. Hanya satu yang belum bisa gue tentuin. Diantara keduany...