Pelangi menyilangkan kedua tangan di depan dada. Cewek itu kesal begitu saja karena sedari tadi Bintang menghalangi langkahnya.
"Gue mau ngomong"
"Gue lagi males ngomong"
"Lima menit"
"Nggak" Pelangi menghindar ingin pergi menjauh meninggalkan Bintang namun kalimat cowok itu membuatnya menoleh.
"Lo berubah karena Ayuna kan?"
"Maksudnya?"
"Gue nggak nyangka lo bisa punya sifat kayak gitu juga"
Pelangi mengangkat sebelah alisnya "Gue nggak ngerti"
"Gue pikir lo hanya ngelakuin apa yang lo mau. Apa adanya lo tapi kenapa lo nurutin kemauan Ayuna?"
Mendengar ucapan Bintang membuat Pelangi sedikit terkejut. Ternyata Bintang sudah tau hal tersebut "Karena gue mau" Jawab Pelangi enteng
"Kenapa lo ngelakuin itu?"
"Karena gue mau"
"Gue serius" ucap Bintang tak terbantah. Tatapan mata coklatnya membuat Pelangi lagi-lagi luluh. Entah kenapa seorang Pelangi bisa dengan mudahnya luluh hanya dengan sorot mata coklat itu.
"Gue Cuma ngeposisin diri gue sebagai kak Ayuna. Pasti sakit banget rasanya melihat orang kita sukai selama bertahun-tahun malah menyukai orang lain" jawab Pelangi.
Apa yang dikatakannya adalah benar. Pelangi berharap Bintang mengerti bahwa diantara mereka tidak ada yang bisa di salahkan. Baik Ayuna ataupun dirinya.
"Tapi lo suka sama gue kan?" Tanya Bintang tak mau berbasa basi
"Iya gue suka sama lo" tanpa berpikir panjang Pelangi juga menjawab pertanyaan Bintang.
"Tapi Ayuna lebih suka sama lo" lanjutnya membuat Bintang semakin menatapnya serius
"Kalau gue maunya lo gimana?" Tanya cowok itu
"Itu hak lo"
"Berarti kita jadian"
Pelangi tersenyum sinis "Gila lo ya"
"Perlahan Ayuna bakal ngerti" Ucap Bintang seolah mengerti apa maksud perkataan Pelangi. Cewek itu tidak akan menjalin hubungan dengannya karena ada Ayuna diantara mereka.
"Kenapa harus kak Ayuna yang bakal ngerti. Kenapa nggak lo aja yang ngerti situasi?"
"Hati nggak bisa dipaksa"
"Gue tau tapi setidaknya hati bisa diajak kompromi untuk tidak memaksakan hal yang membuat orang lain tersakiti walaupun kita sendiri juga bakal tersakiti"
"Jadi mau lo?"
"Kita nggak bakal jadi apa-apa. Gue tau gue sayang lo tapi gue juga tau kalau gue nggak mau jadi orang egois yang harus memaksakan sama-sama lo dan kita akan bahagia bersama tapi bagaimana dengan kak Ayuna? Dia akan terluka. Daripada dia terluka sendirian dan kita berdua bahagia. Mending kita semua terluka dan pada akhirnya bisa bahagia sama-sama dengan orang yang berbeda-beda"
"Lo nggak sadar kalau baru aja lo ngelukain hati gue" Tanya Bintang. Ada nada emosi yang tertahan dalam suaranya
"Apa kakak juga nggak sadar kalau omongan gue tadi ngelukain diri gue sendiri?"
Bintang menelan salivanya kasar. Ucapan Pelangi benar adanya hanya saja cowok itu sulit menerima. Ia baru saja jatuh cinta dan kenapa harus serumit ini. Dia bisa saja bersama Pelangi tapi ia juga tidak bisa kehilangan Ayuna biar bagaimana pun cewek itu sudah menjadi bagian dari hidupnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pelangi
Teen FictionPertemuan pertama bisa mempengaruhi bagaimana penilaian seseorang. Sama halnya lo dan dia. Gue suka dia pokoknya gue maunya dia. Bukan lo karena bagi gue lo itu iblis dan dia adalah malaikat. Hanya satu yang belum bisa gue tentuin. Diantara keduany...