17-Supir

21 10 1
                                    

Semesta menghela nafas lelah. Kedua tungkainya begitu pegal sedari tadi berkeliling. Kedua tangannya menenteng plastik belanjaan Pelangi yang sedang berjalan santai di depannya. Sudah dua jam lebih mereka berdua mengelilingi mall tanpa berisitrahat sedikit pun. Saat Semesta meminta berhenti sejenak, Pelangi akan mengancamnya bahwa cewek itu akan pulang sendiri.

Tidak sadarkah Pelangi kalau yang ia lakukan sudah cukup kejam, terlalu memanfaatkan keadaan untuk menyiksa Semesta. Tapi menurut cewek itu semua yang ia lakukan adalah hal yang paling tepat untuk mengusir Semesta dari hidupnya.

Sekarang mereka sedang berada di toko kosmetik yang berhadapan dengan kafetaria. Pelangi sengaja  tidak mau mampir untuk makan, padahal ia tau jika Semesta belum sarapan. Pagi-pagi sekali Pelangi sudah menelpon cowok itu agar mengantarnya berbelanja. Semesta sempat meminta waktu agar ia sarapan dulu namun Pelangi mengancam akan pergi sendiri jika Semesta datang terlambat. Dengan terpaksa Semesta segera datang  menjemputnya tanpa sarapan.

"Pilih yang warna apa yah?" Guman Pelangi saat memilih warna lipstick yang cocok untuknya.

Semesta yang melihat gadis itu begitu imut saat berbicara sendiri. Ia tersenyum tanpa mempedulikan perih dilambungnya. Semesta tau kalau Pelangi sengaja mengerjainya karena memang itu tujuan gadis itu. menyiksa Semesta agar cepat-cepat pergi dari hidupnya.

"Mmmmm hai kak" Pelangi menoleh pada dua orang anak perempuan yang datang menghampirinya.

Dua remaja itu sepertinya seumuran dengannya. Mereka berdua tersenyum manis pada Pelangi

"Kenapa?" Tanya Pelangi heran dan memeriksa penampilannya. Apa ada yang aneh padanya dan dua orang ini akan mengatakannya.

"Boleh nggak foto sama pacarnya?"

"APA?"

Seketika Pelangi sadar dengan tujuan kedua gadis itu. Lagi-lagi karena Semesta sialan yang sok kegantengan ini.

"Mau minta foto kak. Boleh nggak?" Ucap salah satu dari mereka dengan hati-hati karena melihat perubahan dari ekspresi Pelangi.

Ralat. Perubahan ekspresinya bukan karena ia cemburu hanya saja menurutnya merepotkan. Modelan Semesta kenapa banyak sekali yang fans.

"Boleh kok. Tapi kalian fotonya ganti-gantian. Gue malas fotoin" Ucap Pelangi judes. Ia berjalan sedikit menjauh ketika Semesta ditarik oleh salah satunya untuk melakukan pose. Dan yang satunya memotret mereka. Setelahnya mereka bergantian posisi untuk berpose dan mengambil gambar.

Tanpa peduli dengan apapun yang mereka lakukan bersama Semesta setelah dirinya pergi. Pelangi sibuk memilih topi-topi lucu yang juga tersedia di tokoh kosmetik itu.

"Mau beli?"

Pelangi menoleh saat Semesta sudah berada disebelahnya "Gimana Fans lo?"

"Udah pergi"

"Banyak juga yang suka sama lo"

"Kan gue ganteng" Jawab Semesta kepedean

"Lo jelek"

Dengan cepat Semesta mengangguk Setuju "Gue tau. Gue akan selalu jelek dimata lo"

Pelangi diam tak menanggapi. Ia masih sibuk melihat-lihat topi dan perhiasan yang ada disana.

"Nggak beli topinya?"

"Mahal"

"Gue yang bayarin"

"Dih gue nggak mau punya barang dari lo"

"Cuma topi"

"NGGAK" bantah Pelangi. Gadis itu berjalan lebih dulu keluar dari toko tersebut tanpa membeli apa-apa.
Seperginya Pelangi Semesta tidak langsung mengikutinya "Mba tolong bungkusin semua varian lipstick yang ada di rak sana" Semesta menunjuk rak tempat dimana Pelangi tadi memilih-milih lipstick namun gadis itu tak jadi membeli karena kedatangan dua orang yang mengganggu.

PelangiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang