Seorang gadis cantik memasuki ruangan berwarna hijau mint yang didominasi boneka kura-kura. Melati datang dengan segelas susu dan beberapa cemilan.
"Akhir-akhir ini lo baik banget sama gue" celetuk Pelangi melihat Melati masuk kamarnya. Gadis itu hanya memutar bola matanya malas.
"Minum buatan kak Jingga. Gue lagi malas berantem babay" ucap Melati tidak banyak bicara membuat Pelangi bergidik ngeri. Agak seram kalau Melati sok baik begini. Biasanya kan bar-bar kakaknya itu.
Selang beberapa detik Pelangi berteriak "Kak Mela lo nggak masukin racun dalam minuman gue kan?" Teriak Pelangi yang di tanggapi Vanila dengan amukan. Tetangga kamarnya itu memang jauh lebih sensitif. Suasana rumah mereka kebanyakan gaduh hanya karena Pelangi suka teriak atau jambak-jambakan dengan Melati. Sementara Vanila sangat anti dengan keributan.
"Ck bosan banget gue" gadis yang memiliki mata indah itu sedari tadi hanya berbaring dan berbaring. Ia kebosanan karena kakinya yang masih sulit untuk di gerakkan. Pelangi bosan scroll Tiktok yang isinya manusia good looking semua. Pelangi bosan menatap langi-langit kamarnya dan berharap disana akan muncul awan dan bintang-bintang. Cewek itu mengabaikan notifikasi yang masuk di ponselnya yang menurutnya tidak penting. Paling group kelas atau groupnya bersama Ify dan yang lain. Jomblo dari lahir memang begitu tidak akrab dengan notifikasi. Pelangi baru meraih ponselnya saat sebuah panggilan masuk membuatnya mendelik saat membaca nama kontak yang muncul dilayar ponselnya.
Semesta Winata
"Hm halo"
"Balas chat gue"
"Dih lo mau apa. Ngomong aja sekarang gue malas ngetik"
"Vc yah"
Tanpa menanggapi Semesta, Pelangi langsung menekan simbol untuk melakukan vidoe call di ponselnya. Tak lama wajah Semesta muncul disana dengan raut wajah kaget. Yah cowok itu pasti kaget dengan tindakan Pelangi yang tiba-tiba.
"Mau ngomong apa lo?"
Bukannya menjawab Semesta malah terkekeh melihat rambut Pelangi yang terkuncir sedikit di puncak kepalanya.
"Ikat rambut lo lucu"
Pelangi mendelik walau setelahnya melihat wajahnya di ponsel. "Ikat rambut gue bukan pelawak. Dia nggak lucu"
Mendengar itu Semesta menipiskan bibir
"Ngapain nelpon sih kak?" Tanya Pelangi kembali ke pertanyaan awal.
"Gue bosan aja jadi nelpon lo"
"Dih yaudah bay"
"JANGAN DIMATIIN" Ucap Semesta panik.
"Yaudah. Tatap-tatapan aja sama boneka kura-kura gue. Gabut lo kak" omel Pelangi. Mengarahkan kamera ponselnya pada deretan boneka kura-kuranya.
"Lo suka kura-kura. Banyak banget kura-kura lo hhh lucu" ujar Semesta
"Semuanya aja lo bilang lucu" omel Pelangi.
Semesta yang tidak melihat wajah Pelangi karena dilayar ponselnya hanya ada deretan kura-kura "lah Kura-kura nya bisa ngomong. Yang huruf apa yang bisa ngomong?" Tanya Semesta sok Bego. Cowok itu malah menyebut satu persatu huruf abjad yang ada di baju setiap boneka kura-kura Pelangi. Pelangi ditempatnya hanya memutar bola mata jengah.
"Belum ada huruf T yak. Kenapa?" Tanya Semesta menyadari tidak ada boneka kura-kura yang memakai baju dengan abjad T.
"Enak aja ada kok"
"Nggak ada. Atau lo ganti bajunya. Kasian banget si T. Si T siapa sih mantan lo?"
"Gue tabok yah lo. Gue nggak punya mantan. Lagian gue punya Si T" ucap Pelangi setengah menggas. Ia beranjak dan ikutan mengabsen boneka kura-kuranya satu persatu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pelangi
Teen FictionPertemuan pertama bisa mempengaruhi bagaimana penilaian seseorang. Sama halnya lo dan dia. Gue suka dia pokoknya gue maunya dia. Bukan lo karena bagi gue lo itu iblis dan dia adalah malaikat. Hanya satu yang belum bisa gue tentuin. Diantara keduany...