Pelangi menikmati coklat hangat dengan sisa isak tangis yang masih tersisa.
Dasar cengeng
Tidak ada lagi Pelangi yang berontak dan sok kuat itu. Bintang merasa seperti sudah menghilang dari bumi dan tersesat di dunia paralel. Ia menemukan wajah yang sama dengan sifat yang berbeda. Pelangi yang ditemuinya hari ini sangat berbeda dengan Pelangi yang ia temui hari itu.
Melihat bagaimana gadis itu menangis setelah mengejar Semesta dan berbincang dengan cowok itu membuat Bintang benar-benar merasa berada di planet yang berbeda.
Ya Bintang melihat Pelangi mengejar Semesta pagi ini. Bintang juga melihat bagaimana isak tangis gadis itu yang tidak bisa berhenti membuatnya kesulitan untuk menenangkan.
Perasaan dia hanya ke negara sebelah bahkan tidak sampai pindah benua tapi bisa-bisanya cewek itu berubah drastis setelah perginya.
ada rasa kecewa dalam dirinya karena ternyata kesempatannya untuk mendapatkan hati gadis itu sudah tidak ada lagi. posisinya sudah benar-benar tergantikan oleh orang lain.
"Kak" Ucap Pelangi memulai kalimatnya setelah dari tadi terdiam.
"Hm.."
"Semua yang tadi lo lihat anggap aja nggak pernah terjadi. itu bukan gue" Ucap gadis itu.
Jadi bukan cuma Bintang yang merasa aneh tapi Pelangi juga merasa aneh dengan dirinya sendiri.
" Yang tadi itu nggak nyata. barang kali lo hanya halusinasi"
"Masa iya halusinasi kita sama" Bantah Bintang tidak setuju dengan ocehan Pelangi.
"Ya anggap aja gitu. Kalau lo balik lagi ke Malaysia lo jangan ingat-ingat kejadian siap tadi" gerutu gadis itu.
Bintang tersenyum. Ternyata masih Pelangi yang sama gumam cowok itu.
"Gue nggak mau balik lagi kalau lihat keadaan lo gini" ucap cowok itu dengan suara sedikit lebih kecil membuat Pelangi tidak terlalu mendengarnya.
"Gimana keadaan kak Ayuna?" Tanya Pelangi tiba-tiba membuat Bintang butuh waktu untuk menanggapinya. Apakah Pelangi benar-benae ingin mengetahui kabar Ayuna atau ia merasa cemburu karena dirinya pergi bersama Ayuna. lagi-lagi Bintang kelewat percaya diri.
"Baik" jawab cowok itu singkat
" Dia udah berdamai dengan perasaannya. Dia juga udah bisa anggap gue hanya sekedar sahabat"
ck bohong
mana ada perasaan yang bisa berubah secepat itu apalagi perasaan Ayuna adalah perasaan yang muncul sudah dari lama mana mungkin bisa berubah secepat itu. sudah pasti Ayuna berbohong untuk menenangkan Bintang dan bodohnya cowok itu malah percaya dengan omong kosong itu.
"Kenapa tanya tentang Ayuna?" Tanya Bintang membuat Pelangi menggeleng
"Nggak. cuma basa basi aja" Jawab cewek itu seadanya.
Bintang terdiam menatap lekat gadis disampingnya itu. Semesta benar-benar memanfaatkan waktu sebelum ia kembali ke Malaysia. Benar alasannya pulang karena rindu keluarganya dan juga rindu gadis disebelahnya itu. Biar bagaimana pun Pelangi pernah menjadi penyelamatnya. Tidak bisa dipungkiri saat melihat Pelangi menangis karena Semesta membuat hati Bintang begitu sakit.
"Gue rindu sama lo" Ucap Bintang lirih membuat Pelangi menoleh kearahnya.
"Ck... Mulai lagi"ucap gadis itu diakhiri dengan kekehan kecil di akhir kalimatnya
"Lo belum berhenti juga suka sama gue kak" tambahnya.
Bintang terdiam tidak menanggapi membuat Pelangi kembali melanjutkan kalimatnya "Gue tetap sama pendirian gue kak. Diantara Gue, Elo dan Ayuna nggak ada yang bisa bersatu karena pasti ada salah satunya yang akan terluka. Gue tau kakak juga pasti nggak percaya kalau kak Ayuna udah benar-benar berdamai dengan perasaannya. Tidak ada perasaan yang sudah lama yang bisa berdamai secepat itu kak" Ucap gadis itu.
"Gue tau. Karena gue juga gitu, perasaan gue sama sekali tidak berubah buat lo" Ucap Bintang.
"Nanti juga bakal berubah kak"
"Gue nggak janji" Ucap Bintang membuat Pelangi menghembuskan nafas jengah.
Gadis itu memaklumi bahwa perasaan memang tidak bisa di paksakan. Tidak apa-apa jika perasaan Bintang belum berubah sebab tidak ada yang bisa mengontrol perasaannya sendiri. Seperti dirinya yang sudah jatuh cinta pada Semesta. Pelangi tidak pernah merencanakan itu tapi sialnya gadis itu benar-benar jatuh cinta.
"Sekarang gue lagi nggak kenal sama diri gue sendiri" ucap Pelangi tiba-tiba
Bintang yang langsung paham dengan maksud Pelangi, Menanggapi ucapan gadis itu " Bukannya lo nggak kenal diri sendiri tapi lo nggak mau mengakui aja kalau lo suka sama dia" ucap Bintang membuat Pelangi kembali menoleh padanya.
"Dia siapa?" Ucap Pelangi pura-pura bodoh
"Lo tau maksud gue apa" Ucap Bintang lalu beranjak berdiri karena bel masuk kelas sudah berbunyi.
"Besok lo main ke rumah gue yah. gue mau bareng lo sebelum balik ke Malaysia." Ucap cowok bermata coklat itu tak terbantahkan. Bintang berjalan lebih dulu meninggalkan Pelangi yang masih bergeming di tempatnya.
🌈🌈🌈
Pulang sekolah Pelangi berakhir di taman sekolah. Setelah menolak ajakan Ify yang akan mengantarnya pulang dan setelah mengusir Midun yang ngotot ingin menemaninya tinggal disekolah. Dan tersisalah Pelangi seorang diri di taman sekolah dengan cuaca mendung karena sebentar lagi sepertinya akan hujan.
Pelangi menunggu Semesta, yang sedang rapat Osis. Cewek itu masih ingin menunggu Semesta dan ingin pulang bersama cowok itu. walaupun dalam hati Pelangi sangat gengsi untuk melakukan ini tapi disisi lain dalam dirinya yang ingin bersama Semesta.
Pelangi langsung beranjak saat melihat Semesta keluar dari ruangan OSIS. cewek itu melambai ceria pada Semesta yang berjalan kearahnya dengan wajah datar. melihat ekspresi Semesta membuat perasaan Pelangi jadi kecewa. Sepertinya Semesta tidak begitu senang karena Pelangi menunggunya.
"Gue pulang bareng lo ya" Ucap Pelangi mengesampingnya rasa kecewanya.
"Ayo" ucap cowok itu tapi tidak antusias seperti biasanya. Dulu saja waktu Pelangi menolaknya mentah-mentah Semesta malah sangat gencar mengejar Pelangi. giliran Sekarang Pelangi sudah luluh padanya ia malah biasa saja.
Memang yah cowok lebih serius saat mengejarnya saja.
Brengsek
"Kalau lo nggak mau anterin gue ya udah gue pulang sendiri aja" Ucap Pelangi pada akhirnya. Ia bete juga karena Semesta sedari tadi diam tidak menganggapnya ada.
"Gue lagi nggak mau berantem" Ucap Semesta yang malah membukakan pintu mobilnya untuk Pelangi.
Dengan kesal Pelangi tetap masuk kedalam mobil cowok itu. Di perjalanan pulang Semesta tidak bicara apa-apa. Sampai di depan rumah Pelangi cowok itu juga tidak mengucapkan sepatah kata pun. Pelangi juga sudah kehilangan mood untuk bicara. gadis itu sedikit menyesal menunggu Semesta.
Untuk apa menunggu untuk orang yang sepertinya tidak berharap untuk di tunggu.
Pelangi berjalan masuk ke arah rumahnya tanpa menoleh lagi pada Semesta. Perasaan semalam semuanya baik-baik saja kenapa hari ini jdi berantakan begini. Kenapa dia bisa seenaknya peduli pada Disya lalu kenapa Pelangi tidak bisa hanya bertegur sapa dengan Bintang.
Menyebalkan
#BintangBagaskara
KAMU SEDANG MEMBACA
Pelangi
Teen FictionPertemuan pertama bisa mempengaruhi bagaimana penilaian seseorang. Sama halnya lo dan dia. Gue suka dia pokoknya gue maunya dia. Bukan lo karena bagi gue lo itu iblis dan dia adalah malaikat. Hanya satu yang belum bisa gue tentuin. Diantara keduany...