Hari ini adalah hari terakhir Pelangi melaksanakan ulangan akhir semester satu nya di Sekolah Menengah Atas. Karena ulangan sudah berakhir itu tandanya Pelangi sudah bisa pergi ke tempat-tempat yang ingin dia kunjunginya.
Satu minggu terakhir Pelangi memang tidak bisa keluar rumah dan harus fokus belajar. Ke sekolah pun di antar langsung oleh papahnya. Kalau pulang sekolah di jemput oleh kedua kakak kembarnya. Seketat itu penjagaan ayahnya saat anak-anaknya sedang ada ujian di sekolah. Sayang nya meski pun seperti itu Pelangi tetap tidak dapat juara kelas.
Pelangi tersenyum dan melambaikan tangan pada cowok yang kini sedang bersandar di mobilnya yang di parkir di depan gerbang sekolah. Cowok itu ikut melambai dan tersenyum saat melihat Pelangi.
"Lo nungguin gue lama banget ya?" Tanya Pelangi ramah pada cowok itu.
"Nggak kok, gue juga baru pulang sekolah" Jawab Fero lalu segera membukakan pintu mobil untuk Pelangi.
"Hari ini lo mau ngajak gue ke mana?" Pelangi langsung masuk ke dalam mobil milik Fero tanpa pikir panjang. Mereka berdua sudah janjian akan mengunjungi suatu tempat saat ulangan semester sudah berakhir.
"Ke suatu tempat yang gue yakin lo pasti suka" Fero ikut masuk ke dalam mobil dan duduk di balik kemudi
"Ke toko barang antik lagi yah?"
"Lo lihat aja nanti"
Fero menyodorkan beberapa cemilan pada Pelangi dengan alasan agar gadis itu tidak suntuk. Selama perjalanan mereka banyak bercengkrama dan memang mereka berdua ngobrolnya nyambung. Fero bisa mengimbangi sikap Pelangi yang blak-blakan.
" Lo udah putuh sama Disya?" Tanya Pelangi tiba-tiba membuat Fero menoleh sejenak padanya.
"Udah. Lagian gue takut kena pukulan lagi"
" Lo benci sama Semesta?" Dengan cepat Fero menggeleng
"Nggak"
"Kenapa?" Pelangi penasaran dengan alasan dari jawaban Fero.
"Gue udah maafin. Barangkali dia punya alasan kenapa dia mukul gue waktu itu. Lagian kalaupun gue marah dan memberontak nggak akan balikin Disya lagi kan" Ucap Fero terdengar bijak.
Sejauh ini Pelangi memang belum dapat bukti apa-apa kalau Fero itu jahat seperti yang selalu di katakan Semesta.
Pelangi juga cukup terganggu dengan ucapan Disya satu minggu yang lalu. Apa benar orang seperti Fero berani merencakan pemerkosaan terlebih itu Disya.
Apa Fero punya sisi gelap seperti itu?
Apa Fero cuma pura-pura?
Apa Fero juga akan mencelakainya?
"Udah sampai" Suara Fero membuat Pelangi kembali tersadar. Dia berusaha menepis semua pikiran buruknya tentang Fero. Walaupun karena memikirkan itu membuat jantungnya berpacu lebih kencang seperti ada ketakutan yang tiba-tiba muncul di benaknya.
Saat turun dari mobil, Pelangi berada di depan sebuah kebun binatang. Membuat gadis itu bingung kenapa Fero mengajaknya ke sini.
"Ngapain kita ke sini?"
"Mau ngajak lo ketemu kura-kura beneran. lo suka kura-kura kan?" Mendengar ucapan Fero membuat Pelangi melompat kegirangan. Kalau soal kura-kura Pelangi langsung lupa segalanya.
Gadis itu mengekor di belakang Fero yang bertubuh tinggi. mereka melihat-lihat ke sekeliling ada beberapa hewan seperti Singa, Harimau, Orang Utan, dan banyak lagi.
"Ck tempat kura-kuranya di manasih. Capek gue" Keluh Pelangi karena sedari tadi belum ke spot yang ada kura-kuranya.
"Sedikit lagi sampai" Ucap Fero meyakinkan lalu mengajak Pelangi untuk duduk sebentar di tempat yang sudah di sediakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pelangi
Novela JuvenilPertemuan pertama bisa mempengaruhi bagaimana penilaian seseorang. Sama halnya lo dan dia. Gue suka dia pokoknya gue maunya dia. Bukan lo karena bagi gue lo itu iblis dan dia adalah malaikat. Hanya satu yang belum bisa gue tentuin. Diantara keduany...