36-Suka

2 1 0
                                    

Pelangi bergegas menuju depan rumahnya setelah Melati berteriak bahwa Semesta sudah ada disana menunggunya.

"Lo ngapain di sini?" tanya Pelangi mendengus kesal membuat Semesta geleng-geleng dan segera membuka pintu mobil untuk gadis dihadapannya itu.

"lo nggak perlu jemput gue. gue kan nggak minta oh ya gimana lo udah sehat?" bukannya masuk ke dalam mobil Pelangi malah mendekat memegang dahi cowok jangkung dihadapannya membuat Semesta tertegun.  Posisi mereka sangat dekat saat ini, jantung Semesta seakan mau copot dari tempatnya.  setelah berusaha mengembalikan fokusnya Semesta perlahan menarik tangan Pelangi dari dahinya.

"Gue udah sehat" ucap cowok itu pelan. ia berjalan perlahan masuk ke dalam mobil dan Pelangi mengikutinya.

Di perjalanan menuju sekolah Semesta tidak banyak bicara membuat Pelangi berusaha mencairkan suasana.

"Kak lo banyak diam. lo beneran sakit yah?" bukannya suasana makin cair tapi Semesta semakin menegang perlakuan Pelangi pagi ini benar-benar membuatnya terbawa perasaan. Semesta hanya mengangguk ia benar-benar gugup.

"Kalau sakit nggak usah di paksain. izin sekolah atau bahkan lo bolos sekolah juga nggak bakal ngaruh. lo bakal tetap anak pintar" Puji Pelangi membuat Semesta tersenyum.

"Barusan lo akuin gue pintar?"

"hmm.. kata orang-orang gitu. Tapi menurut gue lo nggak pintar.  Dulu lo mau jadi babu gue, lo banyak melakukan hal yang menurut gue nggak dilakukan orang pintar. sekarang lo jemput gue padahal lo masih sakit. ckk dari segi mananya lo pintar"

Ucapan Pelangi membuat Semesta tertegun, benar kata Pelangi dia banyak melakukan hal-hal bodoh buat gadis itu.

"Lo suka gue?" Pertanyaan selanjutnya membuat Semesta semakin tertegun. Pelangi benar-benar gadis ajaib. ia bisa membuat cowok disampingnya merasakan banyak perasaan dalam satu waktu.

"Fiks lo suka gue" batin Pelangi cewek itu segera keluar dari mobil. sebelum pergi ia berbalik melihat Semesta. Pelangi tersenyum manis sekali pada cowok dihadapannya.

"Pulang sekolah tungguin. gue mau bareng sama lo" Ucap Pelangi membuat Semesta kembali tertegun. sebelum pergi Pelangi melambaikan tangan pada Semesta membuat cowok itu semakin tidak bisa menggerakkan kakinya. butuh beberapa saat hingga ia tersadar kalau Agas dan Eja sudah ada disebelahnya.

"Obat lo masih berfungsi?" Tanya Eja sarkas

"Ha?" Semesta melongo sambil melihat Eja dan Agas secara bergantian.

"Gue...gue.. gue ini gue kan? sehat kan? gue lagi nggak koma kan? gue ini beneran gue kan? ini nyata kan?" Pertanyaan Semesta membuat kedua teman-temannya geleng.

"Separah apasih sakit lo?" Tanya Agas mendekat.

"Kita minta maaf nggak jenguk lo Sem. lo separah itu?" Sambung Eja drama.

"Tadi ada bidadari yang melambaikan tangannya buat gue. barusan dia mau pulang bareng gue. ck ini beneran gue?" cerocos Semesta lagi tanpa menghiraukan ucapan kedua temannya membuat Eja dan Agas berjalan lebih dulu meninggalkan Semesta yang masih meyakinkan dirinya bahwa yang ia lihat tadi bukan sebuah mimpi.

Disisi lain Pelangi masuk ke dalam kelasnya dengan ceria menghampiri ketiga temannya.

"Datang juga lo" Sapa Midun mendekatkan kursinya ke dekat kursi Pelangi.

"Guys kak Sem suka sama gue" ucapan Pelangi membuat Dedy dan Ify berbalik menatap Pelangi Sementara Midun kembali menjauhkan kursinya karena kaget dengan kalimat Pelangi.

"ck...udah tau" setelah sepersekian detik Dedy mengalihkan tatapannya pada Pelangi.

"Lo nggak sadar?" Tanya Ify membuat Pelangi menggeleng.

PelangiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang