53-WHO?

5 1 0
                                    

"Sem"

"hmm apa?"

"I Love You"

Semesta tersenyum mendengar pernyataan Pelangi yang tiba-tiba.

"Harus banget ngomongnya sekarang?" Tanya cowok itu. menoleh melihat Pelangi yang kini tengah mendongak melihatnya. Pelangi tidak menjawab apa-apa hanya menatap cowok itu dengan lekat. Semesta tidak tega melihat Pelangi lama-lama dengan keadaan seperti itu.

"Tungguin gue di sini. Jangan kemana-mana" Ucapnya lalu segera pergi meninggalkan Pelangi. Keluar dari ruangan tersebut. Saat sudah berada di luar kamar tempat Pelangi disekap. Semesta mengecek ponselnya dan mendapati ada pesan dari Fero.

"Ck sial" umpat Semesta. Segera mencari orang yang mengiriminya pesan. Sebenarnya Semesta sudah tidak punya rencana lagi.  Dengan posisi penjaga yang ada dimana-mana membuatnya susah membawa Pelangi untuk keluar dari tempat itu apalagi Fero sudah menunggunya dengan waktu yang sudah cowok itu tentukan.

Mau tidak mau Semesta harus menemui Fero.  Walaupun ada dalam benak Semesta kalau Fero akan mengelabuinya. Bisa saja Fero berbohong akan menyelamatkan Pelangi seperti yang cowok itu janjikan.

BRAKKKK

Semesta tersentak dan menghentikan langkahnya saat ia akan melewati ruangan paling besar yang ada di rumah itu. Terdengar suara benda yang sengaja dibanting membuat Semesta penasaran apa sebenarnya yang terjadi.

"SAYA INGATKAN SAMA KAMU BUAT SEGERA BUNUH CEWEK ITU KALAU SEMESTA TIDAK SEGERA KE SINI" Ancam seorang laki-laki yang hanya bisa Semesta lihat dari celah pintu yang sedikit terbuka. Semesta kini bersembunyi di balik lemari yang ada disamping pintu ruangan tersebut. Berjaga-jaga jika ada penjaga yang melihatnya.

"Sudah saya bilang buat tidak pakai hati dalam urusan seperti ini. Kamu benar-benar membuat ayah repot" Semesta meringis melihat seseorang dicambuk berkali-kali. Semesta tidak bisa melihat siapa orang yang ada di dalam karena minimnya celah untuk melihat jelas siapa yang dalam ruangan besar itu.

" Di mana Semesta anak kurang ajar itu ha....." Mendengar namanya disebut lagi membuat Semesta semakin penasaran. Ia sedikit mendorong pintu dengan pelan dan betapa tersentaknya ia saat melihat Fero sedang ditarik untuk dipaksa bangun oleh pria yang tadi Semesta temui saat pertama masuk kerumah ini. Semesta melihat jelas bekas cambuk di tubuh Fero yang seperti menahan rasa sakit.

"Tidak tau terima kasih kamu. BUNUH CEWEK ITU KALAU SAMPAI SEMESTA DATANG MEMBAWA POLISI"

Gawat, Semesta sudah menyuruh Disya untuk membawa polisi ke tempat ini. tanpa pikir panjang Semesta kembali ke ruangan tempat Pelangi disekap. Meninggalkan rasa penasaran tentang apa sebenarnya yang terjadi dengan Fero dan orang jahat itu.

"Minggir bang saya di suruh bos untuk membawa tahanan ke ruangan paling depan" Ucap Semesta berbohong pada kedua penjaga yang berdiri di ruangan itu.

"Tahanan tidak bisa kesana. Itu ruangan rahasia kita saja tidak bisa masuk di sana" Ucap salah satu penjaga

"Rupanya orang yang akan menyelamatkan tahanan sudah datang. Jadi bos akan memperlihatkan tahanan itu bang" Ucap Semesta lagi. Terlihat kedua penjaga berpikir sejenak lalu salah satunya mengangguk dan mempersilahkan Semesta masuk.

Setelah Semesta masuk ruangan salah satu penjaga itu berkomentar "Cuma dia yang manggil tuan dengan kata bos cuma dia juga yang memanggil sesama penjaga dengan kata bang"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 02 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

PelangiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang