Luka Maraton SPECIAL

1.3K 156 10
                                    

-

-

-

-

-

-

-

Cidaha...
Gibson...

__________Maraton SPECIAL_________

Sejak kepergian Marsha dan Shasa, Freyan tampak uring-uringan. Freyan lantas menyalakan televisi, tapi tak ada satupun ada tayangan yang membuatnya berminat, ujung-ujungnya, di lemparkan remot televisi dan mondar-mandir kaya orang gila.

"Aku,kenapa sih?" Gumamnya frustasi.

Tak lama kemudian terdengar suara deru mobil berhenti di depan pagar rumahnya. Dahi Freyan mengernyit. Apalagi saat terdengar deritan pagar terbuka. Siapa orang yang ingin bertemu di siang-siang seperti ini.

Freyan menuju kaca jendela, dia mengintip di balik tirai, alisnya berkerut saat melihat Marsha dan Shasa yang sudah pulang.

"Kenapa mereka udah pulang? Padahal belum lama mereka pergi? Apa nggak jadi ke water park? "Gumam Freyan heran sebab belum 3 jam mereka pergi. Sedangkan pulang pergi ke ocean Park saja memakan waktu hampir 2 jam.

Karena terlalu lama melamun , Freyan tak sadar kalau marsha sudah di depan pintu. Saat pintu akan terbuka, barulah Freyan tersadar. Freyan membulatkan matanya. Freyan reflek ingin segera beranjak dari sana, tapi nahas, kakinya justru membentur kursi sehingga Freyan terjatuh di hadapan Marsha yang baru saja masuk sambil mengendong Shasa.

Sontak saja Marsha kaget bukan main. Marsha bahkan reflek mundur selangkah karena terlonjak.

"Kak Freyan! Kamu ngapain?" Seru Marsha dengan jantung yang berdegup kencang

Freyan dengan cepat berdiri. Namun Unjung  jarinya yang membentur kaki kursi terasa sakit sekali. Ia pun meringis kesakitan dan Marsha menyadari itu

"Aku... Aku lagi nyari bolpoin aku yang kayaknya jatoh di bawah kuris deh" dusta Freyan beralasan. Tidak mungkin kan ia mengaku kalau terjatuh gara-gara ia tidak ingin ketahuan sedang mengintip kepulangan istrinya.

"Bolpoin?" Mata Marsha mengerjap. Marsha hanya ber oh ria saja.

Freyan yang malu, segera beranjak dari sana. Namu jarinya terasa begitu sakit membuatnya sedikit menyeret langkahnya. Marsha menatap lekat cara Freyan berjalan. Tak lama kemudian, Marsha membulatkan matanya saat melihat noda darah di lantai.

"Huh, sakit bangat! Awshhh..." Freyan meringis sambil sedikit melompat. Saat Freyan melirik ke bawah, barulah ia menyadari kalau kakinya terluka

"Assshhh,sial!" Freyan kembali menyeret langkahnya. Ia memperhatikan ibu jarinya yang terluka karena ujungnya membentur kaki kursi cukup keras tadi"hah, Kenapa hari ini sial bangat? Udah di tampar Marsha. Tau fakta kalau Ashel  nipu gua mentah-mentah,terus kaki jempol berdarah! Mana nggak ada obat sama plester lagi, Sialan!" Freyan  mendesis kesal.

Tak lama kemudian terdengar suara ketukan pintu dari luar. Freyan tau itu adalah Marsha

Tok....tok...tok....

Pembantu Sialan //FreshaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang