Aku Mohon Maraton SPECIAL

1.9K 190 31
                                    

-

-

-

-

-

-

-

-

Cidaha...
Niky...Neyko...


________Maraton SPECIAL 2_________

"Maaf,kak. Hari udah sore. Aku sama Shasa harus masuk. Maaf ,aku nggak mempersilahkan kak Aldo masuk, soalnya kak Freyan lagi keluar"
Ujar Marsha. Bagaimanapun, Aldo bukanlah mahramnya. Jadi dia tidak mempersilahkan Aldo. Apalagi hari sudah mulai mengelap.

"Ah, iya. Maaf. Sampai nggak nyadar. Kalau gitu aku pamit ya. Dah Shasa. Om pulang dulu ya"

"Iya, om. Hati-hati ya. Lain kali main sama Shasa lagi ya"

Aldo mengangguk. Ia pun segera berpamitan pergi dari rumah Freyan.

Marsha segera membawa Shasa masuk untuk mencuci tangan dan wajah. Shasa sudah mandi, jadi Marsha hanya mengajak Shasa berganti pakaian.

                     *************

Hari bertambah gelap, tapi Freyan belum juga pulang ke rumah. Entah kenapa, untuk pertama kalinya Marsha merasa khawatir.

"Dia kemana sih? bikin khawatir aja"
Desis Marsha kesal. Marsha memilih duduk di sofa ruang tamu. Tiba-tiba Marsha menguap. Tak lama kemudian ,ia pun tertidur.

Saat Marsha terlelap, Freyan akhirnya pulang. Freyan masuk ke rumah dengan berjalan yang oleng. Freyan tersenyum miring saat melihat Marsha tertidur di sofa.

"Heh,bangun" seru Freyan menendang-nendang sofa akibat mabuk, Marsha sontak terkejut. Ia duduk sambil mengucek matanya.

"Kamu apaan sih? Bangunin orang baik-baik apa susahnya sih?"omel Marsha kesal

Frayan tersenyum miring "bangun baik-baik? Apa menurut kamu sikap kamu Selama ini baik? Oh, ya, kau memang baik. Khususnya pada laki-laki. Wajar saja kalau kamu janda. Pasti kau datang cerai karena kamu suka genjen dengan laki-laki lain kan? Memalukan"

"Apa kau  bilang? Jaga bicaramu ya! Kamu nggak tau apa-apa tentang aku. Memangnya kamu sendiri bagaimana? Sudah baikkah? Kamu  bahkan lebih parah dari aku. Dan aku tidak genjen. Aku hanya bersikap baik pada orang baik padaku. Sementara kamu? Coba kau ingat-ingat lagi gimana sikap kamu selama ini ke aku? Kamu bahkan nggak pernah anggap aku sebagi seorang istri kamu. Kamu memperlakukan aku seperti pembantu. Bagaimana aku bisa baik padamu sementara kau saja tidak bersikap baik padaku" balas Marsha lantang dan menaikan suara lebih tinggi

"Owh, jadi kau ingin aku menganggap mu sebagai istriku? Baiklah. Aku akan segera mewujudkan permintaanmu" Freyan menyeringai membuat Marsha gelagapan

"A-apa maksud kamu?" Cicit Marsha cemas. Bahkan Marsha sudah merasa gugup bukan main

"Bukan kah kau ingin aku menganggap mu sebagi seorang istri? Baiklah aku akan segera mewujudkan nya" ucap Freyan yang berdekatan cuman beberapa centi saja

Pembantu Sialan //FreshaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang