Suapan Hati

1.7K 215 16
                                    

-

-

-

-

-

-
Cidaha...
Holobady24...

____________Suapan  Hati___________

Pagi menjelang, Marsha dan Freyan masih setia di rumah sakit menemani Shasa yang sebenarnya sudah sadarkan diri sejak dari tadi, namun masih tertidur lagi sebagi efek obat yang di masukan melalui cairan infus.

Keduanya masih mengenakan baju semalam. Tidak ada yang berinisiatif pulang. Mereka masih betah di sana. Apalagi baru kali ini mereka bisa berbicara lembut tanpa ada peperangan urat syaraf seperti semalam.

"Sudah pagi, kau mau sarapan?" Tawar Freyan

Marsha menggeleng" aku nggak berselera makan"

"Aku tau, tapi kamu harus tetap makan. Kamu butuh energi buat nemenin Shasa. Gimana kamu bisa ngasih Shasa semangat kalau kamu sendiri lemas kaya ayam sayur"

Marsha melirik tanpa minat. Ia tidak memiliki semangat untuk mendebat Freyan. Tapi Marsha membenarkan dalam hati.bagai mana bisa ia menyemangati Shasa kalau dirinya saja lemas tak berdaya seperti ini.

"Terserah kamu aja"

"Terserah bagaimana? Mana ada sarapan namanya terserah" celetuk Freyan sengaja membuat Marsha jengkel

Freyan kesal dengan Marsha yang tampak lesu. Freyan ingin melihat Marsha yang seperti biasa. Marsha yang cerewet dan suka menanggapi kata-katanya, meskipun tak jarang berujung perdebatan.

"Terserah kamu aja, kak. Kamu belikan apapun. Pasti aku makan"kesal Marsha

"OOO... Jadi kalau aku beliin batu, tetap kamu makan, gitu?

"Kak Freyan, ih, kamu kok nyebelin bangat sih"

"Makanya Jagan terserah -terserah gitu jawabannya. Apa emang sudah di takdirkan, cewek suka bilang terserah, terserah, terserah, giliran di beliin sesuai keinginan laki-laki, protes. Kenapa di beliin ini sih?  Aku nggak mau ini. Bla, bla, bla , panjang kali ocehannya" ucap Freyan dengan mengerahkan tangannya yang seperti mengomel-ngomel.  Sampai Marsha terkejut melihat Freyan yang seperti ini

"Ngapain liat aku kaya gitu? Aku tau, aku ganteng jadi kamu nggak perlu...awwwhh... Kamu apa-apaan sih, Cha! Sakit tau" sentak Freyan pelan saat Marsha menginjak kakinya

"Rasain! Wleee... Makanya jadi orang jangan nyebelin. Aku nggak milih-milih makanan. Di beliin nasi uduk, hayo , nasi kuning, hayo, mie instan, hayo, pempek pun hayo. Udah sana buruan"

Marsha berdiri hingga mendorong tubuh Freyan keluar. Mulut Freyan tampak mengomel-ngomel, tapi tidak di gubris Marsha.

Setelah di luar, Freyan terkekeh sendiri mengingat tingkahnya barusan.

                        *********

Sampai 30 menit kemudian, akhirnya Freyan kembali dengan kantong berisi beberapa macam makanan di dalamnya.

Pembantu Sialan //FreshaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang