Pembantu Sialan //Fresha

Marsha Vs Christy

-

-

-

-

Niky-Neyko

________Marsha Vs Christy_______

Acara makan malam di mulai. Suara sedikit riuh sebab mereka makan sambil berbincang dan bercanda. Freyan pun ikut tersenyum saat ada yang melemparkan candaan pada mereka. Namun yang membuat Freyan merasa tak nyaman sebab ia beberapa kali menangkap tatapan yang tidak bisa pada Zeansa dan Marsha. Entah mengapa ia tidak suka dengan tatapan itu.

"Kak" panggil Marsha membuat Freyan tersentak

"Ah, iya. Ada apa?"

Marsha menggeleng" nggak. Tapi aku kebelet. Boleh aku ke toilet sebentar?"

"Emang kamu tau di mana toiletnya?"

"Aku bisa nanya ke orang-orang nanti"

"Atau aku antar aja?" Tawar Freyan

"Nggak usah, kakak di sini aja"

"Ya udah, hati-hati ya"

Marsha terkekeh kecil "kayak mau kemana aja kak" jawabnya dengan senyum merekah di bibirnya

Freyan tersenyum tipis. Bila wajah Freyan dan Marsha tampak sumringah, tapi berbeda dengan wajah Zeansa. Wajahnya di tekuk masam. Sendok yang di genggamnya tercengkeram erat. Christy yang melihat itu mengumpat kesal dalam hati. Ia benar-benar tidak menyangka kembali di pertemukan dengan sepupunya itu setelah sekian lamanya.

' kenapa harus di pertemukan lagi sih sama perempuan sialan ini? Ngeselin. Mana dia udah nikah sama orang kaya lagi. Apa sih hebatnya dia? Kenapa semua laki-laki yang kaya, ganteng suka sama dia?' kesal Christy dalam hati

"Zeansa aku ke toilet bentar ya?"

Zeansa melirik sinis "pergi, pergi aja. Nggak usah sok berpamitan segala" ketus Zeansa pelan. Jelas ia tak ingin orang lain mendengar kata-kata dinginnya itu

"Ck, di bantuin malah nggak mau terima kasih"

Zeansa mengabaikan Omelan Christy. Ia kembali menyodokkan nasi ke dalam mulut.

"Boleh gua duduk di sini?" Ucap Zeansa yang sudah berdiri di belakang Freyan. Freyan menoleh

"Oh, silahkan!"

"Terimakasih"

"Emm, boleh gua tanya sesuatu?"

"Sesuatu? Ya boleh, silahkan"

"Kalian udah lama nikah?"

Deg....

Freyan mengerutkan keningnya. Ia heran, kenapa Zeansa menanyakan hal itu padanya

"Em, lumayan. Kenapa ya? Apa Lo sebelumnya pernah kenal dengan istri gua? Maaf, gua tadi beberapa kali menangkap tatapan yang nggak bisa dari Lo soalnya"