Tunda ya dek ya

2K 228 23
                                    

-

-

-

-

-

Cidaha
Niky Neyko

_______Tunda Dulu Ya Dek Ya______

Warning
Biasakan untuk membaca semuanya( jangan di skip-skip)
Biar kalian ngerti dengan isi cerita.
Terimakasih.


_

"Ma, malam ini Shasa tidur sendiri ya?" Ujar Shasa selepas makan malam

"Hah, kenapa? Emang Shasa nggak takut lagi?"

"Nggak dong, Shasa kan mau jadi kakak, jadi nggak boleh takut tidur sendiri"

Mulut Marsha seketika menganga"apa-apa tadi nak? Maaf, mama nggak denger" ucap Marsha yang merasa mungkin dia salah dengar

"Iya kan, sebentar lagi Shasa bakalan jadi kakak, jadi Shasa harus belajar mandiri. Iya kan Pa?" Shasa menoleh ke arah Freyan. Freyan pun tersenyum lebar.

"Anak pintar" Freyan mengusap rambut Shasa membuat Marsha memicingkan matanya. Ia tahu pasti ini cuman akal-akalan suaminya yang menyebalkan itu.

"Oooo, jadi Shasa mau jadi kakak?"

"Iya Mama. Makanya Shasa mau tidur sendiri, biar Mama dan Papa bikinin Adek untuk Shasa" ucap Shasa polos

"Buat adik?"

"Iya,"

"Mama mau kan baut Adek sama Papa" pinta Shasa

"Mau nggak ya?"

"Mau Ma. Mau ya! Please. Mama mau kan?"

Marsha melirik sinis pada Freyan yang sedang tersenyum nakal ke arahnya. Malah ia dengan usilnya mengedipkan matanya dan menggigit bibir. Aduh, Marsha jadi merinding sendiri melihatnya!

'dasar suami mesum'

Menjelang malam, akhirnya Shasa yang sudah mengantuk berat pun tertidur. Ia meminta di tidurkan Freyan. Marsha merasa seakan tersisih semenjak kedua orang itu semakin dekat. Shasa lebih suka melakukan sesuatu dengan Freyan, dan Freyan dengan senang hati menuruti segala permintaan Shasa.

Saat masuk ke kamar, Freyan langsung di hadapkan dengan pemandangan yang luar biasa. Dengan santainya,Marsha menggunakan dress rumahan yang di kenakannya tadi hingga jatuh terkulai  di lantai.

Pemandangan yang menarik hasrat itu sontak membangkitkan sesuatu di balik celananya. Freyan menelan ludah saat tubuh mungil Marsha yang putih bersih hanya di balut dengan celana super pendek dan penutup dadanya saja.

Desir-desir halus kain menjadi saat Marsha berjalan santai menuju lemari untuk mengambil daster tanpa lengan miliknya.

Tak mampu menahan gejolak yang kian menjadi, apalagi tuntutan dari sang rajawali yang sudah menjulang gagah berharap bisa masuk ke sangkarnya, Freyan pun bergegas beranjak dan memeluk Marsha dari belakang. Marsha melirik tak acuh. Ia tetap melanjutkan hendak memakai daster miliknya, tapi dengan cepat Freyan menyambar daster itu dan melemparnya asal.

Pembantu Sialan //FreshaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang