Anak Kita 2

1.5K 221 41
                                    

-

-

-

-

-

-

-

Niky-Neyko

____________Anak Kita 2____________

"A--apa? Anak Kita? Maksud kamu?" Seru Freyan penuh keterkejutan.

Flora terisak-isak. Nafasnya sampai putus-putus. Tiba-tiba kepala Flora merasa pusing. Ia menjerit kesakitan.Bersamaan itu, seorang perawat masuk dan terkejut melihat keadaan Flora.

"Apa yang sudah anda lakukan dengan pasien?" Tanya perawat itu

"Saya..."

Suster itu berdecak. Ia pun menekan call nurse sehingga tak lama kemudian seorang dokter datang di ikuti asistennya masuk ke dalam ruangan. Freyan di minta untuk keluar sembari menunggu pemeriksaan Flora selesai.

"Anak kita? Maksudnya apa? Apa jangan-jangan..."

Mata Freyan terbelalak. Anak kita? Freyan berasumsi kalau saat itu Flora sedang hamil. Kalau benar, lantas di mana anak mereka?

"Aku harus tanya sama dia" gumamnya dengan perasaan campur aduk

Getar ponsel di celana kembali terasa. Ia pun melihat nama yang terpampang di layar ponselnya. Freyan menyugur rambutnya frustasi. Di liriknya jam di pojok kanan atas layar ponselnya, ternyata sudah pukul jam 7 malam. Ia tau, Marsha pasti khawatir padamu. Tapi ia belum bisa pulang saat ini. Ia khawatir kondisi Flora memburuk. Padalah Flora baru saja mengalami kecelakaan karena dirinya, tapi ia justru mencecar wanita itu hingga kondisinya kembali menurun

Freyan hendak mengirim pesan pada Marsha. Tapi pintu yang terbuka membuatnya mengurungkan mengirimkan pesan. Ia pikir bisa mengirimkannya nanti.

"Apa yang terjadi? Apa tidak terjadi apa-apa?" Tanya Freyan

"Mohon Anda tidak melakukan sesuatu yang bisa membuat pasien tertekan. Memang cedera di kepala pasien tidak begitu parah, tapi tetap akan tidak baik untuk kesehatan pasien bila anda membuatnya tertekan"

Freyan menghela nafasnya mendengar penjelasan itu. Ia pun mengangguk. Tak lama kemudian, brankar Flora di dorong menuju ruangan lain untuk melakukan pemeriksaan X-ray. Freyan menunggu dengan sabar di depan ruangan. Sampai-sampai ia lupa dengan Marsha yang menunggu kedatangannya sampai langit kian menggelap.

"Kak Freyan, kamu kemana? Kenapa nggak angkat panggilan aku?" Gumam Marsha merasa cemas

Apalagi saat mengingat Freyan pasti marah karena melihat keberadaan Zeansa di rumahnya saat itu, membuat perasaan Marsha resah tak terkira. Ia khawatir Freyan bersikap dingin lagi padanya.

Sungguh, ia pun tidak tau dari mana Zeansa mengetahui rumahnya itu. Saat ia bertanya, Zeansa tidak mau berkata jujur sama sekali.

Karena terlalu lama menunggu, tanpa sadar, Marsha tertidur di ruang tamu. Mendadak sore ini ia merasa tak enak badan. Tubuhnya tiba-tiba meriang. Mungkin karena terlalu mencemaskan Freyan membuat ia tiba-tiba tidak enak badan. Bahkan ia melewatkan makan malamnya karena terlalu mencemaskan Freyan.

Sementara itu di rumah sakit, akhirnya hasil pemeriksaan keluar. Tulang kaki Flora mengalami keretakan. Alhasil, ia harus menjalani perawatan intensif. Dokter mengatakan butuh beberapa bulan agar ia bisa kembali berjalan dengan normal.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 09 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Pembantu Sialan //FreshaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang