Bunga Dan coklat

1.7K 305 153
                                    


-

-

-

-

-

-

Niky-Neyko

__________Bunga dan coklat__________

Setelah memarkirkan mobil, dengan hati girang Freyan turun dari mobilnya. Ia pun segera menghampiri Shasa yang sedang tertawa sendiri yang menatap layar segi empat di hadapannya

"Anak Papa lagi nonton apa sih? Kayaknya seru banget, sampe nggak nyadar Papa pulang.Papa ngucap salam pun nggak di denger" celetuk Freyan di samping Shasa membuat bocah perempuan terkejut.

"Eh Papa. Maafin Shasa ya Pa. Shasa nggak denger"

Freyan tersenyum. Ia mengacak rambut bocah itu dengan senyum merekah

"Lagi nonton apa sih?" Freyan mengambil tempat duduk di samping Shasa

"Lagi nonton ini Pa. Pororo " Shasa menunjukan video yang sedang ia tonton . Tak lama kemudian terdengar suara musik. Ternyata video yang Shasa nonton sedang bernyanyi dan menari.

'Poro poro, poro, Pororo  Ro.. Ro..."Mulut Shasa ikut komat Kamit menyanyikan lagu itu. Tubuhnya bergoyang ke kanan dan kekiri, terlihat menggemaskan di mata Freyan. Freyan memperhatikan wajah Shasa. Bayak orang yang mengatakan kalau anak itu begitu mirip dengannya. Awalnya Freyan tidak begitu menyadarinya, tapi setelah di perhatikan seksama memang wajah bocah itu mirip sekali dengannya. Dari alis mata, rambut yang panjang dengan wajah sedikit bulat, semua itu mirip dengannya, hanya ada satu yang beda, yaitu senyuman Shasa kenapa tidak mirip dengannya. Dahi Freyan tiba-tiba mengernyit, mengapa senyuman Shasa terlihat tidak asing di matanya, bibirnya begitu tebal seperti merah jambu, seakan menggiatkan Freyan pada seseorang.

"Mama mana?"

"Mama lagi di dapur Pa. Mau buat sosis bakar"

"Papa masuk dulu ya. Kamu jangan ke mana-mana "

"Iya, papa" jawab Shasa tanpa menoleh karena ia sedang asik memperhatikan layar segi empat itu.

Dengan senyuman mengembang, ia menuju ke mobil lagi untuk mengambil sesuatu, ia pun segera menuju dapur di mana Marsha berada. Aroma sosis bakar sampai di rongga hidung. Melihat Marsha yang sedang sibuk membolak balik sosis di atas grill pan membuat senyum Freyan kian bertambah. Ia pun segera berdiri di belakang Marsha dan meletakan dagunya di pundak Marsha, membuat Marsha terlonjak kaget.

"Kak Freyan" delik Marsha kesal karena sudah mengagetkan dirinya

Freyan terkekeh "lagi ngapain sih? Kayaknya serius amat"

"Liat aja sendiri"ketus Marsha

"Kok ketus banget kayak gitu? Aku ada buat salah kah?"

"Tau"

"Jutek amat. Tapi kok kelihatan tambah manis ya. Jadi pengen cium kamu"

Marsha melirik tajam "jauh, jauh ih! Gerah"

"Nggak mau"

"Mandi kak! Udah sore ini. Bau tau"

"Bau? Mana ada bau" Freyan mencium ketiak kiri dan kanannya cuek " nggak bau kok. Nggak percaya, cium aja"

"Ih, nggak mau. Jorok! Sana mandi!" Usir Marsha lalu Marsha melirik tangan kanan Freyan yang tersimpan di belakang. Freyan sadar apa yang di perhatikan Marsha, lalu ia mengeluarkan apa yang sejak tadi ia simpan di belakang.

Pembantu Sialan //FreshaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang