Kesurupan Maraton SPECIAL

1.3K 176 9
                                    

-

-

-

-

-

-

-

-

Cidaha......
Holobady24.......

M

akan malam tiba. Freyan yang sejak tadi berada di kamar pun segera keluar sambil menyeret sedikit kakinya saat baru saja iya turun tangga Freyan berpapasan dengan Shasa yang sedang berjalan memegang boneka kecilnya

Shasa melihat Freyan sontak menunduk. Bahkan langkah kaki yang kecil seketika berhenti. Tiba-tiba merasa bersalah. Sepertinya sikapnya selama ini membuat bocah itu takut padanya

Freyan lantas berjongkok di depan Shasa. Menatap wajah Shasa entah mengapa Freyan justru seakan mengingatkan pada seseorang. Namu sayang, ia tak ingat siapa itu

"Shasa pegang apa?" Tanya Freyan lembut.

"Ini boneka beluang, pa" jawab Shasa dengan kepala menunduk

"Shasa suka boneka?"

Shasa mengangguk"mau di belikan boneka yang besar?" Sontak saja, tawaran Freyan tadi menarik atensi Shasa.

"Memangnya boleh?"

"Shasa mau?"

Namun Shasa ingat, harga boneka besar itu pasti mahal, Shasa tak ingin merepotkan siapa-siapa

Shasa menggeleng"nggak pa"

"Loh, kenapa? Kan enak punya boneka besar, bisa Shasa ajak tidur bareng"

"Boneka gede mahal,pa. Nanti yang papa habis" ujarnya polos membuat Freyan terkekeh

"Uang papa nggak akan habis kok"

"Memangnya uang papah banyak? Sebanyak apa? Sebanyak ini?"Shasa mengangkat kedua tangannya ingin menunjukan 10 jarinya, tapi karena ia sedang memegang boneka kecil,ia meletakan boneka inti ke lantai. Barulah Shasa mengangkat kedua telapak tangannya dan menunjukan kesepuluh jarinya.

Freyan lagi-lagi terkekeh" lebih dari itu, ini ya, jari tangan Shasa, jari kaki Shasa, jari tangan papa, jari kaki papa, jari tangan dan jari kaki mama juga. Jari siapa lagi ya?"

"Masih kulang ya, pa?" Tanya Shasa polos. Freyan mengangguk " wow, uang papa banyak bangat! Basa dong bawa Shasa ke doktel"

"Ke dokter?" Tanya Freyan lagi. Shasa mengangguk." Memangnya Shasa sakit apa" di pandangnya wajah Shasa yang memang lebih pucat. Baru Freyan sadari, wajah bocah perempuan ini selalu pucat dan hari ini terlihat lebih pucat lagi.

"Iya. Shasa suka kelual dalah di hidung. Telus ini nih......" Shasa lalu menarik lengan bajunya ke atas. Shasa lantas menunjukan lebam-lebam di tengah tubuhnya membuat Freyan cukup terkejut. Yang Freyan tau, lebam seperti ini biasanya bekas pukulan atau cubitan, tapi tidak mungkin kan kalau Marsha memukul atau mencubit Shasa. Ia saja terlihat sekali sangat menyayangi anak perempuan ini. Bahkan  Freyan masih teringat dengan kata-kata Marsha kalau ia bahkan bersedia bercerai dengannya kalau Shasa memintanya. Karena bagi Marsha, Shasa merupakan prioritas nya.

Freyan mengusap pelan lengan yang membiru itu.

Dadanya seketika bergetar hebat. Seakan ada rasa yang tak biasa di dalam sana.

Pembantu Sialan //FreshaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang