Bermuka Dua

1.4K 204 7
                                    

-

-

-

-

-

Cindaha....
Holobady24.......

Brakk..

Freyan duduk di kursi kebesarannya. Ia menghembuskan nafas kasar dengan jari telunjuk mengetuk-ngetuk meja kerjanya.

Freyan sedang berpikir bingung. Ia bingung dengan sikap Marsha pagi ini yang Sungguh berbeda dari biasanya. Marsha bersikap hangat, lembut, dan ramah. Ia sudah bersikap istri yang baik hati dan penuh perhatian.

Freyan teringat pagi tadi, Marsha menghidangkan nasi goreng di hadapannya dengan senyuman terukur manis. Freyan sebenarnya tidak bisa menyantap nasi goreng di pagi hari jadi ikut menyantapnya. Awalnya Freyan ingin menolak, tapi saat aroma harum nasi goreng masuk ke Indera penciuman nya, Freyan pun jadi penasaran. Ia pun menyantap nasi goreng itu dan ternyata benar benar nikmat.

Marsha melayani Freyan dengan baik. Bahkan saat ia hendak pergi kerja tadi, Marsha menyalaminya dengan takzim. Begitu pula dengan Shasa melakukan hal yang sama. Tapi lucunya, saat ia baru saja ia masuk ke dalam mobil, tiba-tiba Marsha menyodorkan tangannya.

"Apa" tanya Freyan bingung pagi tadi.

"Duit belanja lah. Lu pikir makanan yang lu Makan tadi datang sendiri? Mana uang belanja nya?" Tanya dengan wajah datar

Senyuman yang tadi merekah dalam hitungan menit lenyap. Jelas saja Freyan bingung dengan sikap Marsha ini. Ia seperti punya bayangan yang jahat dan yang baik.

Freyan yang nggak mau bertengkar pagi-pagi pun segera mengambil dompetnya dan mengeluarkan beberapa lembar uang merah Lalu memberikan nya kepada Marsha.

Marsha menerima dengan tersenyum lebar.

"Makasih" ucapnya seraya berlalu dengan berjalan dengan cepat masuk ke dalam rumah. Freyan di buat bingung sendiri sikap Marsha yang menurutnya aneh.

"Hai bos, kok Muka cemberut gitu? Kaya baju yang nggak di setrika aja. Nggak dapat jatah ya?" Goda laki-laki yang barusan masuk ke ruangan Freyan. Freyan seketika tersentak saat laki-laki yang tak lain teman sekaligus rekan kerja itu masuk.

"Bukan urusan Lo" ketus Freyan

Laki-laki yang bernama Aldo itu pun tertawa cengengesan. Ia tidak memedulikan ekspresi masam sang teman.

"Free lu tau, lu jadi bahan gosip di sini"ucap  Aldo membuat dahi Freyan mengernyit "nggak usah heran. Seharusnya Lo sadar, apa penyebabnya"

"Apa" Freyan memang tidak kepikiran apa yang orang orang gosipkan tentangnya.

"Yaelah, Lo itu pura-pura oon atau emang oon sih? Tuh pengantin Lo, kenapa berubah? Ashel mana?"

Mendengar nama Ashel ekspresi Freyan seketika kecut. Ia kesal karena belum mengetahui keberadaan Ashel hingga saat ini.

"Dia kabur" ucap Freyan datar

"Apa? kabur?"

"Iyee" jawab Freyan sambil menyalakan laptopnya.

Pembantu Sialan //FreshaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang