Rekam : Radio Eksis Kampus

322 58 11
                                    

'Plis tolong bantuin ya Jev. Pliss banget 😭'

Begitu isi pesan dari Miqdad yang meminta tolong kepada Jevan untuk meredakan amarah Jihan.

Sebelum pesan itu sampai kepada Jevan pun, Jevan sudah siaga mengekori Jihan saat ia keluar dari ruang BEM tadi. Jevan berjalan dibelakang Jihan tanpa sepatah kata pun, membiarkan Jihan yang berjalan sambil sedikit menghentak kuat kakinya karena masih merasa kesal.

Jihan menghembuskan nafas berkali-kali, menenangkan dirinya sebelum ia masuk keruang broadcaster. Hari ini ia berdandan sedikit berbeda karena ia diundang untuk wawancara di Rekam, Radio Eksis Kampus, yang nantinya wawancara di radio ini juga akan di muat di majalah bulanan kampus.

"Nih, minum dulu." Jevan memberikan sebotol air mineral kearah Jihan.

Jihan menerima botol itu dan meneguknya, lalu menghembuskan nafas lagi.

Jevan merapikan rambut Jihan yang sedikit berantakan, "Gue tunggu disini ya, nanti kalau udah selesai, kita pergi ke Chir-chir. Oke?"

Sipaling mengerti Jihan.

Jihan langsung tersenyum simpul karena ajakan Jevan. Ayam goreng renyah dan segelas bir. Siapa yang bisa menolak itu?

Jihan mengangguk, lalu masuk kedalam ruang broadcast.

***

Jihan diundang karena sudah lama radio kampus tidak membahas tentang kegiatan BEM saat berada dibawah naungan Jihan. Jadi acara radio kali ini khusus membahas tentang kegiatan apa saja yang akan berlangsung kedepannya sampai nanti masa jabatan Jihan selesai. Penyiar radio juga menanyakan kepada Jihan lagu apa yang akan mereka putar sesuai dengan lagu kesukaan Jihan.

"Jihan, kita out of topic bentar ya, ini seru nih ada satu pertanyaan di twitter." Ucap penyiar Radio bernama Wendy, "Dari akun Dukyum97, Kak Jihan, itu beneran akun Tinder Kakak? Tolong swipe right aku ya,Kak." Wendy tertawa kecil setelah membacanya, sedangkan Jihan hanya bisa tesenyum kecut. "Beneran Jihan main Tinder?"

Jihan menghembuskan nafas, lagi-lagi, sebelum menjelaskan, "Maaf ya, gue nggak main Tinder. Itu kelakuan orang iseng. Itu bukan real akun gue."

"Wah kok bahaya banget, Ji? Udah di laporin?"

"Gue kenal sama orang iseng yang bikin akun Tinder pakai nama gue, dan pasti udah gue omelin dan gue suruh hapus akun itu. Gue masih ada hati untuk gak bawa ini keranah yang lebih tinggi karena gue tau orang itu emang iseng banget, walaupun keisengannnya kali ini udah sangat keterlaluan."

Wendy mengangguk mengiyakan. "Guys, tolong ya buat siapapun diluar sana, jangan lah kalian iseng sampai kayak gini, karena ini jatuhnya cyber-crime dan bisa masuk ke ranah hukum. Semoga nggak ada lagi kejadian kayak gini ya."

Wendy menscroll lagi akun twitter Rekam untuk mencari pertanyaan lain. "Dari Joshuji, Jihan cantik, tanpa akun Tinder, apa boleh gue mendekat? Wah-wah gimana nih, Ji, ada yang mau mendekat katanya. Bukannya Jihan udah punya pacar ya? Anak Manajemen Bisnis? Eh, iya nggak sih?" Dalam hati, Wendy juga penasaran, karena ia sudah lama diam-diam menyukai Tyaga.

"Manajemen Bisnis? Tyaga maksudnya?" Pertanyaan Jihan membuat Wendy mengangguk.

Jihan terkekeh geli. "Jadi gini ya. Hmm, gue sama Tyaga emang nggak pernah open soal ini, karena kadang males aja gitu harus jelasin ke semua orang yang tanya. Jadi, semoga kali ini cukup membantu rasa penasaran kalian soal hubungan gue sama Tyaga ya."

Wendy dan juga seluruh pendengar Rekam kali ini memasang telinga mereka baik-baik untuk mendengar pengakuan dari Jihan.

"Jadi, gue sama Tyaga itu sebenernya," Jihan sengaja menggantungkan kalimatnya, lalu tersenyum, "gue sama Tyaga saudara kandung. Kita kembar non identik. Dia kakak gue beda 4 menit."

Wendy memekik sebelum menutup mulutnya karena kaget. Tidak hanya Wendy, tapi seluruh pendengar Rekam sangat kaget dengan pernyataan Jihan barusan.

***

Kanindita Wendy Sashika

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kanindita Wendy Sashika

Papa Mama Tyaga dan JihanBatari Putra Aryasatya / PutraAgrata Nafis Taliha / Grata

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Papa Mama Tyaga dan Jihan
Batari Putra Aryasatya / Putra
Agrata Nafis Taliha / Grata

BECAKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang