Tolong

224 55 0
                                    

Siapapun tolong Jihan!

Perempuan itu sudah dua hari istirahat di apartment nya dengan tidak tenang.

Kenapa tidak tenang? Karena yang pertama, Tyaga menginap sementara di apartment nya, karena apartment Tyaga dipakai oleh Orang Tua mereka selama tinggal disini. Yang kedua, Orang Tua nya dan juga Tyaga sangat tidak membolehkan Jihan makan makanan yang ia inginkan.

Contohnya saat ini, ia sedang ingin sekali Marugame Udon. Sudah sejak dibolehkan pulang dari rumah sakit, Jihan ingin sekali makan satu set udon dan tempura kesukaannya. Tapi ada saja alasan orang tuanya maupun Tyaga yang tidak segera membelikan makanan itu.

Jihan berpikir, bagaimana ia bisa makan makanan itu saat ini juga.

Menghubungi Jevan jelas tidak mungkin. Karena ia selalu menghubungi Mama nya setiap saat agar tidak menuruti permintaan Jihan yang ingin memakan makanan yang kurang sehat.

Ruby? Miqdad? Sama saja. Mereka mata-mata Jevan.

Jihan terus menscroll deretan kontak di hp nya untuk memutuskan siapa yang akan ia hubungi. Sampai di otaknya mengingat kejadian yang terjadi beberapa bulan lalu, saat Ruby, tidak sengaja memposting insta story yang mengatakan bahwa dirinya sedang ingin meminum jus dari Rejuve. Dan tidak berselang lama, banyak kiriman jus dari brand tersebut yang silir berdatangan ke ruang BEM, dari para fans Ruby yang mengikutinya di Instagram.

Jihan tertawa kecil. Apa mungkin dirinya juga memiliki fans seperti Ruby yang mau saja mengiriminya makanan?

Setelah melihat lagi di kontaknya kalau tidak ada yang bisa ia hubungi. Jihan mulai membuat Insta Story yang memposting bahwa ia sedang ingin makan Marugame Udon. Bahkan perempuan itu juga menuliskan alamat dan nomor unit apartmentnya secara gamblang.

Ia akan sangat bersyukur kalau ada satu orang yang dengan baik hatinya mengirimi makanan itu. Tapi kalau tidak adapun juga tidak apa-apa. Ia akan sembunyi-sembunyi untuk keluar dan membelinya sendiri nanti.

***

Tyaga menggeram saat keluar dari lift dengan banyaknya kantung kresek berlogo Marugame Udon. Ini sudah kali keempatnya turun ke lobby untuk mengambil makanan itu.

Saat laki-laki itu membuka pintu apartment, ia bisa melihat Jihan yang dengan senangnya menyeruput kuah Niku Udon, disusul dengan suara renyah Nori Tempura yang Jihan gigit.

Tyaga baru mencari tahu soal apa yang sedang di lakukan Jihan, saat ia melihat kiriman makanan pertama yang ia ambil di Lobby. Ada catatannya,'Semoga Lekas Sembuh' dari Leo.

Tentu aneh untuk Tyaga saat tahu Leo secara tiba-tiba mengirimi Jihan makanan. Terlebih makanan yang sedang diidam-idamkan oleh kembarannya saat ini. Dan disitulah ia akhirnya melihat postingan Insta story Jihan.

"Banyak banget ini siapa yang mau makan!" Ucapnya kesal sambil menaruh makanan itu di meja dapur, karena di meja ruang tengah sudah penuh oleh makanan yang sama.

Jihan tidak mengindahkan omelan Tyaga. Ia sedang sangat senang saat ini. Karena akhirnya ia bisa memakan makanan yang sangat ia inginkan. Tenang, Jihan bisa menahaan dirinya untuk tidak terlalu berlebihan makan makanan berminyak. Ia tetap akan menjaga kesehatannya.

Senyum di bibir Jihan belum juga surut. Perempuan itu merasa sedikit bangga pada dirinya yang ternyata juga memiliki orang-orang baik (fans) yang mau mengiriminya makanan.

Tyaga meraih salah satu note dari kiriman makanan yang baru saja ia ambil.

'Makan yang banyak, cantik. Bilang terimakasihnya harus sambil ajak gue makan malem.

+628515732****

Noah'

"Anjir!" Umpat Tyaga pelan, setelah membaca pesan dari si buaya kampus itu.

Dering telepon dari apartment berbunyi dan Tyaga sudah menggeram kesal. Pasti dari lobby lagi, yang mengabari kalau ada kiriman makanan untuk Jihan.

"Asem banget lo, Ji!" Ucap Tyaga kesal setelah menerima telepon tersebut. Dia bilang ke resepsionis, kalau hubungi lagi nanti saat makanan sudah terkumpul lima bungkus. Agar Tyaga tidak terlalu sering naik turun.

"Mangkanya kalau gue minta apa-apa lo harus segera beliin. Gini kan lo juga yang repot naik turun." Ejek Jihan, masih sambil mengunyah makanannya.

Tyaga dengan kesal meraih satu porsi udon dan segera menyantapnya sambil duduk di hadapan Jihan. Untuk mengisi energinya yang terkuras.

"Jangan coba-coba ya lo!" Bentak Tyaga saat melihat mata Jihan sudah menerawang jauh sambil tersenyum.

Tyaga tahu apa yang sedang Jihan pikirkan. Pasti kembarannya itu sedang berpikir mau posting makanan apa lagi di insta story nya.

***

BECAKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang