Shit! 2

310 62 3
                                    

Jihan dan Miqdad tidak salah lihat. Dua insan yang saat ini sedang berada di sebrang jalan memang benar Jethro dan Trisha. Tapi bukankah Trisha pacar Jevan? Apa yang terjadi Sebenarnya?

Miqdad yang kaget berusaha menyembunyikan wajahnya dengan buku menu yang ada di meja, diikuti dengan Jihan yang juga mengikuti gerak-gerik Miqdad. Meskipun niat bersembunyi, tapi mata mereka tetap mengintip dari atas buku menu.

"Anjir ini drama apa, Ji! Kita harus gimana?!" Ucap Miqdad panik, tetap memperhatikan Jethro dan Trisha dari balik buku menu.

"Gak tauuu. Liatin aja dulu!"

Yang ajaib soal kedekatan Jihan dan Miqdad. Jihan seakan lupa akan jati dirinya yang tegas dan disiplin jika berada di sekitar Miqdad. Miqdad seakan bisa mengeluarkan sisi Jihan yang seperti ini. Yang saat ini, juga sedang mengintip di balik buku menu dengan suara berbisik mirip seperti yang Miqdad lakukan.

Tunggu! Benarkah ini sisi lain Jihan? Atau kelakuan Miqdad yang sudah menular ke perempuan yang terkenal dengan ketegasannya itu?

"Apa Kita bilang Jevan aja sekarang?" tanya Miqdad sambil menatap kearah Jihan.

Jihan menggigit bibir, berpikir sejenak. "Terus bilang apa? 'Halo Jev, kesini cepetan, kita liat Trisha selingkuh' gitu? Duh bingung gue!"

Miqdad juga sudah menggigit bibirnya resah. Dia pun belum pernah berada di posisi seperti ini.

"Eeh, eeh, Miq, mereka cabut. Ayo kita ikutin!" Jihan segera berdiri dari tempatnya saat melihat Jethro dan Trisha sudah berjalan menjauh.

Ucapan Jihan barusan membuat Miqdad mengernyit meskipun laki-laki itu tetap mengikuti langkah Jihan. "Itu kan harusnya kalimat gue!" Batin Miqdad.

Jihan dan Miqdad diam-diam mengikuti langkah Jethro dan Trisha. Tentu dengan gerakan mereka yang super mencurigakan.

Bagaimana tidak? Saat Jethro dan Trisha berhenti untuk sekedar bercanda, Jihan dan Miqdad sudah panik takut ketahuan, alhasil mereka reflek bersembunyi dibalik gerobak bakso terdekat.

"Ngapain, Mbak, Mas?" Tanya Abang Tukang Bakso pemilik gerobak, membuat Jihan dan Miqdad, yang saat ini sedang berjongkok di balik gerobak, segera berdiri sambil tertawa garing.

"Maaf, maaf." Ucap Jihan sambil mengajak Miqdad pergi dari situ.

Mereka sempat mencari-cari keberadaan Jethro dan Trisha yang menghilang dari pandangan, sebelum menemukan mereka lagi yang sudah masuk ke area shopping center tempat mereka memarkir mobil. Tapi alih-alih memasuki shopping center yang dingin untuk menuju ke parkiran mobil mereka yang berada di belakang gedung, Jethro dan Trisha berjalan melalui sisi luar gedung.

Jihan dan Miqdad yang melihat itu semakin memantapkan hati untuk tetap mengikuti mereka berdua.

Jethro dan Trisha sudah memasuki area parkir mobil yang cukup gelap, begitu juga Jihan dan Miqdad yang mengendap-endap cukup jauh di belakang mereka.

Langkah Jihan dan Miqdad mendadak berhenti saat Jethro, dengan gerakan cepat dan tiba-tiba, menghimpit tubuh Trisha ke salah satu pilar di parkiran yang gelap dan sepi itu.

Sontak Jihan dan Miqdad berbalik dan merosot di balik entah mobil siapa, dengan mata mereka yang seakan keluar dan jantung yang berpacu cepat.

Jihan dan Miqdad saling pandang, merasakan kaget yang sama.

Jethro dan Trisha berciuman. Di bibir. Shit!

***

BECAKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang