Mereka sampai di Bandung sekitar pukul 3 sore. Berhenti di salah satu shopping center yang cukup terkenal di Bandung. Sengaja mereka memarkirkan mobil disana agar lebih mudah dijadikan meet point.
"Lapeerrr." Suara Jihan dan Miqdad hampir bersamaan saat mereka baru saja turun dari mobil. Mata mereka membulat dengan senyum lebar saat mendengar kesamaan itu. Miqdad segera menghambur ke pundak Jihan.
"Yaudah makan dulu aja yuk!" Ajak Jihan berjalan beriringan dengan Miqdad. Diikuti oleh yang lain.
Mereka memutuskan untuk mengisi perut mereka terlebih dahulu.
"Jihan ayok lah coba kuliner yang ada di jalan depan." Ajak Miqdad semangat, padahal ia baru saja menghabiskan dua mangkuk ramen.
Jihan mengangguk dengan mata berbinar.
"Gue pisah deh, mau belanja aja." Kata Tyaga.
"Gue juga shopping aja." Tambah Ruby.
Karena selera yang berbeda-beda, mereka terpecah jadi beberapa kelompok. Ada yang makan dan jajan seperti Jihan dan Miqdad, ada yang belanja seperti Tyaga dan Ruby. Yang pasti, mereka harus berkumpul lepas Maghrib nanti di parkiran mobil.
Tadinya grup makan Miqdad dan Jihan juga diikuti oleh Herdan, Rafa, Max, Trisha dan Isla, tetapi karena Miqdad dan Jihan masih ingin mencoba makan ini-itu, sekarang hanya tersisa Miqdad dan Jihan saja, entah yang lain kemana.
"Ewnak bangwet." Ucap Miqdad sambil mengunyah sate ayam korea di mulutnya.
"Asli sih harus bungkus ini mah." Jihan mengiyakan dan segera membungkus sate itu untuk teman-temannya yang lain. "Miq, habis ini beli Boba itu ya." Jihan menunjuk salah satu kios penjual Boba di seberang jalan.
Miqdad mengangguk, tapi sedetik kemudian alisnya mengerut sedih. "Gemuk deh gue." Ucapnya lirih, masih dengan pipi penuh dengan sate.
Jihan mengusap sudut bibir Miqdad yang ternoda bumbu sate, "Besok kita olahraga bareng. Lari pagi atau ngegym gue temenin. Sekalian gue juga bakar kalori, kan gue juga makan banyak kayak lo."
Mata Miqdad berbinar mendengar perkataan dari Jihan. Laki-laki itu mengangguk dengan semangat lalu melanjutkan makannya.
Jihan yang sudah berhenti untuk makan sate mengedarkan pandangannya ke sekitar jalan. Lalu matanya menangkap dua insan yang ia kenal berada di seberang jalan, saling bergandengan tangan.
Jihan lebih menyipitkan matanya untuk melihat lebih jelas, "Miq," Jihan memegang pundak Miqdad, "Itu bukannya Jethro ya?" Miqdad menoleh kearah tangan Jihan yang sedang menunjuk, lalu Miqdad juga menyipitkan matanya.
Disebrang jalan, Jethro sedang tersenyum lebar sambil menggenggam tangan perempuan di sampingnya. Tangan kecil yang ia genggam itu diarahkan ke bibirnya untuk dikecup lembut. Lalu kecupan itu berpindah ke pipi si perempuan yang saat ini sedang tertunduk malu.
Mata Jihan dan Miqdad melebar sambil saling berpandangan. Apa yang barusan mereka lihat?
"Trisha?!" Shit!
***
KAMU SEDANG MEMBACA
BECAK
ChickLitPerkumpulan anak BEM Kocak. Slice of life yang pemeran utamanya Jihan.