Liburan Dadakan

383 64 3
                                    

Berkat satu tikus yang masuk keruang BEM, jadilah di hari Sabtu yang cerah ini, anggota BEM berkumpul di kampus untuk acara bersih-bersih ruangan. Biar nggak ada lagi bibit-bibit tikus atau sekedar kecoa diruangan itu.

Jihan sendiri yang chat di grup whatsapp yang beranggotakan seluruh anak BEM yang total anggotanya ada 50 orang lebih.

Bersih-bersih ruang BEM ya. Hari Sabtu ini start jam 8 pagi. Buat yang ikhlas aja.

Kalimatnya terkesan biasa menurut Jihan, tapi kenapa harus ditambahin kalimat 'buat yang ikhlas aja' ? Kan jadi pada sedikit tersinggung. Walaupun emang banyak nggak ikhlasnya sih, soalnya kan ini hari Sabtu, jatahnya anak-anak pada libur kuliah dan males-malesan, eh malah ada acara bersih-bersih segala.

Tebak berapa anggota BEM yang dateng?
Ya semua lah, orang Jihan sendiri yang chat. Mana ada yang berani menolak permintaan ketua BEM yang satu itu.

Dan berkat anggota yang lebih dari 50 orang itu dateng semua, acara bersih-bersihnya jadi cuma dua jam doang. Jam 10 udah selesai, syukurlah.

"Tunggu bentar ya, lagi gue pesenin makanan." Ucap Jihan untuk semua anggotanya. Jihan mah emang orangnya baik banget, dia nggak ada jahat-jahatnya, cuma tegas dan seram aja kalau emang ada hal yang nggak sesuai sama maunya dia. Hehe.

Setelah makanan datang dan di bagi-bagi rata kesemua anggota, ada beberapa anggota yang langsung berpamitan undur diri. Yang masih menetap di ruang BEM? Ada. Ya seperi biasa aja membernya, itu-itu aja nggak berubah. Soalnya di luar keanggotaan BEM pun temen mereka juga itu-itu aja sih.

"Masih pagi banget ini mah kalau langsung balik. Gue kira tadi bakal sampe jam 2 bersih-bersihnya." Ucap Miqdad sambil menyuapkan nasi ke mulutnya, karena jadwal kumpulnya yang terlalu pagi, laki-laki itu melewatkan sarapannya, jadilah saat ini dia sudah sangat kelaparan.

Jihan yang hafal akan selera makan Miqdad dan beberapa anggota lain, sengaja memesan makanan melebihi total anggota yang berkumpul, jaga-jaga kalau ada yang nambah kayak Miqdad sekarang, yang sedang memakan porsi kedua nya.

"Kemana yuk lah!" Ajak Miqdad bersemangat setelah selesai memakan dua porsi makanan.

"Hampir tiap hari udah ketemu lo, masa libur gini masih aja sama lo sih Miq!" Devon emang mulutnya pedes, tapi nggakpapa Miqdad udah biasa.

"Yaudah sih, Dev, udah terlanjur ketemu ini. Kan kita juga udah lama nggak ngumpul bareng kalau libur. Terakhir juga udah 6 bulan lalu deh kayaknya."

Semua yang mendengarkan hanya bisa manggut-manggut membenarkan penuturan Miqdad. Setuju-setuju aja kalau emang mau jalan, karena betul kata Miqdad, udah terlanjur keluar ini, mau balik juga masih jam segini, sekalian aja jalan-jalan.

"Ke Bandung yuk!" Semua menoleh kearah Jihan. Kaget dengan ajakan Jihan, karena seringnya, perempuan ini banyak malesnya kalau diajak jalan-jalan, apalagi yang jauh dan effort kayak ke Bandung yang butuh waktu kurang lebih dua jam perjalanan.

"Tumben." Ucapan Tyaga mewakilkan semua orang.

"Hmm, lagi pengen Bandung Makuta aja sih. Terakhir kesana pengennya beli, tapi malah harus buru-buru balik." Iya, masih ingat masalah proposal berantakan itu kan?

"Gue sih ayo." Jevan yang pertama mengiyakan.

"Yaudah ayo aja sih gue juga" tambah Tyaga.

Tentu saja, dua orang yang selalu jadi orang-orang terdepannya Jihan.

"Gas!!!" Seru Miqdad senang. "Berapa orang nih yang ikut? Harus bawa berapa mobil?" Miqdad mengabsen siapa saja yang ikut.

Miqdad mulai menghitung. Jihan, Jevan, Tyaga, Ruby, Devon, Brea, Naya, Rose, Isla, Herdan, Jethro, Rafa, Max, Aden, Andy, Leo, Wina, Liora, Skyla, Trisha dan dirinya sendiri.

BECAKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang