"Kalian ngapain?" Jevan memandang Jihan dan Miqdad yang sedang berjongkok dengan tatapan bingung.
"JEVAN!" Teriak Jihan dan Miqdad, melompat kaget. Jihan memeluk tubuh Jevan, membuat laki-laki itu limbung ke belakang, sedangkan Miqdad juga menutupi wajah Jevan dengan tangannya.
"Kenapa sih?" Tanya Jevan, menyingkirkan tangan besar Miqdad dari mukanya. Lalu menunduk kearah Jihan yang masih memeluk erat tubuhnya.
Langkah kaki yang mendekat dari belakang mereka membuat Jihan dan Miqdad menoleh, terkejut melihat Jethro dan Trisha muncul disana.
Jihan dan Miqdad berpandangan sambil menelan ludah kasar.
"Kenapa?" Tanya Trisha, juga mewakilkan tatapan bingung Jethro. Karena Jethro dan Trisha mendengar teriakan.
Jihan menatap kearah Jevan yang juga menanyakan hal yang sama melalui tatapannya.
Jihan tertawa kecil, menampilkan gigi putihya, pelan-pelan melepas pelukannya, "hehe, ada- ada-" Jihan bingung harus jawab apa.
"A-ada hantu!" Tukas Miqdad, meraih lengan Jevan untuk di dekap. Jihan yang melihat itu, akhirnya melakukan hal yang sama pada Jevan. Miqdad merangkul lengan kiri, sedangkan Jihan di lengan kanan.
"Takuuut!!!" Jihan dan Miqdad berseru sambil membawa Jevan berlari kecil menuju mobil. Membuat Jevan terkikik sambil menggelengkan kepala.
***
"Gimana? Pada mau nginep apa pulang?" Rafa bertanya perihal mereka yang akan menginap disini untuk pulang besok pagi, atau pulang malam ini juga. Ia juga menanyakan itu karena laki-laki itu memiliki villa keluarga yang bisa ditinggali jika ingin menginap di Bandung.
Geng Rafa, yaitu Max, Leo, Jethro, Herdan, Aden dan Andy, memilih untuk menginap. Diikuti juga dengan Trisha, Skyla dan Isla yang juga memilih untuk menginap.
Miqdad dan Jihan saling menyikut. Jethro dan Trisha menginap!!
"Gimana?" Pertanyaan Tyaga membuat Jihan berhenti menyikut lengan Miqdad.
"Terserah sih." Jihan mengangkat kedua bahunya.
"Nginep aja ya nginep!" Miqdad meraih lengan Jihan lalu menarik perempuan itu agar lebih mendekat, "sambil kita mata-matain terus." Bisik Miqdad, mendapat anggukan dari Jihan yang mengerti maksud Miqdad.
Jihan yang masih mendekat pada Miqdad merasa tubuhnya di tarik pelan, ia menoleh dan mendapati Jevan yang menariknya. "Nginep?" Tanya Jevan, lalu Jihan mengangguk. "Gue nginep juga deh."
"Yaudah gue juga." Jawaban dari Tyaga dan Jevan membuat semua yang tadinya masih ragu untuk menginap atau tidak, jadi mengiyakan untuk menginap.
"Eeeh, nginep semua? Tapi kamar di Villa cuma ada 4." Rafa khawatir saat ternyata semua ikut menginap.
"Nggakpapa, Raf, gue di ruang tamu juga nggakpapa." Miqdad menepuk-nepuk pundak Rafa menenangkan. "Yang penting kita ngineep!!!" Seru Miqdad mengacungkan tangannya. "Let's goo kita belanja mirass!!" Laki-laki itu segera berangkulan dengan Rafa dan gengnya. Klop kalau sudah bertemu dengan sesama penyuka minuman keras. Ampun!
***
Hai, maaf ya pendek-pendek banget. Takutnya kalau di jadiin satu jadi kepanjangan. Hehe
Makasih ya udah mau baca, maaf kalau membosankan. Sekali lagi, ini 'slice of life' jadi emang santai dan sepotong-sepotong ceritanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BECAK
ChickLitPerkumpulan anak BEM Kocak. Slice of life yang pemeran utamanya Jihan.