Siapa?

208 45 7
                                    

Akun Instagram Lambe Kampus lagi viral. Bukan karena pasangan Jevan dan Jihan, yang jadi postingan pertama di akun itu, tetapi karena sejak hari itu, akun lambe kampus mengunggah seluruh couple campus yang mahasiswanya cukup terkenal.

Noah menjadi langganan tetap di akun itu, karena ia sering bergonta-ganti pasangan. Berkat akun itu juga, Noah jadi sering ketahuan selingkuh, membuatnya sedikit turun pamor. Tetapi Noah tetaplah Noah, sebuaya-buayanya dia, tetap saja ada yang mau.

"Sayang, kok kita nggak masuk couple campus di akun lambe sih?" Pertanyaan Miqdad hanya di jawab senyum oleh Rose.

"Apa aku nggak seterkenal itu, sayang? Apa kamu nggak secantik itu sampai hubungan kita nggak perlu di ekspos?"

Perempuan itu sudah tidak lagi merasa aneh dengan segala pertanyaan atau tingkah aneh kekasihnya ini.

"Faedahnya apa sih, Miq?" Tanya Devon.

Miqdad memasukkan ponselnya kedalam saku, lalu menangkup pipi Rose. "Biar semua orang tau kalau Rose punya gue, jadi nggak ada yang deketin dia lagi." Miqdad mendaratkan kecupan singkat di bibir kekasihnya itu.

Laki-laki ini sepertinya memang suka sekali di pukuli. Ia mendapatkan pukulan dari Rose dan juga Ruby di lengannya, setelah melakukan aksi itu. Sedangkan Miqdad hanya tersenyum jahil.

"Shit!" Umpat Naya.

Miqdad kira, Naya mengumpat karena ulahnya, tetapi nyatanya, perempuan itu sedang terpaku pada ponselnya.

"Kenapa?" Pertanyaan Miqdad membuat Naya mengulurkan ponselnya ke depan wajah Miqdad. Menampakkan foto seorang laki-laki berparas tampan di layar itu.

"Ganteng banget nggak sih!!" Seru Naya.

"Siapa?" Ruby ikut melihat kelayar ponsel, yang langsung mendapat decakan kesal dari Devon.

"Anak baru FK, namanya Arion Vito Pramana." Tentu Naya yang paling cepat update soal begini.

"Udah nggak ngejar-ngejar Jonas lagi lo?" Naya segera membekap mulut Devon.

"Elah, Dev, gue cuma bilang dia ganteng. Gak bilang mau deketin dia!" Elak Naya.

Pucuk di cinta ulam pun tiba.

Pekikan beberapa mahasiswi di pintu masuk cafe mengiringi langkah Vito yang sedang berjalan menuju kasir. Laki-laki itu jelas terlihat lebih tampan di banding di foto. Mata Ruby dan Rose sempat membulat saat melihatnya, sebelum mata itu di tutup paksa oleh tangan kekasih mereka.

"Ngiler lu, Nay!" Ledek Miqdad, melihat mulut Naya yang setengah terbuka.

Naya sampai mengelengkan kepalanya untuk kembali tersadar. "Gila sih ganteng banget."

Vito yang sedang menunggu minumannya di buatkan, mengedarkan pandangannya ke seluruh cafe. Ia bahkan sudah tidak merasa risih lagi diperhatikan seperti ini. Ia sudah sangat terbiasa menjadi pusat perhatian.

Matanya berhenti ke arah pintu masuk cafe, mengenali dua orang yang baru saja masuk. Matanya sempat menyipit untuk memastikan, lalu ia tersenyum sungging.

"Vit?" Tyaga yang pertama kali melihat Vito. "Apa kabar? Kok lo disini?" Tyaga berpelukan ala laki-laki dengan Vito.

"Baik, lo apa kabar? Gue baru aja pindah kesini." Sambil melepas pelukannya, ia memandang Jihan yang berdiri di belakang Tyaga. "Hai, Han."

Jihan hanya mengangguk kecil, berjalan melewati Tyaga dan Vito untuk memesan minumannya.

"Ice Americano Large dua." Sela Vito, berbicara kepada kasir sebelum Jihan sempat memesan. "Apa kabar, Han?"

"Baik." Jihan mengeluarkan kartunya untuk membayar dan segera di tahan oleh Vito.

"Drinks on me." Vito menyerahkan kartunya kepada kasir.

Jihan hanya bisa menghela nafas, lalu segera duduk di tempat teman-temannya berada. Membiarkan Tyaga yang menunggu minuman mereka dibuatkan.

"Lo kenal sama Vito?" Tanya Naya, bahkan sebelum Jihan sempat duduk.

"Temen SMA."

"Kenalin gue-"

"Gue telpon Jonas nih!" Ancam Jihan, membuat Naya langsung terdiam.

"Eh, kenalin, temen SMA gue." Tyaga yang datang dan langsung mengenalkan Vito kepada anak-anak.

Sambil tersenyum, Vito memperkenalkan dirinya ke masing-masing anak dan ikut bergabung di meja itu.

"Nih." Vito memberikan minuman pesanan Jihan kepada perempuan itu.

"Thanks." Jihan mengambil minuman itu dan langsung meminumnya. "Uhuk-!"

"Pelan-pelan dong, Han." Vito terkekeh melihat Jihan yang sedikit tersedak. Tangannya sudah mengambil tisu untuk menyeka dagu Jihan yang sedikit basah.

"Gue bisa sendiri-" ucapan Jihan terhenti saat melihat tangan Vito yang tercekal sebelum berhasil menyeka dagunya.

"Gue aja." Jevan yang mencekal tangan Vito, menatap laki-laki itu dengan tajam.

***

Kayaknya bisa ketebak ya siapa Vito, tanpa harus aku upload visualisasinya?

Yep, dia!

Arion Vito Praman

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Arion Vito Praman

BECAKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang