11. Malang.

940 105 14
                                    

Alexa mengelus rambut Alvian dengan pelannya z takut membuat Alvian terbangun dari tidurnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Alexa mengelus rambut Alvian dengan pelannya z takut membuat Alvian terbangun dari tidurnya. Ia sudah membawa Alvian kekediamannya.

"Malang sekali nasibmu, baby."

Air mata Alexa menetes, ia mengusapnya kembali Dnegan cepat, jika boleh jujur Alexa tidak pernah menangis lagi sejak hari dimana keluarganya tercerai berai seperti sekarang. Tapi setelah membaca fakta tentang kehidupan Alvian sungguh hatinya terenyuh dan sakit.

Elva dan Roki adalah kedua orang tua dari Alvian, tapi mereka adalah orang tua yang biadab bahkan lebih dari kata biadab itu sendiri.

Rakus akan hal duniawi, mereka memperalat Alvian untuk memenuhi kebutuhan mereka.

Disiksa setiap hari dan kelaparan, begitu menyakitkannya seorang Alvian menghadapi hari-hari seperti itu.

Dan belum lama ini, Alvian tertabrak oleh seseorang. Ia tidak bisa mencari informasi itu karena itu telah di rahasiakan.

Alvian yang baru saja kecelakaan ini membuat ia teringat dengan Alvion yang juga baru saja kecelakaan. Bagaimana kondisi anaknya itu.

"Mom ..."

Alexa menoleh, ia menatap Xander yang baru saja tiba. "Aku sudah menyiapkan makanannya."

Tak salah lagi, Xander memang bisa memasak. Bahkan sangat handal. Dia juga mempunyai restoran sendiri yang sangat terkenal. Tapi ia hanya memasak pada orang tertentu saja seperti untuk Alexa dan sekarang untuk adik barunya yaitu Alvian. Walaupun Alvian tidak suka berada didekatnya Xander tetap akan berada di sekitar adiknya itu.

Alexa menepuk pelan pipi Alvian, Alvian siang ini belum makan karena saat mereka keluar dari rumah sakit, Alvian tertidur di dalam mobil.

"Mommy ..."Alvion memeluk Alexa dengan eratnya, syukurlah setiap kali ia bangun dari tidurnya Alexa nyata dan berada di dekatnya, ia takut jika pertemuannya dengan Alexa adalah sebuah mimpi belaka saja.

"Aku tidak di peluk?"Jujur, Xander agak iri dengan itu, kenapa dia tidak dipeluk juga.

Alvion hanya memutar matanya malas, ia bertambah memeluk Alexa dan mengejek abangnya itu.

"Kau nakal sekali, rasakan ini!" Xander sedikit geram dengan itu, ia mengelitiki Alvian dengan gemasnya.

"Aduh! Bang jangan! Aduh geli ... mommy tolong ... aduh ..."

"Peluk aku maka akan ku hentikan."

"Nggak mau! Mommy tolong ..."

"Maka tidak akan aku hentikan jika begitu."Xander bertambah mengelitiki adiknya itu.

Alexa yang melihat mata Alvian yang berair tidak tega, ia menghentikan aksi anak sulungnya itu."Jangan seperti itu, Xander. Lihat Alvian menangis."

"Siapa suruh dia tidak mau memelukku."Xander terpaksa menghentikan aksinya.

Alvion & AlvianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang