43. Bodoh!

529 75 8
                                    

"Tidak berguna! Untuk apa aku memperkejakan kalian jika menjaga satu orang saja tidak bisa!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tidak berguna! Untuk apa aku memperkejakan kalian jika menjaga satu orang saja tidak bisa!"

Bawahan Ellard hanya bisa menunduk. Mereka melaporkan jika Roki tiba-tiba saja mati tanpa mereka tahu. Hal itu membuat Ellard marah pada mereka.

Entah siapa yang membunuh Roki tanpa mereka sadari. Padahal mereka benar-benar menjaga Roki dan tidak melewatkan penjagaan sedikitpun.

"Bagaimana dia bisa mati!"

"Maaf tuan, ada bekas cekikan di lehernya, kemungkinan besar dia mati di cekik oleh seseorang."Jawab salah satu bawahan Ellard.

"Tidak berguna! Jika seperti ini bagaimana bisa kita tahu tentang siapa yang menculik Alvian!"Rasanya darahnya mendidih mendengar ini, begitu bodoh dan tidak berguna.

"Aku takut,"

Xander, Axian dan Ellard menatap Alexa bersamaan. Kenapa Alexa berucap seperti itu.

"Kenapa, mom?"tanya Xander dengan bingungnya.

"Aku takut jika yang membunuh Roki ini sudah tahu tentang Alvian yang sudah kita temukan. Maka dari itu dia membunuh Roki agar Roki tak mengatakan pada kita siapa yang menculik Alvian. Dan berarti dia juga sedang mengincar Alvion dan Alvian, sekarang!"Jelas Alexa. Itu kemungkinan pastinya.

Jika tidak, kenapa orang itu membunuh Roki. Bahkan jejaknya juga tidak bisa di deteksi oleh mereka, semua keamanan dan penjagaan ketat untuk menjaga Roki bisa di tembus oleh orang itu.

"Tenang, mom. Vion dan Vian berada di sisi kita, dia tidak mungkin bisa mengambil mereka,"Axian berucap. Di sini mereka tak akan pergi kemanapun dan senantiasa akan menjaga kembar.

"Entahlah, aku khawatir."Alexa beranjak dari duduknya. Ia akan menuju kamar anak-anaknya itu.

Kejadian ini sangat begitu tiba-tiba, jika mereka lengah sedikit saja maka bisa di pastikan kejadian bertahun-tahun lalu akan terulang kembali.

Melihat Alexa yang pergi, ketiga orang itu juga mengikuti Alexa. Biasanya perasaan seorang ibu sangat tepat. Jika Alexa khawatir berarti ada sesuatu yang akan terjadi.

Alexa membuka pintu kamar anaknya itu. Bisa ia lihat jika ada gundukan selimut di sana. Apa anak-anaknya sedang tertidur.

"Vion, Vian. Bangun sayang, ini sudah sore, kalian tidak ingin membantu mommy memasak?"Alexa menepuk pelan selimut itu tapi tidak ada yang menanggapi.

"Buka saja, mom."Lagi pula, kenapa adiknya memakai selimut hingga menutupi tubuh seperti itu, apa mereka tidak sesak.

Alexa membuka selimut yang menutupi anaknya itu, tapi bukannya melihat Alvion dan Alvian. Mereka melihat Deon dan bantal guling di sebelahnya.

"Deon!"

"Woy! Apa-apa! Mana kue nya? Sini kasih gua!"Deon terbangun dengan terkejut, tapi ia lebih terkejut lagi saat melihat tatapan tajam yang mengarah padanya."Eh om, tante ... abang?" Dia tersenyum canggung. Apa yang harus dia lakukan."Kok bukan, Vian sama Vion! Katanya mereka cuma pergi bentar ..."gumamnya pelan, tapi gumaman itu di dengar oleh Ellard dan yang lainnya.

Alvion & AlvianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang