Ellard terdiam melihat kertas yang dia pegang, tangannya bergetar. Matanya sudah memerah menatap Alvian yang menatapnya dengan raut penasaran.
Benar, akhirnya mereka mengabulkan apa yang Alvion inginkan yaitu ingin melakukan tes DNA dan mereka sudah melakukan itu, kini ditangan Ellard terdapat hasil yang mereka tunggu-tunggu apalagi Alvion yang begitu penasaran dengan hasilnya.
"Cepat, katakan! Kenapa kau diam saja! Berikan padaku!"Xander dengan lancangnya mengambil kertas putih itu, membaca sederet kata yang lama kelamaan dapat merubah ekspresinya.
"Gimana sama hasilnya?"Alvion sungguh penasaran, tapi kenapa setelah membaca mereka semua terdiam.
"Berikan padaku!"Kali ini Axian lah yang melihat kertas putih itu,"Vian? Kau ..."
"Apa! Sini gua yang liat, heran dari tadi nggak ada yang ngomong, udah tahu gua penasaran pake banget!" Alvion membaca kertas putih itu, bersama Alvian yang mengintip sedikit di sampingnya.
"Nggak mungkin, Vian kembaran gua?"gumamnya dengan pelan.
Tapi sejurus kemudian Alvion merasa dirinya dipeluk dengan erat, itu adalah Alexa, Ellard, Xander dan Axian. Mereka memeluk Alvion bersama-sama dengan tangis mereka.
"Vian! Kau anakku? Aku tahu itu, kau pasti tidak akan pernah meninggalkan kami aku tahu kau pasti masih hidup, daddy merindukanmu, Alvin."
"Vian, mommy sudah merasakannya, mommy merasa ada yang berbeda darimu saat pertama kali kita bertemu. Mommy merindukanmu sayang."
"Jangan pergi lagi, jangan pernah meninggalkan kami lagi, sudah cukup kau hilang waktu itu,"Xander juga tak kalah mengecup pipi Alvian dengan kerinduan'nya.
"Kau ternyata adikku ..."
Alvion masih terdiam dalam keterkejutannya, ia tidak bisa mencerna apa yang terjadi."Jadi tebakan gua bener, jadi Vian adik gua? Kok bisa?! Kok bisa Vian jadi adik gua dan tubuh kita tertuker, apa ini alesannya tubuh kita ketuker?!"
Alvian diam, jadi apa yang di ucapkan oleh Alvion itu benar? Jika dia bukanlah anak kandung ibu dan ayahnya. Pantas saja mereka tak pernah menyukai dirinya, tapi melihat pemandangan didepannya ini ...
Alvian menghela nafas, ia mundur tak mau menganggu Alvion yang dan keluarganya itu. Ia pergi dari sana setelahnya.
"Stop! Stop! Udah aku sesek ini! Berhenti dulu!" Alvion mencoba memisahkan mereka, ia tidak bisa bernafas sekarang jika di peluk dengan erat oleh mereka.
"Sialan! Jadi selama ini anakku di siksa oleh kedua orang tidak waras! Apa mereka masih hidup Xander?!"Ellard sungguh geram, tentu saja tahu fakta tentang Alvian yang selalu saja di siksa oleh Elva dan Roki.
Kedua bajingan rendahan itu menyuruh anaknya untuk bekerja, sungguh miris.
"Aku tidak tahu apakah mereka masih hidup atau tidak, tapi mereka masih di kurung di sana."
Faktanya, Xander tak mungkin membunuh Roki dan Elva dengan begitu mudahnya, ia ingin kedua orang itu tersiksa karena sudah membuat Alvian seperti ini, tapi saat mengetahui jika Alvian adalah adik kandungnya. Kemarahan Xander kembali memuncak.
"Jangan biarkan dia mati! Kita harus tanyakan padanya kenapa Vian bisa berada di tangan mereka dan hidup bersama mereka!" Alexa tak peduli jika anak-anak'ya ingin menyiksa rendahan itu, tapi ia juga ingin tahu kenapa Alvian bisa mereka asuh.
Ada benarnya, perkataan Alexa sangat benar. Mereka harus mengetahui siapa yang membawa Alvian hingga Alvian bisa di rawat oleh Elva dan Roki.
"Vian, mommy merindukanmu. Setelah ini kita periksa jantungmu lagi,"Jika perlu mereka harus memeriksa seluruh kesehatan Alvian.
Alvian di culik dari usia yang sangat kecil dan baru selesai melakukan operasi, mereka takut jika ada terjadi sesuatu pada Alvian.
Alvion bangkit dari keterkejutannya. Ia menghela nafas pelan,"Kaget banget gua, tapi gua bukan Alvian. Gua Vion. Mommy dan yang lain nggak tahu kalo kita pindah tubuh, gimana nih, gua pusing." Alvion ingin mengatakan sesuatu pada Alvian tapi ia tertegun. "Kemana tu anak?"
Kenapa tidak ada di sini, bukankah tadi Alvian masih berada di sampingnya. Kenapa tiba-tiba saja menghilang.
"Mau kemana, mommy masih rindu ..."Alexa tak mau melepaskan Alvian sedikitpun, bayangkan saja, bertahun-tahun ia kehilangan Alvian dan sekarang Alvian berada di hadapannya. Sungguh Alexa ingin sekali memeluk anaknya setiap saat.
"Lepas, mom. Aku mau cari Vion dulu."Alvion berusaha melepaskan pelukannya tapi Alexa menggeleng.
"Sebentar saja, mommy masih merindukanmu,"ucap Alexa lagi.
Rasanya sedih bercampur senang saat melihat anak mereka sudah kembali bersama mereka seperti ini.
Ellard juga mengambil Alvian dan memeluknya, tak peduli jika Alvian selalu saja memukulnya untuk di lepaskan. "Aku merindukanmu baby, sebentar saja. Daddy ingin memelukmu seperti ini."
Alvion akhirnya mengalah, dia dengan terpaksa membalas pelukan dari Ellard."Daddy emang beneran kangen sama anaknya, gua nggak akan nolak sekarang, tapi gua akan nolak nanti."
Berbeda dengan mereka yang tengah bahagia sekarang, berbeda pula Alvian yang berada di belakang taman sambil duduk di kursi. Ia mengusap air matanya yang tiba-tiba saja mengalir.
Kenapa hatinya sakit saat mengetahui jika dia bukanlah anak kandung dari Elva dan Roki. Seharusnya dia senang bukan karena dirinya adalah kembaran Alvion.
Entahlah, mungkin ia hanya ingin menangis saja, bukankah dia laki-laki yang sangat cengeng, Alvian rasa itu benar dirinya adalah orang yang cengeng dan bodoh. Itu yang dikatakan oleh Elva dan Roki padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alvion & Alvian
Novela JuvenilBagaimana jadinya jika seorang remaja laki-laki nakal dan tidak bisa di atur berpindah tubuh ke tubuh remaja yang polos penuh dengan penderitaan. Bagaimana juga dengan sebaliknya, bagaimana jika seorang remaja polos berpindah tubuh ke remaja nakal...