Bagaimana jadinya jika seorang remaja laki-laki nakal dan tidak bisa di atur berpindah tubuh ke tubuh remaja yang polos penuh dengan penderitaan.
Bagaimana juga dengan sebaliknya, bagaimana jika seorang remaja polos berpindah tubuh ke remaja nakal...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tidak tahu apa yang terjadi, tapi yang jelas, sekarang Alvion merasa seluruhnya sangat sakit, kepalanya terasa berdenyut-denyut. Dadanya terasa sesak seperti ditendang oleh sesuatu yang begitu keras, dan tangannya tiba-tiba saja seperti terhimpit oleh benda yang berat.
Dia hanya bisa menjerit kesakitan, dan itu membuat Alexa, Ellard serta Axian dan Xander begitu panik.
Alvian belum di temukan tapi Alvion merasa tubuhnya sakit sekarang, mereka sudah memeriksa Alvion, tapi tetap saja mereka tak mendapati adanya hal-hal yang aneh di tubuh remaja yang malang itu.
"Apa Vion merasakan apa yang Vian rasakan?"ucapan Xander itu menarik perhatian mereka, menoleh menatapnya penuh tanya.
"Maksudnya bagaimana, Xander? Merasakan bagaimana? Bicara yang jelas!"Ellard sudah pusing sekarang karena Alvian yang belum di temukan, tapi Xander malah berbicara hal yang membingungkan seperti ini.
"Maksudku, Vion dan Vian adalah kembar, bisa saja yang Vion rasakan sekarang adalah yang dirasakan Vian, kurasa penculik itu menyiksa, Vian. Sial! Kenapa susah sekali mencari, Vian, Vian maafkan aku, andai saja aku cepat maka ini tidak akan terjadi,"menyesal rasanya tidak menembak lebih cepat para penculik adiknya itu.
"Apa itu bisa terjadi?"tanya Axian dengan khawatirnya. Jika seperti itu maka Alvian sedang dalam bahaya sekarang.
Bisa saja para penculik itu membunuhnya, membunuh adiknya.
"Bisa saja, aku pernah mendengar bahwa anak kembar mempunyai ikatan batin,"Alexa memegang dadanya yang terasa sesak, jika seperti ini Alvian harus ditemukan lebih cepat.
Bagaimana mereka bisa mencari Alvian jika petunjuk saja bahkan mereka tidak dapatkan, mustahil rasanya mereka tidak bisa mencari tahu siapa yang telah menculik Alvian itu.
"Vian ..."
Mereka melihat Alvion yang berada di tempat tidur, bahkan tertidur saja ia masih mengigat Alvian, dengan sangat terpaksa mereka harus membius Alvion, pasalnya Alvion terus saja mengamuk dan ingin pergi dari kediaman ini untuk mencari Alvian.
Bukannya mereka melarang, tapi di luar sana sangat berbahaya, jika mereka menculik Alvion maka habislah sudah, mereka tidak tahu lagi harus melakukan apa, Alvian saja masih belum ditemukan.
"Bagiamana? Ada perkembangan, Reon?"Ellard bertanya, ia bisa melihat Reon dan bawahnya yang lain hanya menunduk, tidak berani melihat ke arahnya.
"Jawab! Kalian tidak tuli kan!"
"Ma-af tuan, tuan muda Alvian belum di temukan ..."
"Bodoh! Tidak berguna! Sialan! Bajingan! Kenapa bisa belum di temukan padahal kalian sudah mencarinya seharian! Benar-benar tidak berguna! Pergi dan cari lagi! Jika belum ditemukan maka jangan kembali!"
Mereka semua hanya mengangguk saja, lalu pergi dari sana tanpa berlama-lama, Ellard tampak tidak bisa menahan amarahnya sekarang, jika mereka memaksa memberikan laporan yang tidak berguna maka sudah di pastikan jika nyawa mereka lah yang akan melayang.
"Vian, elo dimana ..."
Mereka hanya bisa menghela nafas frustasi, Alvion kembali mengigau seperti itu, tubuhnya juga panas, sepertinya dia akan demam tinggi sebentar lagi.
"Aku sudah mengatakannya bukan, cek semua musuh yang berada di sisi kalian, tidak mungkin kalian tidak mempunyai musuh! Dan lihat sekarang, kita kecolongan, Vian di bawa oleh mereka!"Xander marah, ia marah pada dirinya sendiri dan marah pada daddy dan mommy'nya.
Tak mungkin tak ada satupun musuh mereka yang tidak terlibat akibat kejadian ini, lihatlah apa yang terjadi sekarang, Alvian di culik.
Dulu Alvian juga di culik, sekarang setelah anak-anak bertukar jiwa, Alvian kembali di culik lagi pada tubuh yang berbeda, sungguh Alvian yang malang, ia tak pernah merasakan kebahagiaan yang lama.
Sekarang ia kembali tersiksa seperti ini, orang itu, orang yang menculik Alvian adalah orang yang paling bajingan di dunia ini, beraninya bermain hanya menggunakan topeng tanpa menunjukkan wajah, apakah dia takut jika melawan mereka tanpa harus melibatkan kembar.
Musuh? Alexa tak pernah memiliki musuh, jika pun itu dalam bisnis, ia tak pernah meninggalkan jejak kelam dalam bisnisnya, tak ada kaitannya dengan dirinya.
"Kau belum sepenuhnya mengatakan pada kami! Apa ini adalah musuh mu! Siapa yang kau bunuh hingga mereka ingin membuat anak-anakku menderita!"Alexa mencengkram wajah Ellard, kukunya yang tajam menancap pada pipi pria itu hingga mengeluarkan darah di sela-sela jarinya.
"Lepas! Aku tidak pernah membunuh siapapun! Tak mungkin aku mencari masih terlebih dulu!"Ellard berkata jujur, ia tak mungkin sembarangan membunuh orang, malahan dia hanya melayani orang yang mencari mati lebih dulu, ia tak pernah sekalipun berurusan dengan orang lain dan berbahaya seperti ini. Kecuali masalah itu."Apa dia?" Ellard menggeleng, tidak mungkin dia pelakunya.
"Aku akan mencari, Vian. Kalian jaga Alvion! Jangan sampai ada satupun yang keluar dari kamar ini, ini terakhir kalinya aku mempercayai kalian, jika Alvion juga hilang maka aku tidak akan segan-segan memisahkan kalian dengan anak-anakku!"ancamnya. Ellard tidak mau jika kejadian dulu kembali terulang lagi saat ia meninggal Alvian dengan Alexa dan Xander. Tapi ia sedikit percaya karena di sini tak hanya ada mereka, tapi ada Axian yang juga ikut menjaga anaknya.
Tak usah diberitahu mereka juga pasti akan tahu, mereka tidak akan meninggalkan Alvion seorang diri karena tak ada siapapun yang bisa di percaya, apalagi mereka belum tahu siapa musuhnya di sini.