25. Misi pertama!

762 102 6
                                    

Alvion dan Alvian sekarang berada di taman belakang, jangan tanya kenapa mereka bisa berada di sana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Alvion dan Alvian sekarang berada di taman belakang, jangan tanya kenapa mereka bisa berada di sana.

Jawabannya sudah pasti karena muak dengan pertengkaran keempat orang itu.

"Keknya yang elo ucapin bener deh, Vian. Kita harus buat mereka nggak berantem lagi, masa tiap kita deketan selalu aja berantem, nggak muak apa ya mereka? Gua aja yang dengernya capek."

Setiap detik tak hentinya mereka bertengkar. Telinganya terasa kebas karena pertengkaran mereka.

Alvion melirik ke samping, dimana Alvian kenapa tiba-tiba saja menghilang.

"Vian? Elo nggak dengerin gua?!"

Tenyata Alvian berada jauh darinya.

"Elo ngapain sih! Gua ngomong ini!"Kesalnya.

"Emm? Vian ambil ini, bunganya cantik."Vian tersenyum dan menunjukkan kelopak mawar yang dia ambil pada Alvion.

"Vian! Kenapa elo metik ini!"bentak Alvion membuat Alvian terlonjak kaget, apa tidak boleh memetik bunga.

"Lepasin! Kalo tangan elo luka gimana, nggak liat ada durinya."Alvion menghela nafas pelan,"Maaf gua nggak sengaja marahin elo, elo tahu kan bunga ini ada durinya. Jadi jangan petik lagi, nanti tangan lo berdarah."

"Iya abang,"Alvian mengangguk saja, "Vian mau kasih ini ke mommy, bunganya cantik."

Alvion berdecak, "Boleh, tapi panggil bibi buat ngambil bunganya, biar dia buang durinya dulu."

Tapi setelah dipikir-pikir, Alvion mendapatkan ide,"Gua tahu! Pinter juga lo Vian! Nggak sia-sia gua ngajarin elo, ide lo bagus juga!"

Alvian memiringkan kepalanya bingung, "Ide apa abang? "Perasaan ia tak mengatakan apapun.

"Ck elo ni ya, mulai lagi begonya, ini bunga yang elo pegang, elo kasih bunga ini ke mommy, bilang bunga ini dari daddy. Dan gua akan kasih bunga ini ke daddy, bilang bunganya dari mommy. Ngerti kan lo?! Awas aja kalo nggak ngerti."

Alvian diam sesaat, kemudian mengangguk cepat, "Ngerti abang, pasti mommy suka."

"Nah itu dia, Bentar gua panggil bibi, jangan deket-deket sama tu bunga, nanti elo kena duri, gua bentaran aja. Jangan kemana-mana ya. Awas aja kalo elo kabur."

"Iya abang, Vian nggak akan kemana-mana."Alvian duduk dengan patuh di kursi taman itu.

Sementara Alvion berlari ke salah satu bodyguard dan meminta mengambil benda tajam untuk memotong bunga.

Tak lama, Alvion datang dengan seorang maid yang langsung menuruti permintaan Alvion. Maid itu membuang duri-duri yang ada pada mawar dan mengikatnya dengan pita.

"Ini tuan muda,"

"Makasih, bi."

"Sama-sama tuan muda, jika begitu bibi pergi dulu."

Alvion & AlvianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang