Bagaimana jadinya jika seorang remaja laki-laki nakal dan tidak bisa di atur berpindah tubuh ke tubuh remaja yang polos penuh dengan penderitaan.
Bagaimana juga dengan sebaliknya, bagaimana jika seorang remaja polos berpindah tubuh ke remaja nakal...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Vion ... kalo ketahuan gimana?"
"Nggak bakalan, mereka lagi sibuk nyari gua sama Vian. Udah diem aja!"
Deon meringis mendengar itu, sekarang mereka berada di kediaman Alvion tapi malah datang dengan mengendap-endap seperti ini.
Mereka akan mencari sesuatu di kamar milik Ellard atau ruangan kerja Ellard.
Ini ide yang sangat membuat Deon was-was. Bagaimana jika ketahuan oleh Ellard.
Dengan berpakaian serba hitam dan menutup wajah mereka. Mereka segera menghindari bodyguard-bodyguard yang berjaga di sana. Tentu saja mudah karena Alvion hapal betul di mana bodyguard-bodyguard itu akan berjaga.
Alvion berlari lebih dulu ke ruangan kerja Ellard dan setelah itu melambaikan tangannya ke arah dua orang yang masih bersembunyi di sana.
Segera Alvian berlari juga, diikuti oleh Deon di belakangnya.
Alvion juga menutup pintu dengan pelan agar tidak ketahuan oleh bodyguard-bodyguard itu.
"Oke kalian berdua, cari benda-benda atau ada informasi apapun. Jangan nimbulin suara atau yang lain! Paham!"
"Paham bos!"seru Alvian dan Deon serentak.
"Jangan berisik ege! Nanti kedengaran, diem!"
Alvian dan Deon segera menutup mulut mereka rapat-rapat.
"Sudah bener ngajak bocil kerja gini!"Emosi Alvion sungguh di pertaruhkan di sini. Ia segera membuka laci meja kerja daddy-nya itu.
Satu per satu dokumen yang berada di sana ia lihat dan baca tapi tak ada satupun yang ia dapatkan.
Di sisi Alvian. Ia mencari di bawah vas bunga dan di dalam vas itu.
Alvion yang melihat itu jadi kesal sendiri, mana ada di sana."Yang bener nyarinya Vian. Kita nggak punya waktu, kalo daddy dateng gimana?"
Bahkan Deon juga mencari di tempat sampah, sungguh konyol.
"Kata abang cari di manapun ..."Alvian mengerucutkan bibirnya kesal, abangnya ini sungguh plin-plan.
"Udahlah, terserah elo."Mungkin hanya dia saja yang bisa di andalkan di sini.
Alvion membuka lagi beberapa lemari arsip mencari hal lain.
Deon juga tidak menemukan apapun."Keknya di sini nggak ada apapun deh!"
"Cari dulu jangan ngeluh!"Desak Alvion yang membuat Deon terpaksa mencari ke tempat lain.
"Abang! Lihat!"
"Apa?"Serentak Deon dan Alvion. Mereka segera mendekati Alvian.
"Kenapa?"
"Udah nemuin sesuatu?"
Alvian mengeluarkan tangannya yang dia masukkan dalam vas bunga. "Ini!"
Alvion segera mengambil benda itu di tangan Alvian."Foto?"
"Itu siapa?"Deon menunjuk ke arah foto itu.
"Itu bayi abang,"jawab Alvian dengan polosnya.
"Gua tahu, Vian. Yang gua tanya itu. Ini bayi siapa? Terus kenapa ada dua?"Deon sedikit gemas dengan Alvian ini.
Alvion juga terdiam melihat foto itu. Ini bayi siapa.
"Itu ada inisialnya abang, lihat mereka pakai kain huruf A keduanya."Tunjuk Alvian lagi.
"Vion, elo tahu ini siapa?"
"Ini gua,"tunjuk Alvion di foto bayi yang di sebelah kiri "Tapi gua nggak tahu ini siapa."Tunjuknya lagi di foto bayi sebelahnya.
Deon menutup mulutnya tidak percaya,"Ini elo! Elo kembar?!"teriak Deon tanpa sadar.
Alvion juga tidak tahu, apakah ini yang di katakan oleh daddy-nya itu. Apa yang hilang itu adalah dia? Kembarannya? Tapi kenapa Ellard dan Alexa tak pernah memberitahunya tentang hal ini.
"Tuan muda?"
"Eh kambing kambing!"Deon memegang dadanya terkejut saat mendengar suara itu.
"Vion, kita ketahuan!"Deon membalik'kan tubuh Alvion yang masih mematung tidak percaya.
Alvion tidak peduli, dia menatap Reon yang juga sama-sama terkejut melihat ke arah mereka.
Ia masuk ke sini karena tiba-tiba saja mendengar ada teriakan dari dalam, tak tahunya tuan mudanya ada di sini.
"Elo nggak bisa ngelak lagi, Reon. Ini apa? Ceritain ke gua ini apa!"Alvion menunjuk ke arah foto yang dia pegang.
Deon membawa Alvian untuk mundur. Jika seperti ini Alvion terlihat menyeramkan.
Reon melihat sejenak foto itu, dia segera ingin melarikan diri tapi tentu saja Alvion tak akan melepaskannya kali ini.
"Kasih tahu, ini siapa Reon? Gua kembar? Gua punya suara kembar?!"
Reon menatap ke arah Alvian dengan bingung, dia kembali menatap ke arah Alvion yang bersama Deon di sana. Kenapa Alvian mengatakan jika dia kembar.
Alvion menenangkan dirinya sesaat, mungkin Reon bingung saat ini."Maksud gua, Vion! Iya Vion. Apa Vion kembar? Apa kalian ngerahasiain sesuatu dari dia?"Tunjuknya pada Alvian.
Alvian sedikit mendekat, dia memegang tangan Reon."Abang ... kasih tahu, ini saudara kembar Vion ya?"
Ya ampun, bagaimana ini! Reon ingin kabur saja, ingin pergi dari sini. Astaga menyesal rasanya harus masuk ke sini jika hal ini terjadi.
"Maaf tuan muda, sepertinya saya ingin ..."
"Elo nggak boleh pergi! Kalo lo pergi kita akan pergi juga dari sini! Kita nggak akan kembali lagi ke sini dan nggak mau lagi ketemu sama kalian!"Ancam Alvion yang membuat Reon takut.
Jangan sampai tuan mudanya itu melakukan itu, ini saja Ellard dan Alexa belum menemukan Alvion dan Alvian. Ternyata mereka tidak hilang melainkan berada di sini.
Di kediaman mereka sendiri. Jika seperti ini Reon tidak bisa berkutik, apalagi dia di tekan oleh ketiga bocah yang menatapnya tajam itu.
Reon memejamkan matanya sesaat. Dia menghela nafasnya lalu mengangguk ragu.
"Be-nar tuan muda. Anda memang kembar."
"Apa?!"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.