36. Anjir mirip!

578 72 3
                                    

"Jadi gitu, kasian juga ya adik lo, Vion

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jadi gitu, kasian juga ya adik lo, Vion. Apa dia baik-baik aja ya? Kasian njir, udah dari lahir kena kelainan jantung eh udah gedean dikit di culik sampe sekarang belum ketemu, wajar sih kalo bokap sama nyokap elo stres dan berantem hebat kayak gitu, gua juga kalo di posisi mereka sedih, apalagi anak gua sakit dari lahir gitu." Deon mengangguk-anggukan kepalanya mendengar cerita yang di sampaikan oleh Alvion, sahabatnya itu.

Dia kepo sekali dengan apa yang terjadi kemarin hingga menerobos masuk di kediaman ini hanya ingin tahu tentang kelanjutan cerita Alvion dan kembarannya.

"Gua juga kasihan, tapi masalahnya sekarang mommy sama daddy nggak tahu di mana tuh bocah! Firasat gua dia masih hidup, Deon. Gimana menurut lo?"Alvion menatap foto yang berada di tangannya dengan rumit.

Deon mengambil foto itu dengan kasar membuat Alvion mendengus kesal.

"Jangan gitu! Kalo robek gua robekin juga tuh kata lo! Itu foto adik gua!"marahnya.

Deon hanya bisa cengengesan saja,"Maaf maaf, gua masih penasaran sama ni foto,"ia melihatnya lagi."Tapi kalo diliat-liat emang beda jauh sih, Vion. Lo liat, tubuh kembaran elo ini lebih kecil, keknya dia emang sakit."

"Kan emang sakit dongo! Kelainan jantung! Udah gua bilangin dari tadi kagak masuk juga, kesel gua!"

Deon memajukan bibirnya, dirinya kan hanya ingin mengatakan itu saja, ia melihat lagi foto itu dan melihat Alvian, ia juga melihat Alvion. Mereka terlihat mirip."Vion, elo sadar nggak sih kalo lo itu mirip sama Vian?"

"Hah?! Apa iya? Terus ..."

"Gua rasa ..." Deon mengusap dagunya dan memperhatikan Alvian yang tengah memakan permen dan Alvion yang sedang memperhatikannya."Gua rasa kembaran elo kayak Alvian!"

Alvion memutar matanya malas, apa yang di maksud oleh Deon ini, kenapa dia berbicara aneh."Lo ngomong apa? Kagak jelas njir!"

"Kenapa nggak jelas, liat tubuh  yang elo tempatin sekarang, maksud gua, tubuh Alvian yang elo pake sekarang ini pasti sama kek tubuh Alvin! Kecil, ada tembem-tembemnya di pipi dan yang paling penting! Elo keliatan banget kecilnya! Noh, liat yang di foto, sama kan? Gua yakin seribu persen kalo Alvin kayak Alvian! Ya kan, Vian?"

"Iya, mau?"ucap Alvian sembari menawarkan permen miliknya pada Deon.

"Woah elo ngasih gua! Mau lah! Makasih ya,"Deon mengambil lolipop itu dan memakannya."Kata gua sih, biar cepet nyarinya mendingan kita buat sayembara. Siapa yang nemuin adik lo, di bayar seratus miliar! Kan gua mau ikut!"

"Nggak waras!" Alvion memijit kepalanya yang pusing karena perkataan Deon, temannya ini memang tidak mempunyai solusi atau apapun itu, percuma saja.

Tapi perkataan Deon sedikit ada benarnya, di foto ini adiknya terlihat sangat kecil, dan dia berpipi chubby. Alvion yakin pasti bekas operasi itu masih ada, ingat sekali yang di katakan oleh Xander jika adiknya itu memiliki kelainan jantung. Pasti pasti bekas operasi itu masih ada bukan?

"Vian, bagi lagi ..."

Alvian mengangguk dan memberikan permen lagi pada Deon yang sudah menghabiskan permen yang berada di dalam mulutnya.

Mereka sama saja, tidak bisa menemukan solusi. Alvion merenung sejenak melihat cermin besar yang berada di kamarnya itu.

Melihat tubuh Alvian yang kecil, pipinya terlihat chubby dan ada bekas ...

"Tunggu! Bekas luka?!"
Alvion mendekati cermin itu dan membuka kaos yang dipakainya segera.

"Kenapa, Vion. Main buka bukaan aja, udah tahu di sini ada bocil! Jangan ditiru ya, Vian. Abang lo emang gitu rada-rada orangnya."

"Iya ..."Alvian mengangguk patuh saja, ia juga malu jika harus membuka pakaian yang dia pakai di depan orang lain.

"Deon, lo ngomong apa tadi?"

"Hah?! Ngomong apa coba?"bingung Deon.

"Tadi lo ngomong apa tentang adik gua?"tanyanya lagi.

"Oh itu, tubuh adik lo kecil!"

Alvion memperhatikan tubuh yang di tempatinya. Tubuh Alvian juga kecil."Terus?"

"Pipinya ada tembem-tembemnya!"

Alvion memegang pipinya tanpa sadar,"Ada ... terus?"

"Gua rasa mirip sama Vian. Kenapa sih? Kenapa elo nanya gitu?!"herannya sambil mengambil permen yang  Alvian makan.

"Mirip sama, Vian?" Alvion menyentuh dadanya, bekas goresan pada dadanya itu, walaupun banyak bekas luka lain tapi ada bekas luka memanjang di dadanya, dan ini tampak seperti bekas jahitan.

Alvion melebarkan matanya tidak percaya, dia membalikkan tubuhnya dan menatap Alvian yang juga menatap dirinya.

"Astaga!"Deon menutup mulutnya saat melihat tubuh yang di tempati oleh Alvion penuh dengan bekas luka."Vian, tubuh elo kenapa banyak bekas luka gini? Elo di kdrt? Eh bukan bukan! Nggak mungkin di kdrt, apa sih namanya!"Deon mengusak rambutnya kasar,"Nggak tahu gua! Tapi kenapa bisa tubuh elo banyak bekas luka gini njir! Elo di apain sama keluarga elo!"herannya. Ini lebih parah dari bekas luka kecelakaan. Walaupun terlihat sudah sangat samar mungkin karena sudah sangat lama tapi tetap saja bekas luka itu masih terlihat."Vion, elo tahu Vian kenapa?"

Alvion tidak melirik Deon, tapi dia segera memegang bahu Alvian dengan tatapan intimidasi."Vian, jawab jujur. Apa elo itu anak kandung ibu sama ayah elo?"

Alvian tertegun sejenak dan berkedip bingung, kenapa Alvion menanyakan hal itu padanya?

Alvian tertegun sejenak dan berkedip bingung, kenapa Alvion menanyakan hal itu padanya?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Alvion & AlvianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang