48.Gua nggak bisa diem aja!

916 90 4
                                    

"Kan udah gua bilang jangan pergi, elo ngeyel sih, liat 'kan Vian jadi hilang!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kan udah gua bilang jangan pergi, elo ngeyel sih, liat 'kan Vian jadi hilang!"

"Gua nggak mau bercanda sekarang, Deon ..."

"Siapa juga yang lagi bercanda sih, Vion. Gua nggak lagi bercanda!"

Deon menggeleng pelan melihat Alvion yang terbaring lemah di kasur itu, wajahnya tampak pucat, menurut mereka yang merawat Alvion. Alvion terkena demam secara tiba-tiba dan tak tahu apa penyebabnya.

"Gua nggak mau dengerin ceramahan elo, yang gua khawatirin sekarang nasib adik gua, kalo dia kenapa-napa dan nggak selamat gimana?"

"Vion! Ngomong elo lancar banget nggak ada belokannya, jangan ngomong gitu napa, gua tahu elo khawatir sama Vian, tapi elo harus tenang, kalo elo gegabah bukannya ketemu nanti nggak ketemu-temu jadinya. Kita doain aja semoga si Vian baik-baik aja,"

"Gua nggak bisa tenang, Deon! Vian adik gua, gimana gua mau tenang, gua baru sama dia cuma beberapa bulan dan gua tahu kalau dia adik gua baru beberapa hari dan sekarang dia di culik karena gua! Itu yang elo sebut gua bisa tenang?! Enggak bisa! Gua ngerasa bersalah karena bikin Vian di culik kek gini ..."

Deon menghela nafas melihat Alvion yang menangis seperti itu, sudah lama ia bersahabat dengan Alvion tapi baru kali ini ia melihat sahabatnya itu menangis.

Alvion mengusap air matanya kasar, ia tidak boleh diam saja seperti ini, ia bisa merasakan sakit di seluruh tubuhnya,"Gua rasa Vian juga ngerasa sakit sekarang makanya gua bisa ngerasain juga, Vian maafin gua, gara-gara gua elo di bawa sama mereka, andai aja gua nggak kekeh buat pindah tubuh pasti elo masih sama gua, nggak kayak gini ..."
Ia menyesal karena tidak bisa menyelamatkan adiknya itu.

"Oke jangan nangis, sekarang elo mau apa? Gua bisa bantu apa supaya bisa nyari, Vian. Gua juga khawatir sama dia, elo tahu kan gua juga udah anggep dia jadi adik gua,"

"Gua nggak minta banyak sama elo, gua nyuruh elo ke sini supaya bantuin gua bisa keluar dari mansion ini, gua mau cari Vian ..."

"Elo gila?! Enggak! Gua nggak mau!"Deon menggeleng ribut,"Elo nggak denger tante Alexa ngomong apa? Di luar sana bahaya, Vion. Kita nggak tahu penculiknya siapa, kalo elo ketangkep juga gimana? Nanti tante sama om pasti khawatirin elo, untuk kali ini gua nggak mau bantu elo, bahaya Vion! Elo aja nggak bisa ngelawan mereka, jadi jangan sok-sok'an, bukan gua ngehina fisik elo, tapi elo nggak inget kepala elo di pukul aja langsung pingsan? Kalo lo nyuruh gua buat bantuin elo buat keluar gua nggak bisa,"

Yang benar saja Alvion ini, tidak selamanya apa yang dia pikirkan itu mudah, Ellard dan Alexa saja yang hebat belum menemukan jejak Alvian, apalagi Alvion yang juga pasti menjadi incaran mereka.

Biarlah Deon dimarahi oleh Alvion dari pada harus membantunya dalam bahaya di luar sana, bukan hanya Alvion saja yang akan berada dalam bahaya, mungkin ia juga akan terseret dalam bahaya karena membiarkan Alvion pergi begitu saja, padahal Alexa dan Ellard sudah memperingatinya jangan membantu Alvion untuk keluar karena musuh mereka belum di temukan.

"Kalo elo nggak mau bantuin gua, gua bisa sendiri!"Alvion beranjak dari tempat tidurnya dan ingin keluar dari kamar.

"Vion! Jangan ngeyel!"

"Lepasin! Elo nggak tahu perasaan gua! Gua khawatir Deon! Gua khawatir sama adik gua!"

Deon menatap Alvion dengan lekat,"Oke! Tapi kita nggak boleh pergi tanpa persiapan, gua akan bantu elo semampu gua, tapi dengan satu syarat, kalo elo ketemu sama penculik itu lebih dulu jangan ngelakuin hal yang enggak-enggak, elo harus kasih tahu om Ellard sama abang-abang lo yang lain, gua juga nggak mau elo ketangkep juga."

"Gua tahu, sekarang elo harus bantuin gua keluar dari sini, gua nggak bisa keluar karena di luar banyak penjaganya."

"Tunggu bentar, gua mikir dulu."

Ini sangat sulit, Alvion sungguh di jaga ketat agar dia tidak bisa kabur, bahkan Deon saja datang ke kediaman ini dengan susah payah, belum lagi Xander, Axian dan Alexa akan datang ke kamar ini sepuluh menit sekali bergantian.

"Gua punya ide! Tapi elo harus cepet,"

"Oke, gua akan ngikutin elo. Gimana idenya?"

"Elo punya baju yang belom di cuci?"

"Nggak tahu, biasanya gua nggak pernah ngeliat baju gua, karena setiap bangun pasti baju gua udah rapi,"

Jawaban Alvion membuat Deon mendesah pelan, tapi sesaat kemudian ia melihat troli makanan yang masih berada di sana.

"Gua tahu!"

Detik berikutnya, Deon keluar dengan membawa selimut dan troli makanan keluar. Melihat itu para bodyguard yang berjaga waspada.

"Tuan muda, Deon. Apa yang berada di dalam selimut itu?"

"Hah?! Nggak ada kok, nggak ada apa-apa, cuma mau nganter selimut ini aja, tadi ketumpahan makanan, kesian kan kalo Vion harus digigit semut nantinya kalo enggak di cuci," Deon hanya cengengesan saja melihat mereka yang menatap ia datar.

Mereka tidak percaya dengan ucapan Deon ini.

"Maaf tuan muda, kami akan memeriksanya,"

"Eh jangan-jangan! Orang beneran kagak ada apa-apa. Kok nggak percaya sih, aneh kalian!"

Perkataan Deon kembali membuat mereka semakin curiga, salah satu dari mereka segera membuka kain itu tapi detik kemudian mereka mengernyit karena tidak mendapati apapun di sana.

"Di bilang ngeyel, udah gua bilang kagak ada apa-apa!"marah Deon.

"Maaf tuan muda, kami hanya waspada saat ini, maafkan kami."

Mereka menunduk'kan kepalanya meminta maaf.

"Yaudah, nggak apa-apa, kalo gua nggak baik nggak mungkin gua maafin kalian, gua pergi nganter ini dulu ya,"

"Tuan muda, biar saya saja. Anda tidak bisa melakukan pekerjaan ini."

"Yang bener lo? Kagak ngerepotin kan?"

"Tidak tuan muda, seharusnya ini memang tugas kami,"

"Oke deh, makasih ya ..." Deon tersenyum, ia sedikit menghela nafas lega,"Untung pas mereka curiga, Vion langsung keluar dari kamar, jadi mereka nggak tahu kalo Vion udah pergi, gua harap elo nggak apa-apa, Vion. Gua juga akan cari Vian sama elo setelah gua berhasil kabur dari sini."

Deon tidak tahu nasibnya sekarang, jika Alexa sampai lebih dulu dan mengetahui jika Alvion tidak berada di dalam kamar, maka sudah di pastikan ia akan tidak bisa bebas dari sini karena ia lah yang terakhir kali bersama Vion.

"Gua harus cepet-cepet pergi dari sini!"
Tapi ia juga tidak boleh gegabah, mereka bisa curiga jika ia pergi begitu saja.

Vote →Comment →Follow

Vote →Comment →Follow

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Alvion & AlvianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang