Alvion kesakitan karena tangannya yang di tarik oleh Riko, bahkan tubuhnya sedikit keluar dari jendela mobil itu.
"Aaaargg!"
"Kau! Apa yang kau lakukan pada anakku!"
Alexa dan Xander langsung keluar dari mobil untuk menolong Alvian. Mereka mendorong kedua orang aneh yang tiba-tiba saja datang tidak jelas ini.
"Vian, kau tidak apa-apa? Mana yang sakit?"Alexa dengan pelan membuka pintu mobil, ia mengeluarkan Alvian dan mengusap tangan anaknya yang tenyata sudah memerah dan mengelupas karena kaca jendela itu.
Alexa emosi melihat itu, ia berbalik dan melihat mereka."Kau! Sialan!"
Alexa tahu sekarang siapa yang berada didepan mereka ini, mereka adalah ibu dan ayah dari Alvian.
"Bedebah sialan ini! Berani sekali kau melukai adikku!"Xander meninju wajah Roki dengan geramnya.
"Kesini Vian! Kau ikut aku kembali! Berani sekali kau kabur setelah aku memberikanmu makanan!"Elva dengan beraninya menjambak rambut Alvian dengan kuatnya.
"Aduh sakit! Lepasin!"Alvion memukul-mukul tangan Elva, sungguh ia tak bohong, rambutnya seperti akan tercabut dari kepalanya saat ini. Tarikan Elva sungguh sangat kencang.
"Lepaskan anakku! Kau memang sangat tidak tahu malu!"Alexa menendang Elva dari hadapan putranya, sudah diberi peringatan bukannya menghindar malah semakin menjadi, bahkan sekarang Elva berani menjambak rambut Alvian.
Alvion meringis, ia juga mengumpat di dalam hatinya, Elva sungguh sangat jahat. Rambutnya hampir saja terlepas. Kepalanya terasa nyut-nyutan sekarang.
Xander juga tidak diam, dia meninju Roki berkali-kali karena sangat geram dengan mereka.
"Kau bajingan! Jadi ini yang menyakiti Alvian! Bahkan kau tidak bisa disebut bajingan! Kau adalah iblis! Kenapa kau menyiksa Alvian!"
Alexa juga melakukan hal yang sama, bahkan ia tak segan-segan menginjak wajah Elva karena sangking marahnya.
"Ibu macam apa kau! Kau tidak layak disebut sebagai ibu, bahkan kau menelantarkan anakmu dan menyuruhnya mencari uang! Sialan kau bahkan tidak seperti manusia!"
Elva terbatuk-batuk, ia mencoba menghentikan Alexa yang terus saja mengamuk, tapi tetap saja Alexa tak akan membiarkan itu terjadi.
Melihat ketidakberdayaan Roki, Xander berbalik melihat Alvian, ia bisa melihat Alvian yang tengah memegang rambutnya.
"Vian, apa kau tidak apa-apa? Mana yang sakit? Kita ke rumah sakit."
Alvion menggeleng pelan, pusingnya sudah sedikit mereda, tapi ia sekarang khawatir saat melihat Alexa yang tengah mengajar Elva itu.
"Bang, mommy ..."
Xander melihat ke arah Alexa, astaga Alexa bahkan ingin membunuh sekarang, Xander langsung menutup mata Alvian dan berteriak kepada mommy'nya itu. Pasti sekarang Alvian tengah ketakutan melihat kebutralan mereka.
Alexa juga menghentikan aksinya, ia terlalu semangat untuk menghajar Elva.
Ia langsung mendekati Alvian dan memeluknya."Maaf, Vian. Kau pasti takut."
Alvion kebingungan, kapan dia takut. Ia juga sudah sering menghajar orang-orang, apalagi berkelahi. Malahan ia sangat kagum pada mommy'nya itu.
"Maafkan aku, jangan takut. Aku akan membereskannya."Alexa mengecup pipi Alvian berkali-kali, menutup mata anaknya itu agar tidak melihat darah di tubuh mereka.
Berhentinya mobil Xander membuat kemacetan semakin parah, tapi mereka tidak berani membunyikan klakson bahkan keluarga dan memarahi Xander karena tahu siapa orang yang berada di sana. Mereka sering melihat Xander dan Alexa. Mereka tidak mau berurusan dengan konglomerat.
Tapi tak jauh dari sana juga ada mobil Ellard yang tak bisa melaju karena berhenti.
"Ada apa dengan mereka! Kenapa tidak jalan?"Ellard sudah muak berada di kemacetan ini.
"Ck! Apakah mereka tidak tahu jika lampu itu sudah beberapa kali berganti menjadi merah dan merah lagi."Axian juga kesal. Mereka ingin berjalan-jalan lagi dengan Alvion.
Alvian diam, ia tak berbicara karena juga tidak tahu harus berbuat apa. Tapi setelah dipikir-pikir mungkin ada yang sedang terjadi di depan sana."Bang, kita lihat saja. Bagaimana jika ada kucing yang menyebrang jalan makanya berhenti."
Kedua anak dan ayah itu memandang Alvion yang berucap dengan polosnya, mana ada kucing menyebrang hingga lama seperti ini, tapi mungkin saja bukan kucing melainkan sebuah kecelakaan. Hanya itu yang bisa terjadi sekarang.
Kenapa mereka semua memandangnya, Alvian jadi bingung. Bisa saja bukan, mungkin kucing itu membawa anak-anaknya. Hanya itu yang bisa dia pikirkan.
"Aku sudah memberitahu supir, dan mereka akan segera tiba. Kita keluar saja. Mungkin ini akan lama."Axian lebih dulu keluar karena dia sudah muak berada didalam mobil. Ia juga membuka kan pintu untuk adiknya.
Ellard juga setuju, lebih baik mereka mengambil jalan lain.
Mereka berjalan sedikit kedepan untuk menunggu supir itu.
Ellard mengernyit saat melihat orang yang sepertinya dia kenal, itu ... bukankah itu Xander!
Astaga kenapa Xander bisa berada didepan sana.
Axian juga melihat itu, ia bahkan bisa melihat punggung mommy'nya.
"Kita masuk."Ellard memegang tangan Alvion, tapi saat itu juga Alvion berlari membuat dirinya dan Axian terkejut.
"Alvion! Alvion!"
"Sial! Pasti dia akan menuju Alexa!"Ellard tak akan membiarkan itu terjadi. Ia segera berlari diikuti oleh Axian di belakangnya.
Berbeda dengan Alvian, ia tidak melihat Alexa maupun Xander, ia melihat hal yang lain yaitu orang yang terkapar di aspal.
"Ibu! Ayah!" Alvian ketakutan, ia bisa melihat banyak darah yang ada di tubuh Elva dan Roki.
Alvion yang juga akan masuk ke mobil juga dikejutkan dengan suara teriakan itu, dia menoleh kebelakang dan melebarkan matanya tidak percaya, itu ...
"Gua!"Itu dirinya, bukan lebih tepatnya adalah tubuhnya!
KAMU SEDANG MEMBACA
Alvion & Alvian
Genç KurguBagaimana jadinya jika seorang remaja laki-laki nakal dan tidak bisa di atur berpindah tubuh ke tubuh remaja yang polos penuh dengan penderitaan. Bagaimana juga dengan sebaliknya, bagaimana jika seorang remaja polos berpindah tubuh ke remaja nakal...