37. Apa benar?!

596 83 3
                                    

Alvion menangkup pipi Alvian yang masih diam saja sedari tadi,"Jawab, Vian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Alvion menangkup pipi Alvian yang masih diam saja sedari tadi,"Jawab, Vian. Elo itu anak kandung ibu lo atau enggak?"

"Nggak tahu abang, tapi ibu sama ayah yang selalu rawat Vian dari kecil,"jawabnya.

Decakan terdengar dari bibir Alvion.,"Jangan bego deh! Ibu sama ayah lo nggak pernah rawat elo, yang ada mereka nyiksa elo dari kecil, elo di suruh kerja kan? Mereka juga nyiksa elo, jadi mereka nggak rawat elo!"
Masih saja Alvian berbaik hati dengan Elva dan Roki, jika itu dirinya, sudah lama ia akan pergi menjauh sejauh-jauhnya agar tak lagi di siksa oleh mereka.

"Apa? Jadi Vian yang imut ini, adek gua yang paling gemesin ini di siksa sama orang tuanya?" Deon terkejut mendengar itu karena dia memang benar-benar baru tahu tentang Alvian yang di siksa seperti ini. Alvion tak pernah menceritakan ini.

"Elo bisa lihat sendiri, tubuh Vian penuh bekas luka gini,"jawab Alvion dengan seadanya. Pikirannya kini melayang memikirkan Alvian yang memiliki ciri-ciri sama seperti kembarannya.

"Vion, gua rasa yang elo bilang ada benernya,"Deon menatap Alvion dengan serius."Mungkin aja bokap sama nyokap'nya Vian, nyiksa Vian karena Vian bukan anak kandungnya! Fix gua rasa gitu!"

"Gua juga mikir gitu, nggak mungkin kebetulan kan? Semuanya ini pasti ada sebabnya, dari gua pindah tubuh ke tubuh Alvia, gua rasa Tuhan juga jadi ngasih tahu ini sama kita!"ucap Alvion sembari menatap foto itu lagi.

Alvian hanya diam saja, apa benar begitu."Apa Vian memang bukan anak ibu sama ayah? Itu sebabnya ayah sama ibu nggak pernah suka sama Vian?"

Tak berdasar jika seseorang menyiksa ataupun melakukan sesuatu tanpa ada sebabnya, pasti ada sesuatu yang menjadi sumber masalah tersebut.

Lama berpikir, Alvion segera berucap."Gua tahu harus ngelakuin apa! Ikut gua!"Ia segera menarik tangan Alvian.

"Woy! Tungguin gua, main pergi pergi aja tu bocah! Malah nggak ngajak lagi!"Deon mengejar kedua sahabatnya itu pergi keluar dari kamar.

"Mommy! Mommy! Mommy mana! Woy lo liat mommy nggak?!"tanya Alvion pada bodyguard yang berjaga di sana.

"Tuan muda, nyonya Alexa berada di ruang kerja tuan Ellard."

Setelah mendengar itu, Alvion kembali menarik Alvian lagi, diikuti oleh Deon yang masih mengejar mereka di belakang.

"Mommy!" Alvion masuk begitu saja tanpa mengetuk pintu, bisa ia lihat jika seluruh keluarganya berkumpul di sini.

"Vian, Vion? Ada apa! Kenapa kalian berteriak seperti itu,"Axian mendekat, ia takut jika terjadi sesuatu pada adik-adiknya.

Bisa di tebak jika Axian dan Xander baru saja bertengkar terlihat dari wajahnya mereka yang babak belur. Sudah biasa, jadi tidak menjadi hal yang mengejutkan saat melihat itu.

"Ada apa, Vian? Kenapa berteriak memanggil mommy?"sepertinya Alexa juga baru saja menangis, mungkin dia juga bertengkar dengan Ellard.

Sudahlah lupakan, itu biasa. Sekarang yang paling terpenting adalah mengenai apa yang ingin dia sampaikan sekarang.

"Mommy! Aku mau tes DNA sama Vion!"

Ucapan Alvion itu mengejutkan mereka semua, tes DNA? Untuk apa melakukan tes DNA.

Ellard mendekat ke arah Alvian,"Vian,   maksudnya apa? Untuk apa melakukan tes DNA."

Aneh sekali, kenapa tiba-tiba membahas tentang tes DNA. Alvian ini tahu bukan apa artinya tes DNA atau dia tidak tahu artinya hingga ia mengatakan hal seperti itu.

"Pokoknya harus, nggak mau tahu! Dan hasilnya harus  cepet keluar!"jawab Alvion lagi.

"Iya daddy, abang bilang harus tes DNA biar ketahuan kita itu ... apa tadi abang?"Alvian lupa apa yang abangnya itu katakan.

"Sedarah atau enggak, kita itu saudara kembar atau enggak,"jawab Alvion yang membuat mereka semua tertegun.

"Vion, maksudnya kau berpikir jika Vian itu kembaranmu?"Xander bertanya dengan penasaran.

Alvian mengangguk cepat, ia sudah di suruh Alvion agar mengangguk saja jika di tanya.

Mereka semua hening, tak tahu harus mengatakan apa. Ini benar-benar sebuah kejutan. Apa yang Alvian katakan itu adalah benar atau tidak.

"Vion, dari mana kau tahu jika Vian itu adalah kembaranmu."Mata Alexa sudah berkaca-kaca kembali mendengar ucapan kedua anaknya itu.

Alvion tak mau berbicara lebih banyak, tapi ia segera membuka kaosnya, dan menunjukkan dadanya."Kalian bilang kalo Alvin punya kelainan jantung kan? Pasti bekas operasinya masih ada, liat!"tunjuknya pada dadanya lagi."Bekas luka ini kayak bekas jahitan operasi."

Memang sangat samar, tapi jika dilihat lebih dekat, bekas luka itu tampak seperti bekas jahitan.

"Aku mau lakuin tes DNA!"

Alexa dan Ellard mendekat, menyingkirkan Xander dan Axian. Kenapa mereka baru tahu ada bekas luka seperti ini pada Alvian. Memang mereka pernah melihat Alvian bertelanjang dada, apalagi di rumah sakit, Alexa pernah melihatnya tapi ia tidak pernah melihatnya lebih detail.

Ternyata memang ada, dan bahkan posisinya sama seperti jahitan Alvin waktu itu.

Apa ini! Apakah benar jika Alvian merupakan Alvin! Anak dan adik mereka yang hilang di culik sedari kecil dulu!

"Kita lakukan!"ucap Xander yang juga penasaran dengan apa yang diucapkan oleh Alvian .

Jika Alvian merupakan kembaran Alvion maka mereka tidak akan sia-sia selama ini.

Harapan yang mereka impikan selama ini menjadi kenyataan.

Mereka bertemu lagi dengan adik dan anak mereka.

Mereka bertemu lagi dengan adik dan anak mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Alvion & AlvianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang