4. Di luar nalar.

4.6K 287 15
                                        

Axian tidak tahu harus mengatakan apa tapi terlihat adiknya begitu syok, ada apa dengan dengan adiknya ini, seperti melihat hantu saja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Axian tidak tahu harus mengatakan apa tapi terlihat adiknya begitu syok, ada apa dengan dengan adiknya ini, seperti melihat hantu saja.

"Tentu saja itu kau. Mungkin wajahmu agak bengkak sedikit tapi ..."

Alvian tidak mendengar terlalu jelas apa yang diucapkan oleh Axian. Ia berjalan ke depan dan memegang cermin itu, tidak ini bukan wajahnya, bukan masalah bengkak atau tidaknya, tapi ini bukan wajahnya!

"Muka Pian kenapa?"Ia menampar pelan pipinya, sakit berarti ini bukan mimpi kan.

"Kau kenapa! Jangan menyakiti diri seperti itu, Vion."

"Ada apa? Kenapa berteriak?"Ellard masuk dengan penasarannya, dari luar ia bisa mendengar jika suara Axian yang menggelegar.

"Dia menampar wajahnya sendiri."Ketusnya, Axian tidak tahu apa yang dipikirkan oleh Alvion ini.

Ellard juga bisa melihat jika wajah anaknya itu bertambah pucat dan syok.

"Ada denganmu, Vion. Jangan membuatku khawatir."Ellard menangkap tangan Alvion.

"Ini ..."Alvian menunjuk cermin yang berada didepannya dengan gemetar, "Muka Pian berubah, ini bukan muka Pian ..."

Tidak bohong, Alvian tengah ketakutan sekarang, apa yang terjadi sebenarnya, dari Ellard dan Axian yang tidak ia kenal, dan sekarang wajah didepannya ini bukan wajahnya.

Ia tidak hilang ingatan, kenapa juga Ellard mengatakan padanya jika ia hilang ingatan.

"Apakah ini efek dari hilang ingatan? Dia juga melupakan wajahnya?"Ujar Ellard yang penuh kebingungan, apa separah itu luka pada otak anaknya ini hingga tak mengenal wajah sendiri.

"Tapi bukankah kata dokter Vion tidak terluka parah."Tambah Axian.

Alvian merasakan kepalanya sakit, bahkan seluruh tubuhnya sakit saat ini, kenapa tiba-tiba menjadi seperti ini.

"Vion! Vion kau kenapa?"Ellard segera menggendong anaknya itu.

"Panggil dokter!"

* * *

Roki menyeret Alvion dengan kasarnya, karena tubuh Alvion memang belum pulih akibat kecelakaan, ia hanya bisa menahan sakit saat ini.

Roki dengan kasar menendang dada Alvion.

"Sekarang sudah berani! Berani membentak dan menyela! Kau mau di hukum! Mau ku kunci dan tidak mau bersekolah lagi! Jawab Alvian!"

"Anjing!"Alvion terbatuk-batuk, tubuhnya benar-benar kemah sekarang, ia tidak berdaya kepalanya juga berdenyut nyeri, kondisi tubuhnya juga di penuhi luka-luka, seperti bukan tubuhnya saja.

"Gua nggak kenal sama kalian babi! Kalian siapa! Kenapa malah nyeret gua ke gubuk ini! Alvian juga siapa anjing! Lo berdua salah orang!"

Sudah dipusingkan dengan wajahnya yang berbeda, sekarang Alvion dipusingkan dengan tingkah kedua orang tua biadab ini, kenapa juga tubuhnya ini rasanya lemah!

"Kau!"

Elva dan Roki menatap Alvion tidak percaya mereka memandang stau sama lain, sebenarnya ada apa dengan Alvian, kenapa sikapnya berbeda sekali, bahkan ia bisa mengucapkan kata kasar dan memarahi mereka.

"Tinggal di sini! Sudah menghabiskan uangku untuk mengobati mu itu! Dasar tidak berguna! Jangan meminta makan dan minum!"Roki membanting pintu dengan kerasnya, ia mengunci pintu itu.

Alvion hanya bisa mendesah kesakitan, sepertinya tangannya sedikit keseleo.

"Ini sebenarnya kenapa! Kenapa mereka manggil gua Alvian! Sialan! Sakit banget badan gua!"

Alvion mencoba duduk, menyeka darah di ujung bibirnya."Bajingan tu orang! Orang kagak kenal juga!"

"Sebenarnya ini kenapa? Kenapa muka gua juga beda?"Alvion tidak habis pikir, jika diingat-ingat wajahnya yang berada di cermin itu bukan dirinya, bahkan wajah ini memiliki lemak di pipinya walaupun hanya sedikit.

Ia membuka atasannya dan melihat perutnya, seketika wajahnya melotot, "Mana kotak-kotaknya?"

Rata! Tidak ada bentuk dari oto tubuhnya.

"Gua kenapa anjing!"

"Semalem gua pergi dari rumah dan habis itu kecelakaan gara-gara si babi nyebrang jalan! Gua bangun tiba-tiba aja udah jadi gini! Gua di buang sama tu orang tua terus gua di operasi gitu!"

Alasan yang tidak masuk akal, tidak mungkin seperti itu, Ellard mana mungkin melakukan itu.

Alvion meneliti tempat ini, begitu kumuh, gelap dan banyak debu, banyak kursi dan barang-barang yang tidak terpakai di sini, sepertinya ini adalah gudang.

Ia membaringkan tubuhnya sebentar, sungguh sangat sakit seluruh tubuhnya saat ini.

Ia mencoba menenangkan pikirannya, "Alvian, tadi bajingan itu nyebut gua dengan Alvian, dia juga bilang kenapa sekarang udah berani, berarti dia emang kenal gua, tapi gua nggak kenal sama si brengsek itu!"

Alvion hanya bisa menghela nafas, ia mencoba menguraikan satu-satu apa yang dia tahu.

"Apa ini ada hubungan dengan kecelakaan gua? Tapi apa anjir! Gua bingung! Gua nggak ngerti dan nggak kenal sama mereka! Tapi kenapa mereka malah kenal sama gua ... tunggu!"Alvion terduduk, ia mulai mencerna apa yang terjadi, "Dari gua bangun, gua udah ngerasa aneh,  nggak mungkin daddy ngerawat gua di rumah sakit umum, terus ada ibu-ibu yang marahin gua! Muka gua juga beda! Ada juga si bapak-bapak menit gua Alvian! Ini ..."

Alvion memegang kepalanya bingung, "Apa gua udah mati ya?"

Alvion memijit kepalanya, apa memang seperti itu? "Anjing gua bingung! Siapapun bantu gua!"

"Nggak gua harus cari tahu! Mereka seenaknya jidat nyiksa gua, dipikir gua babunya kali! Emang bajingan! Ni tubuh juga kenapa lemah! Berdiri aja susah anjing!"Alvion memandang ke belakangnya, jika ini gudang tentu ada suatu ha b bisa di cari.

"Gua harus nemuin informasi dulu, kalo gua udah mati, berarti gua masuk ke tubuh ini!"

Tidak salah lagi, pasti seperti itu, ini penuh dengan teka-teki.

Tidak salah lagi, pasti seperti itu, ini penuh dengan teka-teki

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Alvion & AlvianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang