Lima belas tahun telah berlalu sejak perang besar yang hampir merenggut nyawanya. Sally Black, yang dulu tak pernah berani bermimpi tentang masa depan, kini hidup di dalamnya.
Malam itu, salju turun perlahan di halaman luas Malfoy Manor, membentuk selimut putih yang berkilauan di bawah cahaya bulan. Di dalam, perapian menyala hangat, menyebarkan aroma kayu terbakar yang lembut. Sally duduk di sofa, secangkir teh melati mengepul di tangannya.
Butik miliknya berkembang pesat, sesuatu yang dulu tak pernah ia bayangkan. Awalnya, ide untuk membuka bisnis yang melayani baik penyihir maupun non-penyihir ditentang keras, terutama oleh keluarga-keluarga darah murni yang masih kaku dengan tradisi mereka. Namun, Sally tetap maju. Ia menyisipkan sentuhan sihir dalam desainnya—gaun yang bisa menyesuaikan diri dengan suhu, jas yang memberikan perlindungan ekstra di tengah hujan, hingga sarung tangan yang bisa memperbaiki dirinya sendiri saat robek. Kini, butiknya menjadi salah satu yang paling dihormati di dunia sihir dan bahkan menarik perhatian beberapa desainer Muggle yang penasaran dengan keunikan karyanya.
Sementara itu, Draco tetap bekerja di Kementerian Sihir, sebuah kenyataan yang membuatnya sering mengeluh setiap malam karena harus melapor pada Hermione Granger—seseorang yang dulu ia hina tanpa henti, dan kini justru menjadi atasannya.
Lucius dan Narcissa masih menetap di Malfoy Manor, tetapi kini perhatian mereka sepenuhnya terpusat pada dua cucu mereka—Scorpius Malfoy dan Vela Black.
Scorpius, dengan rambut pirangnya yang tertata rapi dan mata abu-abu yang serius, selalu mengingatkan Narcissa pada Draco kecil. Sementara itu, Vela, dengan wajah tajam dan rambut hitam legam khas keluarga Black, tumbuh menjadi gadis kecil yang penuh rasa ingin tahu.
Kadang kala, ada waktunya seluruh keluarga kecil itu berkumpul bersama. Salah satunya adalah saat natal. Salju turun begitu indahnya diluar sana. Lampu warna warni yang dipilih langsung oleh sang putri kecil menghiasi gelapnya Malfoy Manor.
Malam Natal kali ini benar-benar berbeda. Bukan hanya karena tawa anak-anak yang memenuhi udara, tetapi karena semua orang yang Sally cintai ada di sini.
Di ruang tengah Malfoy Manor, pohon Natal setinggi hampir dua meter berdiri megah, dihiasi ornamen emas dan hijau yang berkilauan. Cahaya lilin di sekelilingnya memancarkan kehangatan, menyatu dengan aroma kakao panas dan kayu manis yang menyebar dari dapur.
Di dekat perapian, Lucius Malfoy duduk dengan anggun di kursi favoritnya, cangkir teh tergenggam di tangannya sementara ia mengamati cucu-cucunya dengan tatapan penuh kebanggaan yang tersembunyi di balik ekspresi dinginnya. Narcissa, di sisi lain, terlihat lebih ekspresif—tersenyum lembut saat ia merapikan selimut di pangkuan Vela, cucu kecilnya yang tampaknya lebih tertarik dengan buku mantra kuno daripada hadiah yang menumpuk di bawah pohon Natal.
Regulus Black, yang duduk tak jauh dari sana, tampak lebih santai dari yang pernah Sally lihat sebelumnya. Ayahnya kini lebih banyak menghabiskan waktu dengan penelitian pribadi tentang ilmu hitam—bukan untuk kepentingan jahat, tetapi sebagai bentuk nostalgia dan rasa ingin tahu yang tak pernah pudar. Malam ini, ia bahkan terlihat tersenyum kecil saat memperhatikan Scorpius, yang dengan semangat menjelaskan sesuatu tentang Quidditch pada Ralph Scamander, putra Luna dan keturunan keluarga Scamander.
Di sisi lain ruangan, Evan Rosier duduk dengan ekspresi puas, meminum anggur dari gelas kristal sambil mengamati kebersamaan yang terjadi di sekelilingnya. Baginya, melihat Sally bahagia sudah cukup. Setelah bertahun-tahun berlalu, ia akhirnya bisa menerima bahwa keponakannya telah menemukan tempatnya di dunia ini.
Dan di tengah semua itu, Draco berdiri di samping Sally, satu tangannya menggenggam pinggang istrinya, sementara tangan lainnya memegang gelas wine. "Aku tak menyangka akan berada dalam situasi seperti ini," gumamnya, suaranya terdengar setengah geli, setengah kagum.

KAMU SEDANG MEMBACA
THE LAST BLACK- DRACO MALFOY x OC
FanficSally Black adalah pewaris terakhir keluarga Black, terlahir dari darah murni dengan garis keturunan yang kuat. Ayahnya, Regulus Black, yang dikabarkan meninggal saat mencoba menghancurkan horcrux Pangeran Kegelapan, meninggalkan Sally saat baru saj...