Kampus Carve
Yolla selesai mengumpulkan tugas dia berjalan menuju ruangan Agaz.
Sekarang dia sudah sampai di depan ruangan Agaz.Mau tidak mau Yolla mengetuk pintu ruangan Agaz.
Ruangan Agaz
Tok..Tok.. Tok
"Masuk" ucap Agaz dari dalam Ruangan.
Ceklek
Yolla membuka pintu lalu masuk kedalam ruangan Agaz.
Saat pertama kali dia kemari dulu dia tidak melihat jelas ruangannya seperti apa karena melihat adegan hot Dosennya dan Lona."Pak ini saya sudah mengumpulkan tugas teman teman" ucap Yolla pelan.
"Taruh di meja " ucap Agaz datar.
Yolla sudah menaruhnya di meja setelah itu Yolla ingin pamit untuk kembali.
"Sudah saya taruh di meja pak.
kalau begitu saya parmisi pamit ya pak " ucap sopan Yolla."Tunggu dulu duduk di sofa .
Saya ingin bicara sama kamu sebentar" ucap dingin Agaz."Tapi pak saya... " belum selesai Yolla bicara sudah di sela Agaz.
"Turuti saja apa kata saya atau kamu tidak akan pernah keluar dari ruangan ini" ucap tegas Agaz membuat Yolla mengangguk saja.
Yolla berjalan menuju sofa tunggal.
Dia berfikir duduk di sofa tunggal akan jauh lebih aman dari pada harus duduk di sofa panjang.
Karena Yolla takut duduk berjejeran dengan dosen killernya ini jadi lebih baik dia duduk di sofa tunggal.Yolla menunggu terdiam sambil memegang hpnya dia chattingan dengan Feli.
Feli sudah menunggu Yolla di depan ruangan pak Agaz .
Untuk jaga jaga kalau misal Yolla kena marah Feli bisa membantu sahabatnya.Agaz melirik Yolla sedang bermain HP sambil tersenyum.
Agaz menduga apa dia sedang chat dengan kekasihnya.
Tapi dia sudah mencari tau bahwa gadis ini belum punya kekasih."Ekhem" deheman Agaz membuat Yolla segera menutup hpnya dan Menaruhnya di saku kembali.
Agaz berdiri lalu berjalan menuju Yolla.
Saat sudah dekat dengan Yolla Agaz mengungkung Yolla di sofa tunggal itu.Yolla menelan ludahnya kasar melihat Agaz berada di depannya.
Yolla menyesal memilih sofa tunggal ini.
Kalau tau bakal begini dia akan memilih sofa panjang saja jadi pasti dia bisa bergeser kalau begini bagaimana cara dia bergeser."Pak mohon maaf ini terlalu dekat" ucap pelan Yolla tanpa melihat Agaz.
"Saya ingin bertanya sama kamu dan kamu harus menjawab jujur.
Apa kamu mengerti" ucap Agaz yg terus menatap Yolla sambil mengungkung Yolla di sofa.Yolla hanya mengangguk sambil menunduk.
Yolla tidak mau mendongak dia takut melihat wajah Dosennya.
Yolla yakin kalau mahasiswa lain sudah pasti langsung agresif .Kalau saja pak Agaz bukan malaikat mautnya mungkin dia bisa mencoba agresif kepada pak Agaz .
Ya bagaimana pak Agaz itu tampan mapan dan Hot.
Tapi Yolla sadar diri dan masih sayang nyawanya.
Salah langkah sedikit dia bisa bertemu Tuhannya jadi mencari aman saja lebih baik."Apakah kamu sudah pernah ciuman di bibir " ucap Agaz sambil menatap Yolla.
Yolla mendengar itu sepontan mendongakkan kepalanya dan sekarang saling berhadapan dengan Agaz.
"Pak mohon maaf ini pertanyaan yg tidak benar.
Dan itu hal pribadi saya jadi mohon maaf saya tidak perlu menjawab itu" ucap Yolla berani."Jawab saja " ucap Agaz dingin dengan menatap wajah cantik Yolla.
Jujur saja Agaz tidak bisa menolak wajah cantik gadis di hadapannya ini.
Lalu harum vanilla pada tubuh wanita ini juga membuatnya nyaman.Yolla hanya menggelengkan kepalanya saja untuk memberi jawaban.
Agaz mengerti lalu dia kembali bertanya."Kamu sudah pernah dua hari lalu saya yg mencium kamu kan." ucap Agaz membuat Yolla membola matanya.
"Kalau begitu saya ingin bertanya satu kali lagi setelah itu kamu boleh keluar .
Apakah ada yg pernah mencium kamu di bagian wajahmu" tanya Agaz menatap setiap inci wajah Yolla."Pernah pak" ucap Yolla membuat Agaz berdiri dengan tegak.
Tidak mengungkung Yolla lagi."Siapa yg menciummu " tanya Agaz lagi.
"Pertama papi saya kedua mami saya ketiga kakak saya.
Mereka mencium saya di kening dan pipi.
Kalau mami kadang di hidung juga karena hidung saya mancung katanya pak" ucap lugu Yolla membuat Agaz tersenyum sambil melihat Yolla."Kalau begitu sekarang saya boleh keluar kan pak " tanya Yolla membuat Agaz menganggukkan kepala.
"Silahkan keluar" ucap Agaz.
Setelah itu Yolla buru buru keluar dari ruangan Agaz.
"Astaga tadi itu seperti di tanya malaikat maut antara surga dan neraka " ucap Yolla sambil mengelus dadanya karena jantungnya berdetak kencang saking takutnya.
Ruangan Jason
Ceklek
Cessa masuk ke ruang Jason tanpa ketuk pintu.
"Ada apa lagi kamu kesini" ucap dingin Jason.
"Aku mendengar kamu sudah bercinta dengan Lona apa itu benar" tanya Cessa.
"Kalau benar kenapa itu bukan urusan kamu.
Sekarang kamu keluar dari ruangan saya" ucap tegas Jason."APA KAMU SUDAH GILA HA TIDUR DENGAN J*LANG SEPERTINYA" Teriak Cessa.
"Kalau dia j*lang lalu kamu apa.
Kamu bahkan selingkuh saat sudah memiliki kekasih dan bercinta dengan lelaki itu.
Dimana otakmu itu " ucap Jason membuat Cessa terdiam.Akhirnya Cessa mendekati Jason dan mencium bibir Jason dengan kasar.
Jason tidak tau kenapa tapi dia terbuai dengan Cessa.Mereka saling berciuman melumat kasar bibir masing masing.
Jason bingung kenapa dia bisa terbuai lagi dengan Cessa apakah sebenarnya dia masih mencintai Cessa makanya dia jadi begini.✧ ▬▭▬ ▬▭▬ ✦✧✦ ▬▭▬ ▬▭▬ ✧
Bersambung...
Guys nanti seperti biasa ya tanda ini (+) untuk mesra.
Tanda ini 🔞 bercinta.Selamat datang di cerita baru jangan lupa komen dan vote ya..
Cerita ini hanya untuk hiburan saja.
Apabila ada yg kurang nyaman dari penulisan dll bisa di skip.
Apabila ada yg Komentar jahat akan langsung di block .Kamsahamnida😊
KAMU SEDANG MEMBACA
"𝐽𝑈𝑆𝑇 𝐹𝐼𝐺𝑈𝑅𝐴𝑁 " SELESAI (21+)
RomantizmWARNING ⚠ (21+) 🔞 Seorang adik yg ingin menyelamatkan kakaknya dari kematian akibat ulah Antagonis Area Dewasa 🔞 (21+) Bijak Dalam Membaca